"A-anata!? M-mau apa kau!? Pergi dari ku.. menjauh!!!"
Pria itu hanya menatap ku.. masih menunjukkan wajah yang mengerikan itu. Sungguh mengerikan.
"Tch! Sial. Pergi kau."
Kuberanikan diri untuk berdiri dan berjalan perlahan menuju pria itu. Entah sejak kapan aku membawa sebilah kapak di genggamanku.
"Kubunuh kau! Pergi dari hadapanku!!"
Tapi, pria itu tidak menjauh. Malah dia mengeluarkan laras panjangnya yang sudah usang. Terdengar dia mengisi ulang peluru nya.
Dia mengarahkan larasnya padaku.
Kuberanikan tekadku. Aku berlari dan memenggal kepalanya dengan kapak di genggamanku tadi.
"Tch!! Menjijikan. Aku menginjak kedua bola mata yang terpisah dari kepalanya itu. Tch."
Tiba-tiba sebuah tangan memegang pundakku.
~ Dream Over~
"Waaaaaaa!!!"
Plak!
"Suzuki!!! Sadarlah!!"
Teriak salah seorang temanku. Ruka namanya.
"Tch! Kau.. mengagetkanku."
Untung hanya mimpi.
Aku memimpikan pria yang di atap tadi.
"Ruka.. apa ada tugas?" Tanyaku
Ruka hanya menggeleng. Isyarat jika tak ada tugas.
Aku membuka mangaku dan mulai membacanya.
Pikiranku masih bercampur aduk memikirkan mimpi tadi. Tak terasa aku mulai berkeringat dingin lagi.
Kriiiiingg....kriiiing....kkrriiiiinggg..
Bel pulang berbunyi.. aku mengemasi barang-barangku dan berjalan keluar kelas. Mako Ni-Chan ada disana.
