Mr. Arroggant (part 18)

30.1K 759 2
                                    


tulisan saya penuh dengan kekurangan termasuk banyak typo(s), alur yang acak acakan. Satu lagi cerita ini mengandung unsur dewasa maka dari itu untuk usia dibawah 18+ tolong untuk kesadarannya tidak membaca

No bully no judge

*********

Delete

Delete

Rey masuk ke ruangannya dia menghempaskan tubuhnya ke kursi
kebesarannya. Satu masalah telah selesai tapi masih ada satu lagi yang harus ia tangani. Rey menggeram ketika ia mengingat Jack memberi tahu tadi setelah persidangan bahwa di balik Dinda yang bergairah karena obat itu bener perbuatan Dave. Tapi sayang bukti itu telah di hancurkan oleh Dave.

"Brengsekkk" umpat Rey "acaman gue ternyata tidak berpengaruh padanya"

Rey semakil kesal, gimana tidak kesal Dave masih berani
menampakkan batang hidungnya di depan dinda dan dirinya. bahkan Dave beberapa hari lalu datang ke kantornya mengancam dia akan merebut dinda. ia akan membuat dinda bertekuk lutut pada dirinya. Dave juga mengetahui Rey dan Dinda telah melakukan hubungan intim, dia mengancam akan memberi tahu papa dinda agar dinda makin dibeci orang tuanya.

Rey menggeram ia harus bertindak dengan cepat ia tidak ingin semua terlambat meski pun Adrian bilang biarkan ia yang menyelesaikannya tapi Rey tidak bisa tenang sebelum membuat Dave menyesal telah bermain main dengannya.

Suara deringan telepon terdengar. Rey dengan malas mengangkatnya
"ya?"kata Rey menerima telepon dari sekertarisnya

"....."

"suruh ia masuk"

tiga orang laki laki memasuki ruangannya dengan senyum yang lebar. Sedangkan Rey mendengus sebal karena hari ini ia tidak ingin di ganggu dan mereka membohongi bahwa dinda bersama mereka sehingga Rey mau nemui mereka tapi ternyata dinda tidak ikut dengan mereka. Pedahal ia berharap melihat senyuman gadisnya dapat membuat mood nya sedikit membaik.

"ck susah sekali bertemu denganmu, seperti bertemu dengan presiden aja"kata Billy. Rey memutar bola matanya sebal. "kami harus membawa bawa nama princess kau baru mau bertemu kami, kau sungguh terlalu" lanjut Billy. Ingin sekali Rey menghajar Billy yang berani membohonginya bahwa dinda ingin menemuinya bersama mereka.

"gimana?" tanya Adrian yang mencoba mencairkan suasana sambil berjalan ke sofa dan duduk di ikuti Billy , Liam. Mereka tahu Rey baru saja menyelesaikan sidang kejahatan Mr.Dion pada anak wijaya.

"lancar sesuai rencana" Rey menghampiri bergabung dengan mereka "Mr. Dion mendapat hukumannya yang setimpal"lanjut Rey

wajah Rey yang lelah terlihat ada ke kecewaan disana.
"Ada apa?" tanya Liam

Rey menaikkan alisnya sebelah. Ia bingung maksud pertanyaan Liam "loe kenapa sepertinya kecewa gitu bukannya loe sudah menang dalam kasus ini, harusnya loe gembira" tanya Liam

"ini masalah Dinda"Rey membuang nafas kasar "Jack hampir saja mendapatkan bukti tapi Dave telah menghancurkan rekaman itu"

Rey belum menyelesaikan kata katanya Adrian sudah memotong "itu tidak masalah Rey...bukan kah sudah gue bilang serahkan semuanya sama gue"

"iya tapi gue gak bisa diam gitu saja..gue pengen semuanya cepet selesai"

Adrian tersenyum menepuk pundak Rey "loe tenang aja, banyak cara untuk menghancurkannya ...gue lebih senang melihatnya tersiksa perlahan lahan dari pada harus sekeligus itu tidak seru" Adrian menyeringai "kalian tahu, sekarang perusahan orang tuanya sedang di abang ke hancuran dua hari lagi mereka akan jatuh miskin....kakak nya sudah tertangkap pihak berwajib"

The lost HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang