London part 23

23.9K 742 15
                                    

Rey memeluk gadisnya yang tidak sadarkan diri. Ia tadi sempat marah pada keluarganya terutama pada Romeo adik laki laki Rey yang menemukan Dinda. Gimana tidak marah Rey berjam jam mencari Dinda bahkan ia tidak bisa tidur. Ia begitu panik takut gadisnya berbuat nekat tapi ternyata Dinda berada di kediaman Antoniya, rumah orang tua Rey.

Di kecupnya puncak kepala dinda dengan penuh kasih sayang. Apa yang sebenarnya terjadi pada dinda? sampai ia di temukan Romeo pingsan di jalan dengan tubuh yang basa. Ia begitu takut ada orang jahat melakukan sesuatu pada dinda tapi dokter bilang gadisnya hanya pingsan karena kelelahan dan Rey pun sangat bersyukur karena romeo lah yang menemukan dinda walau pun ia begitu kesal karena tidak ada satu pun keluarganya yang memberi kabar pada dirinya.

Pintu kamar Rey terbuka. Seorang laki laki hanya terpaut dua tahun dari Rey berjalan mendekati Rey sambil membawa nampan berisi makanan. Ia adalah Romeo adik laki laki Rey.

Romeo berdecak melihat Rey yang memeluk erat dinda "woy belum muhrim, udah main peluk peluk aja tidur di sampingnya lagi "romeo menjitak Rey setelah meletakkan nampan berisi makanan di atas nakas.

mata Rey yang terpejam terbuka memperlihatkan mata coklat terang yang indah. Menatap kesal pada Romeo.

"keluar" tegas Rey

"yaela bro, dinda gak bakal kabur kali sebegitu takutnya.....tapi yang ada dia bakal sesak kalau loe meluknya kaya gitu"

Rey menggeram, adiknya ini hobi sekali mengganggu Rey yang sedang bermesraan dengan Dinda "loe juga bakal ngerasain apa yang gue rasain jika suatu hari loe menemukan seseorang yang loe cintai, loe pasti akan bersikap seperti gue" Rey mencium pipi dinda. Membuat romeo memutar bola matanya

Remeo tertawa "itu tidak untuk gue menurut gue wanita itu sangat merepotkan bikin pusing kepala....gue lebih suka memiliki hubungan tanpa setatus you know lah maksud gue"

Dasar playboy. Adik Rey memang playboy dia tidak pernah percaya sama yang namanya cinta dan sebuah ikatan. Yang ia butuhkan hanya memuaskan nafsunya.

"kau akan mendapatkan karmanya Meo" Rey benaran bingung sama adiknya yang satu ini apa dengan gadis gadis yang mengelilinginya satu pun tidak ada yang bisa mengubah prinsipnya. Apa ia bener bener tidak pernah merasakan jatuh cinta.

"tapi aku tidak yakin kau tidak pernah merasakan jatuh cinta itu sangat aneh.....tidak mungkin kau memiliki prinsip itu jika sebelumnya kau tidak pernah jatuh cinta dan rasa sakit hati"

wajah Romeo berubah datar"kau benar aku pernah amat sangat jatuh cinta pada seorang gadis, tapi aku tidak bisa memilikinya"

"mengapa?"

"karena gadis itu memilih loe"

Rey mengernyit tidak mengerti maksud Romeo "gadis itu milih gue?siapa?"

"gadis yang sekarang loe peluk"

tubuh Rey membeku ia shock mendengar pengakuan Romeo. Benerkah Romeo menyukai Dinda? Kalau memang itu benar lalu apa yang harus ia lakukan?. Seketika itu Romeo tertawa melihat wajah Rey yang pucat "hahaha....gue cuman bercanda bro....gue gak mungkin nikung kakak gue sendiri. Dan gue juga nggak suka sama wanita yang usianya lebih tua dari gue"

Rey bernafas lega "loe tenang aja gue lebih suka Dinda jadi kakak ipar gue" Romeo mengedipkan matanya "tuh gue bawa makanan" romeo menunjuk nasi yang kumplit dengan lauknya dan segelas air putih serta segelas orange jus di atas nakas "Bunda ngomel ngomel, katanya loe dari pagi belum makan"

"gue gak lapar"

"ck, kalau loe gak makan yang ada loe sakit terus gimana loe mau jagain Dinda yang ada loe nyusahin gue"

The lost HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang