CESSS
"O-onii... c-chan.. c-cepat.. aku tidak bisa bertahan lagi.. kakiku.. s-sakit.."
Mako Nii-chan menengok perlahan ke bawah.
"S-suzuki... itu.."
Daaaakkkk!!!
Mako Nii-Chan seperti menendang sesuatu. Lalu dia menggendongku keluar dari ruangan itu. Dari belakang terdengar samar-samar suara teriakan seorang.. tepatnya sesosok wanita. Tidak mungkin.. sangat tidak mungkin jika manusia tinggal disini.
Tap..tap..tap..
Langkah kaki Mako Nii-Chan melambat.
"Suzuki.. daijoubu?"
"Uhm.. daijoubu da yo.. "
"Bisa kah kau berjalan?"
"Uhm.. turunkan aku"
Mako Nii-Chan menurunkanku.
"Itt...ittee.."
Aku memegangi kakiku yang berlumur darah.Mako Nii-Chan lalu membalut kakiku dengan sebuah kain.
"Uhm.. ima wa daijoubu"
Dia tersenyum hangat. Membuat perasaanku yang membeku menjadi lebih baik dan hangat.
"Ayo pulang Nii-Chan.. Suzuki mengantuk... "
"Uhm.."
HOME
"TADAAAIMMMAAAAAAA!!!!" teriakku ke penjuru ruangan.
"Sssshhh... Suzuki.. ini sudah malam.." dia menepuk kepalaku ringan.
"Teheee... gomene.. gomene... "
Aku langsung menuju kamarku untuk mengganti bajuku. Dan Mako Nii-Chan ke dapur untuk memasak makan malam.
Aku berjalan menuruni tangga. "Uuhmm.. oishi... " aku menatap masakannya yang tersaji di meja makan.. yaa.. Onii-chanku ini memang jago memasak.
"Boleh kumakan?"
"Hhaahh.. tunggu sebentar.. tunggu Onii-chan membereskan ini dulu."
"Huummmpphhh!!" Aku duduk di kursi meja makan. Pipiku memerah karena sebal.
"Ha'i... Douzo!!!" Onii-chan menaruh 2 gelas jus jeruk dingin di atas meja makan itu.
"Wooaaa!!! Arigatouu!!!" Mataku berbinar.
"Ha'i.. ha'i.. makanya bersabarlah.. " Mako Nii-chan mencubit pipiku.
"Mouu.. yamete neee..."
Onii-Chan duduk di kursi meja makan. Di sampingku.
"Ayo berdo'a dulu"
---hening----
"Ittadakimmmmaaassuuu!!!!!" Teriakku semangat.
Mako Nii-chan meliriku geli.
---•Skip•----
"Nee... Nii-chan.. sudah tidur?"
"Hmm?? Belum"
Suara rintik air hujan membuatku merinding kedinginan. Aku menarik selimut hingga menutup wajahku.
Dan aku mulai tertidur...
----yume no sekai---
"U-uh.. silau sekali.. koko wa doko?"
Aku menoleh.. berputar. Ternyata aku di atap sekolah. Aku.. sendirian. Kuputuskan untuk menuruni tangga dan menuju kantin untuk membeli jus apel.
Aku duduk di bangku dekat jendela. Memandang lapangan di luar dari dalam. Perlahan... cahaya mulai meredup. Dan TAP . . . Gelap menyelimuti seluruh bangunan sekolah. Hawa dingin menjalar ke seluruh tubuhku. Aku berjalan menyusuri lorong kelas. Namun, aneh.. aku tidak menemukan pintu keluar.
Aku malah menemukan ruangan besi yang aku dan Mako Nii-Chan temukan sore tadi.
"N-naze?"
Aku panik. Mencoba mencari jalan keluar. Namun, tak ada secercah cahaya yang menerobos ruangan ini. Hampa. Udara menipis. Aku hampir kehabisa nafas.
Tiba-tiba...
Kriieeeettt....
Terdengar bunyi pintu yang terbuka. Berat sekali. Ternyata pintu ruangan besi itu. Sekali lagi.. aku mencium bau yang menjijikkan ini. Bau amis darah. Tapi.. kupuskan untuk memberanikan diri. Mengecek apa yang ada di dalam ruangan itu. Aku penasaran.
"Lebih baik aku bergerak daripada aku mati membeku disini.. " pikirku.
Tap...tap..tap...
Lantai ruangan ini dibasahi oleh air yang bocor daro pipa.. dan beberapa cipratan darah di dinding-dindingnya.. sepanjang perjalanan aku menutup hidungku.
"Jalan buntu."
Kuambil langkah menuju lorong yang lain..
"Aneh.. kenapa ruangan seperti labirin ada di sekolah ini?" Heranku.
Lagi-lagi aku melihat sebuah pintu dari besi. Daun pintunya basah.
Kucoba untuk memegang daun pintu itu. Hangat.
"Cairan apa yang aku pegang ini?"Aku membaui tanganku.
"Ugh!!! Amis!!" Aku mengelap tanganku dan daun pintu itu dengan sapu tanganku.
Lalu kubuka perlahan pintu itu.
Kriiieettt
"N-NANII K-KORE!!!?"
Mataku terbelalak saat melihat tumpukan mayat yang sudah tidak utuh. Darahnya mengalir kemana-mana. Ada mayat yang kepalanya terpisah. Matanya keluar.. tertusuk benda tajam.. u-usus.. .mayat itu.. keluar kemana-mana.
Aku merasa mual. Aku balikkan diriku. Dan betapa kagetnya saat aku menatap sosok pria paruh baya tepat di depanku dengan menghembuskan nafas berat dan amisnya...
"Shinitakunaii... "
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!"
Plak!!
"Oy oy.. kau kenapa... bangun.. ini sudah pagi. Kau akan terlambat." Ketus Onii-chan
"Hufft..hufftt... yokatta... yokaattta!!!" Aku menangis dan memeluk onii-chan..
"Mou... kowaii yoo!!! Tasukete... Nii-chan.."
Sepertinya onii-chan langsung mengerti.. dia menenangkanku. Mengelus kepalaku hangat.
"Mou.. daijoubu.. kore wa tada no warui yume ja... "