Hello Jeremy!

157 13 2
                                    

Kemang village.

Kami sudah sampai di kemang village.

Tak tau dimana, sepertinya mada, reuben, dan mikha tertinggal di belakang. Jalanan cukup macet. Ingin rasanya aku segera pulang tadi. Ingin turun di jalan dengan gea, tapi cello melarang. Dia memaksa kami untuk tetap ikut dia.

Entah.

Jujur.

Bila aku jadi cello. Bila posisiku sebagai cello. Aku tidak akan membiarkan orang yang kusuka bertemu dengan salah satu crush nya. Kenapa sepertinya cello tak peduli bila aku terlihat senang dengan mikha ataupun reuben, dan mada.

Aku yakin cello sadar jika sedari tadi, sejak pertemuan di awal tadi. Pandanganku tak lepas dari mada, reuben, da mikha. Bahkan aku cenderung melupakan cello.

Aku tak mengerti dengan jalan pikiran cello.

*****

"Hallo? Iya gue udah nyampe, oh iya sip oke" ucap cello yang sedang berbicara di telpon

"Kenapa? Kita gimana sekarang? Kemana?" Tanyaku.

"Kita ke restoran itu, udah ada jeremy di sana"

Sebentar.

Apa?

SIAPA ?

JEREMY?

SUNGGUH?

mendadak aku keringat dingin sekarang. Aku memang sudah beberapa kali bertemu jeremy, tapi tidak dengan cara seperti ini! Aku harus ke toilet sekarang. Aku yakin penampilanku sudah buruk sekali.

Tunggu.

Cello kenal jeremy?

Sebenarnya cello itu siapanya TheOvertunes? Kenapa dia bisa kenal hampir semua keluarga mereka. Jangan bilang dia kenal ka luika!

"Emang kamu kenal jeremy?"

"Kenal lah"

"Kenal dari?"

"Cheline. Dunia itu sempit"

Dia mengacak rambutku cepat. Ah kebiasaan.

"Aku sama gea ke toilet dulu"

"Cepet. Aku tunggu di sana. Kasian si jeremy sendiri"

"Iya bawel"

******

"Ge, mampus kan. Kita harus gimana? Ini jeremy. Duh degdegan ngga? Aku masa degdegan!"

"Biasa aja sih line. Gue kan biasa aja sama jeremy"

"Aduh geee, dia kan TheOvertunes! TOV ya tetep aja TOV!"

"Udah belom? Mending langsung aja yuk, nanti si cello ngamuk lagi"

"Bener juga. Yuk"

******

Aku dan gea berjalan menghampiri cello dan jeremy yang sudah asik mengobrol

"Eh hi! Jeremy"

Dia ingin menjabat tanganku dan gea. Tapi ku ulurkan tanganku hanya seperti highfive saja.

"Oh highfive! Iya aku lupa, kan ben suka ceritanya kalo sama kamu tuh highfive ya!"

Hahaha kami tertawa

"Apa ya, kebiasaan sama yang lain juga gitu. Hi! Cheline btw"

"Gea"

"Oh iya aku tau ko, pernah liat kalian dulu. Di fx kan sama kokas kalo ngga salah"

Our StoryWhere stories live. Discover now