Sebelumnya...

53.9K 2.1K 365
                                    

Masa Orientasi Siswa SMA Indonusa Jakarta, Juli 20xx

Sandra tidak suka acara seperti ini. Acara tahunan wajib yang biasa diadakan di seluruh sekolah di Indonesia setiap awal tahun ajaran baru.

Di California, sekolah lamanya, tidak mungkin ada acara aneh seperti ini. Anggota OSIS yang menjadi panitia MOS seenaknya saja bisa membentak, memarahi, mengatur anak-anak baru yang ketahuan melakukan kesalahan. Dia sendiri belum pernah kena marah, karena belum disuruh melakukan hal aneh apa pun.

Kalau ada yang berani membentak atau memaki, harus tahu dulu dia tengah berhadapan dengan siapa, tapi sepertinya tidak ada yang tahu status Sandra, tak apalah dia jadi bisa bersekolah dengan tenang, menjadi pusat perhatian tidak terlalu enak.

MOS hari pertama diperintah menguncir rambut berjumlah sesuai dengan tanggal lahir, Sandra memiliki rambut yang pendek nan tipis, sementara tanggal lahirnya 16 jadi rambutnya yang tipis dan pendek ini cuma bisa dikuncir 3. Tetap saja kalo dilihat dari belakang menjadi jelek banget mirip badak bercula tiga.

Bagaimana dengan anak murid yang lahir tanggal 30 atau 31? Sandra tidak perlu membayangkannya karena baru saja memikirkan teman sebangku yang bernama Hana Mentari.

Kasihan sekali...

Hari sabtu kemarin saat penyuluhan MOS dalam penampilan apa adanya dia terlihat sangat manis dan cantik, dengan rambut lurus sebahu, mata bulat sempurna, bulu mata lentik, senyum lebar, sangat manis dan anggun, tapi sekarang dengan rambutnya diikat sebanyak 30 buah dia terlihat seperti cewek raggae dengan rambut gimbal. Nametag dari kertas manila hijau stabilo tertulis besar dengan spidol:

Hana Mentari

Icon of Hapiness

30 Januari

Hana memandang heran kala cewek berlesung pipi itu tengah menatap dirinya dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dalam papan nametag yang diamanatkan harus menulis nickname sesuai dengan karakter sendiri.

"Rambutku hebring banget ya? Kayaknya aku paling banyak deh daritadi ngga ada yang kucir banyak," keluh Hana sambil melepas tas dan memeriksa barang bawaan MOS di tas tentengnya. Mata Hana menatap nametag Sandra lalu tersenyum, "Sandra Seline, Secret Agent."

"Mirip kaya Bob Marley." Sandra terkekeh garing, Hana balas nyengir saat dibilang dia mirip penyanyi raggae terkenal itu. "Iya, aku Secret Agent, banyaaaak rahasia yang aku tahu, tapi namanya juga rahasia yaa kalo kesebar bukan rahasia lagi," ucapnya sok misterius banget, maksudnya biar tidak dikepoin macem-macem gitu.

Hana tersenyum simpul, cewek ini sering banget tersenyum hanya untuk sekedar menghargai lawan bicaranya tanpa harus berkata panjang lebar, oh dia sangat misterius.

"Halo.... Halo! Diharapkan peserta MOS segera ke lapangan untuk upacara sekaligus membawa 'Minuman Perkakas' yang telah diperintahkan." Suara kakak ketua OSIS yang bernama Rama Antara terdengar nyaring dan tegas lewat speaker kelas 10-5, kelas paling bontot, di sekolah ini murid ditempatkan sesuai pendaftaran, yang daftar duluan mendapat kelas paling depan 1-3, kelas 4-5 tempat murid-murid yang daftar belakangan, termasuk dirinya.

Siapa sangka tahu-tahu papa nongol di asrama sekolahnya lalu memboyong Sandra pulang ke Jakarta untuk alasan yang aneh.

"Yuk, keluar, San. Kamu bawa minuman apa?" tanya Hana sembari mengeluarkan 1 liter botol air mineral yang bermerk sama dengan yang Sandra bawa.

Repot tau kak bawa-bawa ginian, omel Sandra dalam hati.

"Kata temanku Minuman mineral 2Tang. Sama kaya yang kamu bawa kan?" Sandra mengeluarkan botol air mineral tersebut.

EntangledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang