#Part 11

3.8K 157 1
                                    

Setelah kejadian itu. aku sama sekali tidak mau berhubungan lagi dengannya. Aku menjauhnya saat kita tak sengaja bertemu di koridor sekolah. Aku membuang muka saat dia menyapaku. Aku berusaha tidak mengenalnya! Tapi kelamaan ini semua terjadi. Aku tersiksa sendiri dengan apa yang kuperbuat. Dia seolah mengerti mauku, mulai menjauh dan ikut diam-diaman.

Aku rindu dengan tampang usilnya. Aku rindu dengan gombalnya yang sangat murah. Aku rindu dengan semua tingkah lakunya. Aku rindu saat kita bersama. Tapi. Aku terelalu gengsi untuk mendekatinya lagi. Aku terlalu marah dengan yang ia lakukan walaupun memang aku tak ada hak marah sih, karena memang aku hanya sekedar teman mungkin sahabat yang harus terus mendukungnya walaupun dia tau aku memiliki perasaan kepadanya.
Sampai suatu saat. Dia mengirimku sebuah pesan.

'Ndra, jangan marahan lagi ya. Aku nggak sanggup marahan sama kamu. Aku emang nyakitin perasaan kamu. Aku ga peka sama perasaan kamu. Aku memang sayang sama kamu. Tapi, sebagai seorang sahabat?'

Iya Pras. Aku juga nggak sanggup kita kayak gini terus. Aku ingin kita baikan. Sahabat? Padahal aku maunya lebih loh hehehe.

Aku tidak ada niatan untuk membalas pesannya itu. Aku sakit. Sakit karena dia mengulang kejadian yang dulu pernah dia lakuin. Bahkan, sampai saat ini aku masih belum berani mendekatinya dan "Kekasihnya".

*****

Pagi-pagi sekali aku sudah tiba di koridor kelasku. Hari ini aku akan ada jam Bahasa Indonesia. Aku menaruh tasku ke dalam kelasku. Masih sepi dan jam juga masih menunjukkan jam 06:00 masih ada cukup waktu 30 menit untukku masuk kekelas nanti. Karena aku sangat bosan aku bermaksud untuk ke taman sambil membaca novel kesukaanku "OUR STORY. Saat aku tiba di taman, aku melihat Bella dan Iqbaal sedang berpelukan di taman.

Pras? Kenapa? Kenapa harus perasaan ini yang harus aku rasain? Setelah sekian lama kau mendekatiku, bercanda denganku, menghabiskan waktu berdua denganku. Tapi kenapa sekarang kau malah menyakitiku. Sama seperti saat itu. Kita sudah lama tidak bertemu sekalinya bertemu kau hanya membuat luka di dalam hatiku. Aku gak ngerti lagi Pras aku harus bagaimana, aku gatau hal apa lagi yang harus aku lakuin. Menghindar? Hati berkata lain. Move On? Kita sering ketemu. Gimana ya? Aku juga gamau harus kamu gantungin terus gini. Padahal kamu tau kalau aku sangat mencintaimu. Tapi kenapa kau tidak mencoba membalas perasaanku? Apa ada yang kurang dariku? Entahlah aku bingung dengan sikapmu.

Aku segera masuk kekelasku. Aku tidak mau melihat mereka terganggu dengan keadaanku. Dan aku juga gak mau kalau Pras sampai tau aku menangis. Karena aku gak mau Pras lebih perhatian kepadaku, dan Bella salah paham kepadaku. Lalu, Bella marah kepadaku, aku tidak mau.

KRINGGGGG..... KRRINGGGG.... KRRINGGGGG....

Please Understand, It HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang