Pupus (Azelia)

691 21 8
                                    

- Untuk apa kamu mati - matian mencintai seseorang yang bahkan dia saja tidak pernah berpikir untuk mencintai kamu kembali. Sedangakan di luar sana ada orang yang sangat mencintai kamu -


Terasa berat bagiku untuk bangun pagi ini. Kasurku seakan tak mengijinkanku beranjak dari dirinya. Yasudahlah. Lagipula ini hari minggu dan aku juga tidak kuliah hari ini.

"AZEL ! ! ! Ayo nak turun sarapan." Aah Mamah aku masih ngantuk. Tiba - tiba pintu kamarku dibuka. Ah ya aku lupa mengunci pintu, itu pasti mamah. Mamah mendekat ke kasurku.

"AZELIA LILY PRAMESWARI. KEBO UDIK BANGUN ! ! !" Aaaarrggghhhh cumi sialan. Ngapain coba dia kesini.

"Iya stop. Aku bangun" Aku bangun dari tidur ku dan melihat kearah Kak Davi dengan senyum lebarnya sambil memegang sebuah terompet di tangannya. Aku yakin dia adalah titisan jin ifrit, dan reinkarnasi Dajjal.

"Nah gitu dong jadi gadis baik. Bangun pagi. Udah sana turun dipanggil mamah." Dia langsung berjalan keluar kamar tapi dia membalik badannya ada apa? Belum sempat memikirkan jawabannnya dia sudah melemparkan terompet gas yang suaranya seperti gajah kejepit kearahku dan sukses landing dikepala indahku. Sialan kau Davi....

#####

"Zel nanti kamu bantuin mamah di toko ya." Aku menatap ke mamah yang sedang duduk di sebrangku.

"Emang kenapa mah? Ada pesanan banyak ?"

"Iya. Tante Ratna kan mau lamaran, eh maksud mamah si Raymond dia mau ngelamar pacarnya." Dep ! ! ! Tiada angin tiada hujan jantung berhenti berdetak. Darahku berhenti mengalir, paru - paru berhenti bekerja. Seluruh sarafku mati. Aku lumpuh ,bukan aku mati. Luka dihatiku melebar menjadi sebuah jurang besar. Aku tidak percaya ini. Raymond melamar Abby? Kapan mereka akan menikah? Bagaimana denganku? Bahkan aku belum sempat menyatakan perasaanku pada Ray.

"Zel kamu nggak apa - apa kan ?" Aku mengerjapkan mataku. Engga mah aku sakit hati. Lebih dari sakit.

"Enggak kok mah, aku aneh aja. Padahal kan mereka masih muda masa udah mau nikah aja " Aku susah payah untuk menahan tangisku.

" Ya biarin. Justru bagus. Daripada kamu umur udah 20 tapi belum ada tuh cowok yang dibawa kerumah. Paling cuma si Revi doang itu juga hubungan kamu nggak jelas sama dia. " Aku memasang wajah cemberutku.

Revi? Tidak aku tidak punya hubungan apa - apa dengannya. Revi memang pria yang baik tidak hanya denganku saja.

"Ini lagi pada ngomongin apasih serius banget." Tiba - tiba si kucrut muncul entah dari mana mungkin dari guci di sekitar meja makan, Entahlah.

"Bukan urusan kakak." Aku mendesis kesal. Mamah menatapku dan menggelengkan kepalanya. Aku dan Davi sudah biasa bertengkar.

"Yeeh, judes banget sih. Muka jangan ditekuk mulu. Udah jelek makin jelek lagi." Dengan gaya songongnya dia duduk di sampingku. Hah, kenapa aku bisa mempunyai kakak dengan spesies seaneh dia?

" Eh Mah beneran Ray mau ngelamar ?" Yaampun bisa ngga sih ngga usah bahas hal ini. Ngga liat apa aku disini lagi nahan mati - matian buat ngga nangis.

"Iya, tadi tante Ratna nelpon mamah. Makanya mamah minta tolong sama Azel buat bantuin mamah bikin kue." Davi melirik kearahku. Aku menatap balik matanya dengan tatapan ngapain-natap-aku.

"Yah kasian Azel dong. Dia kan dari dulu pengen banget nikah sama Ray sampe di buku diary-nya gambar cowok sama cewek lagi pegangan tangan terus dinamain Zee dan Ray forever. Tapi Ray nya udah pengen nikah duluan sama orang lain. Yang sabar ya. Untung masih ada Revi." Whaatttt? Disaat adeknya sedang terpuruk sekarat dan tak berdaya ini dia masih bisa mengejekku. Oke Davian Zachary kau ingin melawanku. Ayo kita berperang.

I Just Want To Be Loved by YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang