11. Terror lagi!

5.4K 366 4
                                    

Prilly memandang lukisannya dengan bangga. Akhirnya ia bisa menyelesaikan lukisan ini.

Dalam satu hari ia menyelesaikan ini, sangatlah cepat. Ia juga sangat tak tahu mengapa ia bisa menyelesai lukisan ini dalam jangkau satu hari. Biasanya ia menyelesai setiap lukisan tiga/empat hari.

Padahal Prilly melukisnya yang sesuai dengan kata hatinya. Ia tak perduli jika jadinya seperti apa.

Prilly memandang lukisan tersebut dengan bingung. Bukan karena jelek, atau apa. Tapi karena di lukisan tersebut tampak seorang pria dan seorang wanita yang sedang berpelukan dari belakang.

Dari postur wajah dan tubuh ia sangatlah tau. Wajah wanita itu mirip dengan dirinya dan wajah pria itu mirip dengan-- Ali.

Entah bagaimana bisa lukisan itu menggambarkan dirinya dengan Ali. Padahal kini ia tidak memikirkan Ali.

Ingin rasanya ia merusak lukisan itu tapi kata hatinya mengucapkan jangan.

Prilly mengacak rambutnya karena frutasi. Mengapa Ali Kenapa bukan yang lain?, pikirnya.

"NON PRILLY! ADA PAKET BUAT NON!" teriak bi sumi, pembantu rumah tangga dari luar kamar Prilly. Membuat Prilly segera beranjak keluar dari kamarnya.

Prilly segera mengambil paket tersebut di meja ruang tamu, ia memandang paket tersebut yang di bungkus berwarna hitam. Aneh!, batinnya.

"Dari siapa,bi?" tanya Prilly yang kebetulan ada bi sumi yang sedang menyampu di ruang tamu.

"Bibi enggak tau non, tadi tiba+tiba aja ada di pintu utama mana bungkusnya aneh non, masa warna hitam. Non hati-hati bukanya siapa tau itu bom" ucap bi Sumi.

Prilly pun membuka isi paket tersebut dengan berhati-hati. Saat ia membukanya, hanya terdapat sebuah kertas yang sedikit bernoda darah.

Darah?--

"HAHHHH!"

Refleks,Prilly terkejut lalu segera menjauh dari tempat tadi. Prilly terduduk di lantai lalu ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Bi sumi yang melihat anak majikannya berteriak histeri segera menghapiri Prilly "Non kenapa?" ucapnya namun tak di balas oleh Prilly.

Tiba-tiba saja seorang pria berkacamata datang dan saat mata menangkap tubuh sahabatnya yang terduduk di lantai sambil menutup wajahnya dan di sebelahnya ada seorang pembantu.

"PRILLY!" Teriak pria itu segera berlari menghapiri Prilly. "Bi, Prilly kenapa?"

"Bibi juga enggak tau den, tadi setelah non Prilly membuka isi paket itu tiba-tiba non Prilly langsung teriak histeri" jelas bi sumi sambil menunjukkan paket tadi.

Pria itu pun segera melihat isi paket tersebut dan...

"BANGSAT! SIAPA YANG NGELAKUIN INI?!" Bentak pria itu membuat bi sumi tersadar bahwa pria itu tidak gagap.

"Den Nathan kok--" ya,Pria itu Nathan

"Bi, tolong rahasiakan ini kepada Prilly ya bi" mohon Nathan lalu di balas anggukan oleh bi sumi.

"Sekarang kita bahwa Prilly ke kamarnya, Bi tolong telepon dokter dan satu lagi tolong sembunyikan tentang paket ini kepada keluarga Prilly yang lain"

Nathan pun segera mengendong Prilly dengan bridal style.

* * *

Nathan memandang sekeliling kamar Prilly. Semua serba warna biru dan pink, bau kamarnya sangat khas bau Prilly.

Tiba-tiba saja matanya tak sengaja menangkap sebuah lukisan di balkom kamar Prilly.

Nathan berjalan menuju balkom kamar Prilly hanya untuk melihat lukisan tersebut.

Pasti ini di lukis sendiri oleh Prilly, pikirnya.

Nathan melihat gambar lukisan tersebut dan ekspresinya adalah terkejut tapi senang.

Sebuah senyuman terukir di wajahnya "Terima kasih, kalau boleh aku berharap, Andai saja kenyataan."

o0o

HALLO MRS LUPA INGATAN DATANG!!! HAHAHHA KASIHAN YAH DI GANTUNG SATU MINGGU *AUTHORKEJAM*

Abaikan yg di atas.

Maafkan ane yg lambat next... Biasa ujian try out di sambung ujian tengah semester. Huhh capek coy.... Dan untungnya hari ini adalah terakhir ujian! Yeyy!! Ya walaupun tadi langsung ujian 4 mata pelajaran... Bayangkan harus memeraskan otak! Dan habis ujian kita blm pulang... Tunggu jam satu baru di sambung les... Mampus hidupnya ANI! Udah ngatuk di tambah lagi kepala udah pusing...

Knp jadi curhat?.

Baiklah ani pamit undur diri dulu

Salam,

Mrs. Lupa Ingatan

[BGLS 1 Ver.baru] Mengejar CintamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang