Flashback

5.1K 196 0
                                    

"Sandra, ndraaaa... ehh ndraaaa.." si pras teriak sambil noel noel gua gitu.

Autor's POV
Karena aku merasa sangatlah bosan, taka da percakapan diantara kita berdua. Aku memutuskan untuk sibuk menjawab pertanyaan di ask.fm ku. Dalam mobil ini hanya ada kita berdua. Bau parfum yang digunakan oleh Pras begitu wangi dan sangatlah tercium di hidungku. Saat aku asyik membalas pertanyaan di ask.fm tiba-tiba ada suara yang menyadarkanku. Dan ternyata itu adalah suara sang pemilik mobil. Aku mendengarnya sedang memanggil namaku.
Autor's POV OFF

"ehh iyaiya, pras iya aku turun nih" dengan tingkah ku yang merasa bersalah akhirnya aku membuka pintu mobil dan segera turun dari mobil.

@Mall
"ehh pras kita mau kemana dulu nih?" tanyaku kepada Pras.

"nonton yuk, denger denger ada film baru yang tayang. Katanya sih filmnya romantis dan bagus gitu. Judulnya Perahu Kertas. Mau nonton bareng gua ga?" tanyanya kepadaku sembari berjalan menuju tempat bioskop dan memesan makanan serta tiket.

"boleh ko Pras" ucapku sambil tersenyum padanya

Cantik banget sih Sandra batin Pras.

At bioskop

Pras's POV
Sandra serius amat sih nontonnya. Guanya ampe dicuekin gini. Elahh gapapalah. Lama-lama dipandang Sandra cantik juga ya kalau lagi serius. Kenapa coba gua ga pernah buka hati buat dia. Kayanya susah banget mau buka hati buat Sandra. Gua senym-senyum lihat muka dia.
Pras's POV OFF

Setelah beberapa kemudian, Pras dan Sandra sudah selesai menonton.

"Wahhh... sweet banget ya filmnya" kataku sambil membayangnya adegan yang errrrrr... sangat sangat romantis menurutku

"Iya, saking romantisnya ampe kamu ngelihatinnya serius amat gitu. Yang disini dicuekin haha"

"Apasih Pras, maaf maafdeh hehe" kataku sambil nyengir dan mencubit pinggang miliknya.

"Hehe iyaiya, kita makan dulu yuk Ndraaa aku laper" ajaknya sambil memegang perutnya yang katanya kelaperan.

"Yuksss, kasian ntar anak orang mati kelaperan gara gara kalau gak aku turutin haha"

@restaurant

"Mau pesen apa ndraa?" tawarnya kepadaku

"Aku gak laper pras, aku pesan minuman aja juice alpukat aja"

"Kamu suka sama jus alpukat?"

"Suka banget malahannn ahhh!!!!" girang banget gua jawabnya haha

"Wah samaan dong kalau gitu"

"Oh iyaaaa...?"

"Mbakk... mbakkk.... " melambaikan tangan untuk memanggil pelayan. Datanglah pelayan yang ber name tag -SUSI-

"Mau pesen apa mas mbak?" tawar pelayan kepada kita berdua

"Saya pesan Juice alpukat 2 sama steaknya 1"

"Cuman itu aja?" Tanya si pelayan sembari mencatat pesanan yang dikatakan oleh Pras

"Iya mba"

Pelayan pun pergi untuk mengambil pesanan kita berdua.

"Ohiya ngomong-ngomong, kamu masih ada perasaan buat aku ndra?" Tanya serius sambil memandang wajahku dan tangannya di dongkakan di dagunya

"Aa..anuuu... ee..enggakkk... Pras biasa aja ko" jawabku ragu kepadanya

"Boong kamu mah, aku tau ko kamu masih punya perasaan ke aku. Tapi kenapa ndra? Kenapa harus selama ini? Kenapa? Memangnya gaada lelaki lain yang memikat hatimu sampai sampai kamu masih bertahan kepadaku"

"bukannya gitu sih pras, bukannya gaada cowo lain yang tertarik kepadaku. Banyak yang tertarik kepadaku apalagi aku telah lomba dalam majalah menjadi model yang menjadikan aku terkenal dikalangan masyarakat. Bahkan cukup banyak lelaki yang mencoba menjadi kan aku sebagai pacarnya"

"Lalu, kenapa kau tak menerima salah satu dari mereka?"

"Bukannya aku menolak mereka semua, tapi aku masih trauma dengan masa lalu ku. Kau taulah apa"

FLASHBACK ON

Autor's POV

Aku melihatnya dengan terkejut. Wowo, dia adalah orang yang paling aku harapkan untuk dapat kutemui disini. Aku sangat merindukannya. Well, aku pikir dia melihat itu juga.

Kau tahu kenapa? Karena hal yang aku lakukan setelah menanyakan apa yang dia lakukan di sini adalah; aku berlari ke arahnya dan memeluknya erat. Aku tidak tahu apa yang kupikirkan. Aku hanya lupa apa yang kepalaku suruh untuk kulakukan, dan aku mengikuti hatiku. Aku sangat merindukannya dan Tuhan tahu seberapa besar aku ingin melakukan ini sejak seminggu yang lalu.

Aku memeluknya lebih erat karena aku tidak tahu berapa lama aku bisa melakukan ini. Maksudku, aku yakin kalau dia merasa aku aneh. Kami berkencan, tapi kami tidak benar-benar berpacaran, kami bukan pasangan. Semuanya hanyalah rencana bagiku untuk mengenalnya lebih jauh. Aku harap waktu bisa berhenti tepat di saat ini agar aku bisa terus bersamanya, dan aku bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengannya. Tapi jujur sebenarnya dia juga telah tau jikalau aku mencintainya.

"S-Sandraa" dia berbisik.

"Kenapa kau tidak menjawab telponku?" Aku menjawab, masih memeluknya. Aku mencoba tidak berhenti memeluknya kecuali dia memintaku untuk berhenti.

"Aku, well, ceritanya panjang." dia menghela napas.

"Well, aku yakin aku punya waktu. Aku tidak ada rencana untuk kembali ke sana sekarang."

Ah... Aku merasa sangat kosong tanpanya.

Aku menggenggam tangannya dan mengajaknya ke air mancur untuk duduk dan berbicara tentang apa yang telah terjadi.

"Jadi... Apa kau mau memberitahuku? Maksudku, kalau kau tidak mau, it's fine."

Dia melihat ke arahku dengan mata coklatnya yang tampan dan dia mengatakan sesuatu yang hampir membunuhku.

"Aku telah mencintai orang lain. Maaf aku gabisa ngebalas perasaan kamu"

Deg!! Dadaku serasa dipukul seribu tangan tanpa henti. Sakit? Sakit yang aku rasakan. Tak terasa aku meneteskan air mata dipelukannya.

FLASHBACK OFF

Please Understand, It HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang