Cinta Lama

3.9K 217 10
                                    

Ratiel juga memandang Alexa dengan wajah licik. Makin geram saja Alexa pada Ratiel.

Ratiel adalah putra dari musuh Ayahnya. Sifat Ayah Ratiel yang licik dan jahat menurun pada Ratiel. Tatapan mereka makin sengit. Lama-lama kemudian mereka saling membuang muka.

"Ada apa?" Tanya Dan. Alexa tak begeming.

Energi Positive Alexa bertempur Energi Negative Ratiel. Walau mereka sekarang saling melihat penjelasan Guru. Tapi Energi mereka saling beradu. Alexa makin lama makin geram. 'Plak!!'

"Maaf, pak. Saya izin ke Toilet ya Pak." Izin Ratiel yang disusul anggukan Guru kelas.

"Ratiel.."desis Alexa lagi.

_____

"Hai Alexandria! Aku Rei!" Sapa seorang anak bernama Rei pada Alexa.

Alexa mendongak ke arah Rei. Gadis jangkung itu duduk disebelah kursi Alexa.

Rei mengulurkan tangannya. Alexa menatap tangannya bingung. "Berjabat tangan."

Alexa yang baru mengerti langsung membalas jabatan tangan Rei. Sudah dua kali dia diajak berjabat tangan. Dan sedang pergi ke kantin.

"Eh, Rei! Apa yang kamu lakukan pada Alexa?" Tanya Dan sambil membawa dua kantung keripik singkong.

"Astaga, Dan. Karena Alexa ini, kau memperlakukanku seperti penjahat?" Tanya Rei sambil tersenyum kearah Dan dengan sangat manis.

Entah kenapa, melihat senyuman Rei membuat Dan menunduk. "Biasa saja kok. Oh ya, silahkan dimakan, Alexa!"

Alexa melihat tangan Dan yang menyodorkan katung kripik singkong. Dia mengambil satu buah kripik dari plastik yang sudah dibuka Dan. Dia mencoba memakannya. Dia kesulitan mengunyah. Bagaimana tidak? Selama 766 tahun dia hampir tidak pernah mengunyah. Dia selalu meminum darah setiap harinya.

"Bagaimana rasanya?" Tanya Dan.

"Lumayan." Jawab Alexa lalu mengambil satu keripik lagi.

"Walau darah lebih mudah untuk dimakan." Lanjut Alexa sambil memakan keripik singkong itu.

"Darah?" Tanya Dan dan Rei bersamaan.

"Tidak.. Lupakan saja." Alexa mengelap mulutnya menggunakan sapu tangan.

"Baiklah, aku ingin kekantin dulu ya. Selamat tinggal, Dan dan Alexa!" Seru Rei sambil meninggalkan kelas.

"Ah, sial sekali hari ini! Bagaimana murid baru bisa menarik perhatian Dan? Ah! Sial sekali!" Gerutu Rei ketika sudah diluar kelas.

"Terima kasih atas makananya Dan!" Ucap Alexa dingin sambil pergi keluar kelas. Dia ingin mencari Ratiel.

Dan merasa sikap Alexa sangat dingin. Tiba-tiba dia teringat Rei, orang yang disukai Dan dari kecil. Memang Dan dan Rei sudah bersahabat dari kecil.
_____

Alexa menyusuri sekolah yang besar itu. Setiap murid yang melihat dirinya pasti merasakan keanehan dan juga kekaguman yang luar biasa. Melihat wajahnya yang cantik dengan mata merah. Mana ada manusia bermata merah? Kulitnya juga sangat pucat.

Langkahnga terhenti ketika dia sampai di taman belakang sekolah. Ratiel ada sambil bersandar di pohon rindang.

"Ratiel."desis Alexa sinis ketika menghampirinya.

"Wah, ternyata ada vampir cantik disini. Mau apa kau disini? Mau ku ajak untuk bertarung?" Tanya Ratiel setengah memuji. Tapi dengan nada yang sombong.

Mendengar pujian Ratiel, pipi pucat Alexa memerah. "Apa yang kau lakukan disini? Apa ini salah satu rencana jahatmu dan ayahmu?"

"Tidak juga." Jawab Ratiel singkat.

"Apa?!" Seru Alexa sambil mengeluarkan belatinya.

"Wow... tenang Alexa. Aku disini tidak sepenuhnya ingin berbuat jahat. Aku masuk sekolah ini atas kehendakku." Ratiel berusaha menenangkan Alexa.

Alexa memasukan kembali belatinya dikantung. "Kalau begitu, apa tujuanmu datang kemari? Untuk menghancurkan dunia?"

"Untuk mengejar cinta lama." Jawab Ratiel dan membuat Alexa bingung.

Sejenak kemudian, pipi Alexa memerah. Kali ini lebih merah dari sebelumnya. Kali ini merah sekali

_____

Pesan: bhakk!! Maaf ya baru terbit hari ini! Kali ini updatenya setiap rabu ya. Kadang bonus :D.

Vampire School DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang