Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi

837 25 16
                                    

Meski bibir ini tak berkata
Bukan berarti ku tak merasa
Ada yang berbeda di antara kita

Dan tak mungkin ku melewatkanmu
Hanya karena diriku tak mampu untuk bicara
Bahwa aku inginkan kau ada di hidupku

•••

Terdengar suara berisik mengganggu kenyamanan seorang pemuda yang tengah asyik menonton serial favoritnya. Awalnya ia bersikap tak peduli, tapi lama kelamaan ia menjadi penasaran tentang apa yang dibicarakan teman-teman perempuannya yang mengerubung didepan kelasnya.

"Eh emang beneran kalo mereka putus?"

"Iya, bener gak tuh? Ntar cuma gosip lagi,"

"Beneran lah. Adeknya sendiri yang cerita sama gue,"

"Masa sih?"

"Seriusan. Dia cerita kalo mereka putus gara-gara udah lost contact gitu. Padahal kan masih satu sekolah, gak ngerti juga deh gue."

"Ih sayang banget yah. Mereka kan so sweet banget pacarannya,"

"Iya yah, tapi mau gimana lagi. Mungkin belum jodoh,"

Kedua sudut bibir pemuda itu tertarik melengkung, membentuk sebuah senyuman. Entah senyum puas ataupun senyum kemenangan, yang jelas terlihat sekali ia sangat bahagia.

"Akhirnya." gumam pemuda itu tanpa berhenti tersenyum

"Woy! Ngapain lu senyam senyum gaje? Hah? Mulai gila lu?" seorang temannya menjitak kepalanya dengan kasar

"Apaan si." pemuda itu kembali fokus pada layar smartphonenya yang masih memutar serial kesukaannya

"Udah tua lo anjir, masih aja nonton beginian. Badan doang tinggi gede, dih!" sindir temannya sambil menunjukkan ekspresi jijik

"Diem ah! Pergi sana, ngapain si kesini,"

"Gue cuma mau ngasih tau aja kalo kak Ayana sama kak Mario udah putus!" sebegitu hebohnya kah hubungan mereka? Sampai-sampai para laki-laki disini ikut membicarakannya.

"Terus? Urusannya sama gue apa?"

"Ah gak asik lo, ini berita lagi happening banget kali disekolah. Makanya gaul dikit dong biar tau. Bodo ah, males gua ngomong ama orang norak." pemuda itu hanya terkekeh melihat tingkah kekanakan sahabatnya

Bukannya tidak tau, hanya saja ia berpura-pura acuh untuk mengalihkan perasaannya yang kini tengah meledak-ledak. Ia tidak ingin disebut hater diantara ribuan fans mereka yang kini tengah bersedih akan kandasnya hubungan mereka.

Ya. Mario dan Ayana, siapa yang tidak tau mereka? Dari guru, petugas sekolah bahkan sampai murid sekolah lain pun tau tentang mereka.

Mereka memang cukup populer. Mario, berperawakan tinggi tegap, kulit bersih dengan mata sipit terlihat sempurna ditambah ia adalah vokalis band dengan jutaan pesonanya yang mampu meluluhkan hati perempuan-perempuan yang melihatnya.

Sedangkan Ayana, si gadis arab berhidung mancung yang mahir dalam ilmu yang berkaitan dengan angka-angka memiliki sifat baik dan ramah, membuat ia cepat akrab dan memiliki banyak teman.

Perfect couple, cute couple, sweet couple. Karena hal itulah banyak orang yang menganggap mereka sangat cocok dan serasi.

Tapi tidak bagi pemuda itu. Justru saat seperti inilah yang ia tunggu-tunggu.

Flashback

"Yang atribut upacaranya tidak lengkap, silahkan maju kedepan!" teriak seorang senior pada puluhan siswa baru dihadapannya

"Mampus! Lupa bawa topi!" ucap seseorang dengan panik. Wajar saja, ia adalah murid baru tetapi sudah melanggar tata tertib yang ada padahal belum ada satu jam ia bersekolah disini.

"Maju kedepan atau saya seret kesini sekarang!" teriak seniornya lagi dengan nada lebih keras, membuat pemuda itu semakin panik

"Oktaviano. X IPA 2" seorang senior datang membaca nametag yang dikalungkan pemuda bernama Okta itu yang makin membuat jantungnya berdegup tak karuan

"Nih! Pake topi saya," ia melepaskan topi dikepalanya lalu mengulurkan pada Okta

"Ta-tapi nanti kakak gimana?"

"Tenang aja, saya panitia MOS jadi gak ikut upacara. Udah nih buruan pake, daripada dihukum nanti," bisiknya sambil berlalu menghampiri senior lain didepan barisan

"Huh, thanks god. Thanks kak."

Flashback End

Berawal dari rasa terimakasih itulah kini perasaannya berubah menjadi kagum. Dan sejak saat itu pula sang senior baik hati itu selalu mengganggu pikirannya. Selalu membuatnya tersenyum akan tingkah konyolnya. Selalu menjadi alasannya bersemangat sekolah sampai saat ini.

"Aku tau kita engga akan mungkin bersatu. Aku juga tau aku engga akan bisa gantiin posisi dia dihati kamu. But at least, in my dreams you're mine kak Mario!" ia tersenyum dengan berucap dalam hati sambil memejamkan kedua matanya.

•••

Ini cerita kok engga bgt ya, judul sama cerita engga nyambung.
Bodo deh ya hahaha 😂😂😂

SongFictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang