20. Surat dari Alvin

4.4K 293 1
                                    

Dhian menatap lesu amplop putih yang pastinya isinya sebuah surat pernyataan skor.

Baru saja dirinya dibully, sekarang ia harus masuk ruangan BK akibat ulahnya di video. Video itu di upload di sosial media, membuat para murid-- ah lebih tepat seluruh dunia mengetahui sifat buruknya.

Dhian menghela nafasnya. Kenapa dirinya tak langsung di keluarkan. Ia sudah tak bosan lagi di sekolah ini.

"Lo harus minta maaf dan terima kasih kepada Prilly," kata seorang berada di belakang. Tak perlu, Dhian menoleh. Ia telah tau pemilik suara.

Dhian tersenyum kecil, "terima kasih? Maaf? Ckck, buang waktu saja," cibirnya.

Orang itu melangkah mendekati Dhian. "Buang waktu, katamu?" bisik orang itu tepat di sebelah kanan telinga Dhian.

Dhian menatap orang itu yang kini berada di hadapannya dengan kedua tangan di masukan kantong celana seragam.

"Lalu, apa meneror seseorang itu tidak membuang waktu?" orang itu menyeringai. Dhian menundukkan kepalanya.

Poor for Dhian. Dia tak bisa lagi membalas ucapan orang itu. Perkataan orang itu benar, ia hanya membuang waktu meneror Prilly. Tapi, setiap kelakuan pasti ada sebabnya.

"Well, kau tak bisa menjawab. Ku artikan, ucapanku benar."

Dhian kembali mendongakan kepalanya, tatapan tajam langsung di terima orang itu, "gue punya alasannya,"

"Oh ya? Apa alasannya, kau cemburu kepada Prilly atau karena perkataan busuk Alvin?"

Hah, dari mana orang itu mengetahui semua itu?

Orang itu menepuk pelan bahu Dhian, "kau dihasut oleh Alvin," setelah mengatahkan itu orang itu kembalu melangkah.

Dhian menatap bingung orang itu. Apa maksudnya?

Langkah ketujuh, tiba-tiba saja, orang itu menghentikan langkah. "Dan, sepertinya kau di manfaatkan Alvin untuk membalas dendamnya kepada keluarga Elizabert, ckck sungguh malang nasibmu." Orang itu kembali melanjutkan langkahnya.

Apa maksudnya? Dhian sungguh-sungguh tak mengerti.

...

Dhian sungguh-sungguh tak percaya apa yang baru saja ia baca. Ia baru saja selesai membaca surat dari Alvin. Ia mendapati surat itu di depan pintu kos-nya.

Dear,

Dhian Fathia.

Hai. Lo mungkin bingung siapa gue. Gue adalah, Alvin Hernanzez. Gue tau lo pasti bingung kenapa gue pake ngirimi surat segala. Baik gue bakal jelasin.

Gue minta maaf, sangat-sangat maaf. Mungkin setelah membaca penjelasan gue, lo bakal benci sama gue.

Gue mau bilang, kalau sebenarnya gue ngeadu domba lo sama Prilly. Apa yang gue omongin semuanya sama lo itu bohong.

Gue ngelakuin ini karena gue mau balas dendam sama keluarga Elizabert walaupun hanya Prilly yang menderita tapi itu cukup buat gue.

Gue maafatin lo? Jawabnya iya. Gue memanfaatin lo karena lo sahabat Prilly, so gue mungkin dengan gampang membalas dendam.

Udah baca penjelasan gue 'kan? So, gue minta maaf banget. Gue udah ngelibatin lo ke masalah ini. Gue tau gue adalah cowok brengsek. Gue tau itu. Ayahnya brengsek dan anaknya pun juga, heheh.

Jujur, soal perasaan gue emang benar-benar suka--hah ralat, maksudnya cinta sama lo. Gue tau, gue cowok terbego yang lo kenal karena gue ngukapin perasaan lewat surat. Banci engga sih?

Gue ngukapin semuanya lewat surat karena gue engga ada waktu buat ngejelasin semuanya. Gue aja nulisnya pas mau berangkat kebandara nih, makanye tulisan agak jelek.

Oh iya, gue lupa bilang sama lo. Gue bakal pergi dari Indonesia. Gue bakal tinggal di luar negri mungkin selama 3-4 tahun.

Gue harap, saat gue kembali ke Indonesia nanti lo bakal maafin gue, dan menemukan kebahagian lo kalau perlu jodoh lo. Kalau lo belum menemukan jodoh lo saat gue kembali, gue bakal ngejar lo LAGI.

Gue bakal berusaha membuat lo jatuh cinta sama gue. Walaupun, lo mungkin masih benci sama gue. Tapi, gue bakal pastiin rasa benci itu menjadi cinta. Asekk..

Semoga kita ketemu yah...
Gue bakal selalu cinta sama lo.
I Love You
I will miss you

Dari,

Alvin, calon suami masa depanmu.

Dhian memeluk surat itu. Ia menangis, ya menangisi kepergian Alvin.

Ia tak benci sedikit pun kepada Alvin. Kalian perlu tau, jika dirinya telah jatuh kedekapan Alvin.

"Gue enggak benci sama lo, Vin. Lo enggak perlu berjuang lagi. Karena lo, udah berhasil buat gue cinta sama lo. Gue bakal menunggu lo. Enggak perduli bertahun-tahun asal kita bersatu, I Love You too,"

...

END

Eh enggak deng. Tinggal berapa part lagi ending. Dan jgn lupa, bakal ada BGLS2 versi baru.

Huh mewek lho ketiknya. W bapeeerrr... Jgn lupa vote & komentar. Ani ketiknya malem-malem. Ini aja tadi baru dapat ide, heheh karena habis nonton drama korea, dan langsung dpt ide.

Typo? Sorry. Nanti bakal di editing besok sore/malam. Pagi&siang lagi sibuk ngurusin sekolah.

Oke bye.. Annyeong

[BGLS 1 Ver.baru] Mengejar CintamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang