Mistery Appears (1)

82 6 0
                                    

Setelah mendengar kata-kata kakakku itu aku segera melepaskan tanganku dari genggamannya dan telingaku berfokus pada 1 suara.

...Tap..tap..tap..tap..

Aku menoleh dan mencari sumber suara itu. Tapi aku tak melihat apapun. Aku melirik kakakku dari sudut mataku. Dia nampak seperti tak mendengarkan apapun. Namun, sepertinya dia tahu apa yang sedang aku pikirkan. "Mungkin... itu hanya khayalanmu.." cetusnya. "Tch" hatiku gusar. Itu tadi seperti langkah kaki seseorang. Tapi, bukankah hanya ada kami berdua di atap ini? Pikiranku tak karuan. Aku mencoba menghapus pikiran negatifku dengan meminum jus jeruk yang kubawa tadi.

Glek!

"Aku mendengarnya lagi!! Semakin dekat" gumamku

..Tap..tap..tap..!

Mataku terbelalak saat melirik dari sudut kiri mataku. Sesosok pria berbadan tegap tengah berdiri dan menatap kami dengan mata yang hampir melorot itu. Mulutnya mengeluarkan darah terus-menerus. Matanya yang hampir jatuh itu berwarna kemerahan karena dipenuhi cucuran darah dari kepalanya. Kemeja putih nya yang usang dipenuhi lubang tembakan di sekujur tubuhnya.. wajah nya tua renta. Dia berjalan perlahan..sedikit tertatih-tatih menuju kami. Aku masih menatapnya. Aku mencengkram erat tangan Mako Nii-chan. Tanganku dingin sekali. Aku berkeringat dingin. ~afurete~

"Nii-chan.. k-kau lihat? I-itu.. d-dia.." aku berbisik.

"Hah!? Apa? Aku tidak mendengarnya? Apa? Bicara lebih keras!"

Pria tua itu semakin dekat. Sekarang dia mengambil sebuah laras panjang. Sepertinya dia ingin membunuh kami. Tapi ada apa dengan kakakku ini!? Kenapa dia tidak bisa melihatnya!?

"Oni-chan!!! Nigitte!!!!" Aku mencengkram erat tangannya dan berlari menjauhi pria itu.

Kami bersembunyi di balik tembok besi. Aku mengamati tempat kami tadi. "K-kietta! Pria itu hilang!" Kakakku sangat santai. Dia mulai bertanya.

"Oy..oy.. apa yang terjadi??"

Aku menoleh ke arahnya.
"B-bbaakka!! Kau tidak melihatnya!! Dia berusaha membunuh kita!! Bakka!!"

Aku sedikit berteriak.

"Lihat apa!? Sedari tadi aku tidak menggunakan 'esperku' jadi aku tidak tahu apa yang kau pikirkan dan rasakan. Katakan!! Apa yang k-kau lihat!?"

Teriak Mako Ni-chan sambil mencengkram bahuku.

Aku shock.. "Jadi.. yang kulihat tadi.. b-bukan.. m-manusia!?" Jantungku berdebar kencang. Ini pertama kalinya aku bertemu dengan hal seperti ini.

"A-aku melihat.. m-mungkin.. d-dia bukan manusia.. "
"Seorang pria.. dengan pakaian usang. Lubang di sekujur tubuhnya. Membawa laras panjang.. dan yang paling mengerikan.. m-matanya.. mou.. yametteeee... aku tak ingin mengingatnya.." aku terisak. Aku masih shock dengan kejadian tadi.

"Gomene.." Mako Ni-Chan memelukku.

"Apa itu tadii.. aku tak ingin melihatnya lagi.."

*さあ 。 。 どっち が まぼろしい だろう ねえ?*

Mako Ni-Chan mengajakku dan mengantarkanku kembali ke kelas. Sepertinya dia juga shock karena mendengar penjelasanku tadi. Dia meninggalkan kelasku tanpa berkata apapun. Aku menenggelamkan kepalaku di antara tanganku dan aku tertidur di bangkuku

Mistical AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang