#Part 8

4.4K 165 0
                                    

Tak terasa aku mengeluarkan air mataku didepan muka Pras. Pras yang melihat air mataku keluar , spontan dia menghapus air mataku.

"Ehh Ndraaaa, ndraaa sory bukannya aku bermaksud gitu. Udah ah jangan nangis. Makanannya udah datang nih udah ah. Maafin aku"

Aku menghapus air mataku, dan langsung melahap makananku. Perjalananku ke mall sudah berlalu. Pras mengantarkan aku ke rumah. Sesampainya dirumah, aku langsung menuju kamar dan terlelap karena aku merasa sangat lelah.

Hari -hari berlalu ku lewati dengannya. Dan hari-hari itupun juga aku dengannya semakin dekat. Pergi ke sekolah bareng, hangout bareng, curhat bareng, seneng bareng-bareng semuanya serba bareng deh pokoknya sama Pras gitu. Bahkan banyak orang yang anggep kita pacaran padahal enggak hehe.

At UI

"Sandra" teriak seseorang dari kejauhan. Sandra membalikan badannya dan menghentikan langkahnya.

"Pras? Ada apa?" tanya Sandra pada lelaki nafasnya terdengar ngos
ngosan itu.

"Aku, punya berita bagus buat Kamu, sini ikut aku" Ucap Pras sambil menarik tangan Sandra. Deg, Sandra merasa jantungnya terpacu sangat kencang.

"Ada apa sih Pras? Ribet banget deh"

"Udah, diem. Pokoknya Kamu ikutin aku Ndra"
Sandra tertunduk, ia mengiyakan apa yang dikatakan Pras.

"Nah, ini Ndra" ucap Pras sambil menunjukan pengumuman yang berisi Lomba Penulis muda di mading sekolah.

"Penulis Muda?" Sandra bergumam.

"Iya Ndra, Aku tau ko kalau kamu berbakat dalam semua bidang, sampai sampai banyak kan yang nge fans sama kamu kan?. Ikutan yah, biar ngebanggain nama sekolah kita sekaligus orang tua Kamu" Pras coba membujuk Sandra.

Sandra tampak kebingungan. Sebernarnya dia ingin sekali mengikuti lomba itu.

"Jadi gimana Ndra, maukan?" tanya Pras untuk kesekian kali.

"Iya Aku mau"

Pras tampak sumringah kali ini ajakannya berhasil.

******

"Aku jemput sekarang" ucap Pras diujung telpon.

Hah? Sekarang? Batin Sandra. Dia langsung mempercepat kegiatannya. Karena ajakan Pras memang sangat mendadak.

"Sandra, temennya udah dateng tuh" teriak mama Sandra.

"Iya ma, bentar"

Sandra keluar dari kamarnya dan menuju teras depan. Benar saja Pras dengan motor gedenya telah standby.

"Agak lama ya kamu" ledek Pras.

"Abisnya kamu ngedadak" gerutu Sandra.

"Iye, yaudah naik, ntar telat lagi"

"Iye, bawel"

Untuk beberapa kalinya mereka selalu berangkat bersama. Sesampainya disekolah, Sandra melihat ada seseorang memperhatikan dia dan Pras. Dia adalah Bella, seseorang yang sangat menyukai Pras.

"Ko, kayaknya ada yang merhatiin kita tuh" kata Sandra sambil mengangkat kedua alisnya.

"Siapa?" tanya Pras heran. Ia melihat sekeliling.

"Itu tuh" Sandra coba mempertajam matanya ke arah Bella.

"O, itu biarin aja. Yuk ah kita ke kelas" ajak Pras sambil menggenggam tangan Sandra.

Sandra tak bisa berbuat apalagi. Kali ini dia benar benar dalam fase yang sangat bahagia. Rasanya dia tak ingin melepaskan genggaman tangan Pras dari tangannya. Ini benar benar hari miliknya. Pras yang dulu tak pernah seperti ini, kini malah super perhatian. Dulu ia selalu mengharapkan hal ini hanya dalam khayalan semata. Namun kini benar benar terwujud.

Maaf ini part pendek hehe:)

Please Understand, It HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang