⭐ Kai [Last Time]

6.6K 389 10
                                    

Aku, [Y/N]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku, [Y/N]. Seorang anggota kelompok dance bernama "Rexion". Kelompok dance ku akan mengikuti sebuah lomba dance sekota Seoul, yang akan diselenggarakan 4 hari lagi.

Di lomba itu, Kami akan menarikan dance 'MAMA' , 'Love Me Right' , 'EXODUS' dan 'Growl'. Semua anggota sudah bisa menarikannya dengan baik. Terlebih lagi, Kai. Dance Machine kami.

"[Y/N]!!! Jangan bengong! Hanya kau yang terlambat!!"

Itu benar. Hanya aku yang menari tak sebagus mereka. Kecepatan danceku dibawah standar untuk lagu lagu itu. Hal itu membuatku selalu terlambat saat dance dengan yang lain. Apalagi dalam kecepatan kaki.

"Kakimu terlalu lambat!!"

Aku selalu berusaha sekeras mungkin agar bisa menyeimbangi semuanya.

Namun, semua itu sia sia. Hanya kesakitan yang kudapat.

"Baik, istirahat sebentar!!"

Aku langsung merebahkan tubuhku dilantai. Lelah dan pegal.

"Hei, [Y/N].."

Kai kini telah berdiri dihadapanku. Ia menatapku dengan tatapan yang tajam.

"Sunbae?"

"Jangan gara gara kau, grup ini menjadi kacau.."

Kai berjalan meninggalkan ku. Lalu ia kembali menari.

Aku juga ga mau grup ini kacau!!!

⭐⭐⭐

Akhirnya kami selesai latihan. Pencampuran lagu kami juga sudah diatur. Begitu juga dengan pola gerakan kami.

Berbeda denganku, yang masih terlambat.

"Oke, cukup untuk hari ini. Kalian boleh pulang."

Mendengar komando dari saem, kami langsung mengemas barang kami.

"[Y/N]! Sini."

Aku berhenti mengemas barangku. Dan berjalan ke arah guru dance kami.

"Waeyo, saem?"

Disana, ada saem dan Kai. Kai masih dengan tatapan tajam dan dingin miliknya.

"Kai akan melatihmu. Kaki mu selalu saja terlambat!!"

Saem membentakku di kalimat terakhirnya.

"Huh? Tapi saem, aku bisa berlatih sendiri.."

Aku menolak tawaran saem. Karena wajah Kai menyiratkan kalau dia tak suka.

"TIDAK!! Kalau Kai tidak membantumu, kau pasti tak akan bisa menyusul yang lain!!"

Saem membentakku lagi. Tapi kali ini suaranya keras. Membuat semua pasang mata tertuju ke arah kami.

Aku menunduk. Kehabisan kata kata. Pasrah.

E X OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang