Sambutan dari pihak penyelenggara sudah selesai. Sekarang saatnya TheOvertunes menyanyikan lagu-lagu dari album mereka secara perdana.
Aku dan gea memilih untuk maju ke depan. Di bagian reuben. Memang tak paling depan, cukup terbelakang. Tapi aku masih bisa melihat mereka dengan jelas.
TheOvertunes mulai melantunkan beberapa lagunya. Sampai pada lagu dunia bersamamu.
inilah dunia ku
untuk bersamamuMikha melihat ke arahku. Jelas, lekat sekali. Kali ini aku yakin. Aku tak merasa kegeeran. Aku melihatnya sedang melihatku. Tak ada ekspresi yang kami keluarkan. Sampai mikha mengalihkan pandangan ke keyboard nya, lalu tersenyum, senyumnya begitu menarik. Menarik untuk di telusuri.
Mikha.
Maaf.
Maaf bila aku memiliki perasaan yang mungkin akan membuatmu risih.
Aku mulai yakin. Semakin yakin. Dan semakin rapuh, bahkan takut, karena aku yakin bahwa aku care dengan mikha, lebih dari sekedar musisi dan penikmat musik.
Maaf mikha.
Maaf cello.
Aku yakin cello sudah lebih dulu menyadari jika hatiku sekarang sudah diisi oleh mikha. Meskipun bila aku mengelak nantinya
Sekarang lagu cinta.
Ada yang bilang, lagu cinta di ciptakan oleh mikha berdasarkan pengalaman pribadinya.
Itu berarti mikha sedang menyukai seseorang.
Siapa perempuan yang beruntung itu?
Tak ada yang tau, mungkin reuben dan mada tau.
Tapi rasanya aku tak perlu tau siapa perempuan itu. Aku terlalu takut menghadapi kenyataan bahwa mikha menyukai seseorang.
rasa rindu yang kurasakan
saat ku melihatmu
di pikiranku
Mikha menatapku, dia tak mengalihkan pandangan seperti dulu. Tatapannya dalam. Kenapa aku merasa bahwa akulah perempuan yang sedang mikha maksud? Aku tau, ini semua hanya perasaanku yang menginginkan diriku sebagai perempuan yang mikha lihat. Aku sudah terperangkap di dalam perasaanku sendiri.
Mikha banyak memejamkan mata selama dia menyanyikan lagu ini.
Aku suka lagu ini. Tapi aku lebih suka lagu ku ingin kau tahu.
Lagu ini mewakilkan perasaanku terhadap mikha. Bila lagu ini rilis sejak dulu. Mungkin lagu ini akan mewakili perasaanku terhadap cello.
Tapi kisahnya sudah berubah sekarang. Lagu ini akan selalu mengingatkan ku dengan mikha. Saat aku dan mikha berjalan beriringan di sore hari. Di sekitar rumahnya. Rasanya seperti sedang menceritakan antara aku dan mikha.
Dulu aku dan cello juga di pertemukan di balkon rumah kami masing masing ketika sedang menunggu senja datang. Lalu kami mulai berteman.
Tapi sekarang? Maaf cello. Maafkan aku. Aku memang tak pantas di sukai oleh orang sebaik kamu. Meskipun terkadang kamu menyebalkan.
Pikiranku kembali ke mikha.
Mikha. Kenapa lagu-lagu yang kau ciptakan bisa mewakili semua perasaanku padamu? Apa kau bisa membaca pikiranku? Aku senang dan takut dalam waktu yang bersamaan.
Aku berharap bisa sekali saja membaca pikiranmu. Membaca pikiranmu tentangku.
Apa yang kau pikirkan tentangku?
YOU ARE READING
Our Story
FanfictionHai... Aku cheline :) ✌✌✌ ff ini adalah ff semi real. sebenarnya hampir 100% ff, tapi di masukin sedikit cerita dari tunist-tunist, atau curhatan tunist-tunist di sosmed. jadi kalo kalian ada yang ngerasa ff ini mirip dengan kisah kalian. itu mungk...