10. Phoenix Project

1.7K 127 44
                                    


Dari kursi kebesarannya di ruang konferensi di Flohr Center, Damian menatap satu persatu wajah yang hadir. Sungguh sebuah reuni yang tak terpikirkan sama sekali olehnya. Berkumpul bukan karena rindu dan dihadiri dalam acara yang menyenangkan, melainkan karena mengungkit kembali misi terakhir yang dijalankan kedua bawahannya belasan tahun lalu. Sebuah kehilangan besar yang tak hanya dirasakan olehnya tapi juga oleh semua yang hadir di sini.

Damian menatap Gabrielle di seberang meja, berdiri tegap di samping layar proyektor seolah bersiap menyampaikan laporan. Mata pria itu menghitam, tanda jelas bahwa ia tidak tidur demi mencari data lebih jelas mengenai masalah yang bisa menimbulkan kekacauan internasional.

"Jadi..." Damian memulai. "...kau menemukan adanya pihak yang memulai kembali proyek Phoenix, Gabrielle?"

"Benar, sir. Saya rasa proyek ini pula yang ditemukan oleh Lotus dan Ren di Jepang. Untuk lebih lengkapnya, mungkin kita bisa mendengar semuanya dari Liam."

Semua kepala menoleh pada satu titik. William Schmidt, atau biasa dipanggil Liam, terlihat tak jauh berbeda dari yang mereka lihat. Tubuhnya masih tegap, bukti bahwa ia masih menjalani latihan fisik di usianya yang sudah mencapai awal delapan puluh. Tatapannya masih setajam dulu, memancarkan kematian yang tak terhitung jumlahnya. Di sampingnya, Nue - istri sekaligus partnernya di masa lalu, duduk dengan tenang dan anggun.

"Ya. Aku mengirimnya ke sana untuk memastikan kecurigaan. Himeyuri Gakuen, sebuah sekolah putri berasrama di Jepang didirikan oleh Dr. Ryuzaki Connors. Dia adalah putra dari Dr. Theodore W. Connors, ahli genetika yang direkrut kakekmu proyek Phoenix. Theo adalah tikus pengkhianat yang mencuri data dalam proyek itu. Semula kami mengira data mengenai DNA milik Black Mask, ayah dari Lotus, yang berhasil dicuri. Tapi ternyata ia berhasil mencuri semuanya dan membaginya dengan ilmuwan lain yang juga membelot. Kemungkinan besar Ryuzaki melanjutkan pekerjaan Theo dan menciptakan prajurit perang dari proyek itu. Untuk itulah kukirim Lotus dan Ren ke sana."

"Tapi ternyata proyek itu tidak untuk menciptakan prajurit perang." Nue melanjutkan. "Tujuannya lebih buruk, lebih busuk dari sekedar senjata. Mereka bermain-main dengan DNA untuk meningkatkan kecerdasan, mendesain para... subjek dan menyempurnakan secara fisik. Kemudian mereka menjualnya. Baik itu menjual untuk pernikahan, ke pasaran, beberapa diciptakan untuk terus bekerja. Dokter, guru, teknisi laboratorium..."

"Dan itupula yang terjadi di Arendelle Academy dan College. Kemungkinan besar Kairav menemukan proyek itu di sana dan tertangkap atau dibunuh untuk membungkam mulutnya," potong Gabrielle sambil bersidekap.

Keheningan hadir tanpa diundang. Shuiren merasakan hantaman keras di dadanya saat mendengar kemungkinan terburuk yang terjadi pada adik bungsunya. Wanita itu melirik para anggota senior satu persatu, mengamati ekspresi mereka semua lalu mengangkat tangannya seperti anak sekolah yang ingin mengajukan pertanyaan.

"Apa itu proyek Phoenix?"

Pertanyaan Shuiren membuat Liam mengangkat alisnya lalu menatap Damian. "Kau tidak menceritakannya pada anak-anakmu?"

"Kupikir itu bukan hal penting." Damian memijit pangkal hidungnya sejenak lalu menatap Shuiren yang duduk di samping Hayden. "Proyek Phoenix adalah penelitian kloning manusia yang dilakukan oleh kakek kalian. Dan... dari sanalah ayah berasal."

"Apa maksudnya 'dari sana ayah berasal'?" tanya Hayden tiba-tiba. Meski sudah menduga jawabannya, pria itu tak mampu menahan pertanyaan itu keluar dari mulutnya.

Alih-alih sang ayah, justru Liam yang menjawab. "Ayah kalian adalah kloning yang berhasil diciptakan tanpa rahim wanita..."

Nue bisa melihat tatapan nanar menghiasi mata hijau Hayden saat Liam menuturkan semuanya. Ketika sudah selesai, Hayden menghempaskan punggungnya ke sandaran kursi. Di sampingnya, Shuiren terlihat biasa saja. Saat syok masih melanda Hayden, Nue melihat tangan Shuiren bergerak ke armrest Hayden tanpa mengalihkan pandangannya. Itu sudah cukup menjadi bukti bagi Nue bahwa Shuiren merasakan lebih dari sekedar ikatan kerja dan tali persaudaraan pada saudara seayahnya itu.

SnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang