CHAPTER TWO

85 3 2
                                    

(Kouta Fujioka story)
Kamis, 22 Agustus 2014
Pria kurus itu sedang sibuk menghabiskan makanan rumah sakit yang begitu tak sedap di lidah. Saat ia asyik melahap makanannya, benda aneh berwarna hitam pun mulai berjatuhan dari atas. Ia pun menghentikan makannya. Dipungutnyalah benda hitam itu.
"Bulu gagak?" Gumamnya pada diri sendiri.
"Kouta Fujioka-san! Selamat!"
Ia terkejut. Mencari asal suara tersebut.
"Siapa itu?" Serunya. Tidak ada satu sosok pun yang muncul di hadapannya.
"Mohon maaf muncul secara tiba-tiba!"
Kouta pun menoleh ke belakangnya. Terlihat sesosok pria berjubah serba hitam aneh yang kini ada di hadapannya.
"Siapa kau?" Tanyanya. Pria aneh itu menyodorkan selembar kertas. Sebuah kartu nama.
"Kantor urusan jiwa? Shinigami no.413?" Tanya Kouta.
"Betul. Aku datang untuk menjemputmu, Fujioka-san." Ujar si aneh itu. Dia lalu mengeluarkan sesuatu dari saku dalam jasnya. Sebuah buku.
"Selamat Kouta Fujioka-san! Namamu masuk ke dalam daftar "yang ditakdirkan untuk mati". Sebagai seorang shinigami, aku akan bertanggung jawab untuk mengantarkan jiwamu ke surga!" Lanjut si aneh cerewet itu. Kouta memandangi buku itu. Namanya terpaampang jelas di situ.
"Kapan?" Tanyanya. Shinigami itu tampak terkejut.
"Kau ini aneh ya!" Jawab Shinigami itu.
"Aneh apanya?"
"Begini. Biasanya, manusia yang aku datangi akan merasa ketakutan kalau mengetahui mereka akan mati sebentar lagi. Tapi reaksimu malah biasa saja! Aku jadi heran." Ujar si shinigami cerewet itu.
"Aku memang sudah menduga ini akan terjadi...cepat atau lambat. Jadi kapan waktunya?" Tanyanya lagi. Shinigami itu mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Sebuah jam saku perak. Lalu kemudian menekan tombol di atasnya.
"Hmmm...seminggu dari sekarang!" Ujarnya sembari menunjukan gerak jarum jam itu padaku.
"Ah...seminggu ya?" Jawab Kouta. Shinigami itu mengangguk singkat.
"Jadi, pergunakanlah waktu seminggu ini sebijaksana mungkin agar kau tidak menyesal, Fujioka-san. Sekali lagi, selamat yah!" Ujar shinigami itu lalu menghilang. Kouta memandangi kartu nama itu dengan tatapan menerawang.
Apa yang dapat kulakukan dalam waktu seminggu ya? Sebuah perpisahan yang layak kah?

~~~

Jumat, 23 Agustus 2014
Seperti biasanya, Kouta dan Harada-san akan pergi ke rooftop gedung untuk melakukan 'senam pernapasan' bersama Kokyuu-san setiap paginya. Terlihat sebuah pintu kamar yang terbuka, Harada-san pun mengajaknya masuk ke ruangan itu.
"Makiko-san!" Sapanya. Wanita itu terlihat mencari asal suara tersebut dan kemudian tersenyum.
"Ah. Harada-san! Selamat pagi!" Jawabnya. Harada-san pun tersenyum pada wanita itu.
"Kau tampak senang sekali hari ini. Ada apa?" Tanyanya. Wanita itu tersenyum makin lebar.
"Kau tahu! Adikku akan datang mengunjungiku hari ini!" Jawabnya.
"Adik? Aku baru tahu kalau kau punya adik." Jawab Harada-san.
"Kalau begitu nanti akan kukenalkan dia padamu." Ujar Makiko-san sembari tersenyum manis. Lalu Harada-san pun menarik Kouta sedikit mendekat ke arahnya.
"Nah, Makiko-san. Aku akan memperkenalkanmu dengan tetangga baruku." Ujarnya. Makiko-san mengerutkan dahinya.
"Tetangga?"
Harada-san tertawa kecil.
"Nah, Kouta-san ini Makiko-san." Ucapnya. Kouta pun membungkuk.
"Ah. Sepertinya kami sudah sedikit terlambat. Sampai jumpa nanti ya, Makiko-san!" Ujar Harada-san. Makiko-san mengangguk sambil tersenyum. Mereka pun lalu meninggalkan ruangan itu dan menuju rooftop rumah sakit untuk memulai senam bersama Kokyuu-san.

~~~

"Ahhh...Lelahnyaaa!!!" Keluh Kouta saat selesai melakukan senam. Harada-san hanya tertawa.
"Nanti juga biasa kok!" Jawabnya.
"Sarapan?" Lanjutnya. Kouta mengangguk lemah lalu bergegas turun.
~~~
Seusai sarapan di kantin rumah sakit yang padat. Mereka pun menghabiskan waktu berjalan sambil mengobrol di lorong rumah sakit.
"Kouta-san, bagaimana terapimu?" Tanyanya. Kouta baru saja mau menjawab. Tiba-tiba, terhenti. Kouta mematung melihat sosok yang ada di depannya.
"Ah. Makiko-san!" Seru Harada-san.
"Hai, Harada-san!" Jawabnya. "Kenalkan, ini adikku Ryo dan ini kekasihnya, Shiori." Ucapnya. Dua orang yang berada di belakangnya pun menunduk.
"Aku Nobuo Harada. Dan ini Kouta Fujioka." Ucap Harada-san. Kouta pun menunduk. Kouta masih mematung melihat sosok di depannya. Dan sosok di depannya pun memandangnya dengan tatapan menerawang yang sama.
Seperti melihat diriku di cermin!
"Kau tahu? Kalian berdua bahkan terlihat mirip loh! Maksudku Fujioka-san dan Ryo-san. Seperti kembaran saja." Ucap gadis di sebelah pemuda bersetelan hitam dengan bros pengacara di kerah jas sebelah kirinya.
"Ah. Benarkah?" Jawab pemuda itu. Kouta masih memandangi sosok di depannya itu.
Jika dopplegangermu mucul...apakah itu pertanda kematian akan segera menjemputmu?

DOPPLEGANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang