Satu

74 3 0
                                    

Hari ini suasananya sangat indah tenang dan damai. Hembusan angin sepoi-sepoi membelai daun-daun yg menguning berguguran, bunyi gemerisik pak giman menyapu halaman sekolah, suara para siswa yg saling bercanda, langkah kaki para siswa yg menggema disetiap koridor juga menghiasi setiap sudut sekolah ini. Aku berjalan santai menikmati pagiku yg jarang setenang ini, merasakan hembusan angin pagi yg masih sejuk, menikmati pemandangan yg sama setiap harinya yg kadang membuat aku bosan, tapi tidak apa. Kata orang masa-masa paling menyenangkan adalah masa SMA jadi dinikmati saja selagi masih bisa.

"Hei..Lo!"

tiba-tiba terdengar teriakan yg menggema dikoridor membuat sebagian siswa menatapnya, siapa yg dipanggil? Pasti itu pikiran pertama dibenak mereka semua.

Aku masih tetap berjalan santai tanpa menghiraukan teriakan itu.

"Selma"

Teriakan itu terdengar lagi sekarang lebih jelas karena dia menyebut namaku. Aku melirik kebelakang, melihat siapa yg memanggilku..?

Dan aku melihatnya.....

Aku melihatnya? seorang cowok ganteng dengan matanya yang selalu mengintimidasiku dan dia memanggilku, cowok yang selalu ingin aku hindari!!Ruffan.

"Sial banget gue hari ini" gerutu ku sambil berbalik lalu berlari sekencangnya. Kabuur!!

Dia adalah cowok yang sangat menyebalkan bagiku tapi kenapa banyak sekali yang menyukainya dan karena insiden waktu itu ruffan terus mengikutiku seperti penguntit.

Flasback

Aku sedang bermain basket bersama teman-temanku karena sekarang jam olahraga dikelasku

"Ayo..sel lempar" teriak fio.

Dan karena gegabah takut tim lawan merebut bola dariku, aku melemparnya asal. Dan hasilnya bola itu terbang kekoridor dan mendarat digerombolan siswa cowok yang kebetulan nongkrong disitu karena jam kosong. Braaak!!
Sebuah laptop jatuh dan pecahannya berserakan dilantai koridor semua mata menatap kearahku. Aku diam membeku dengan mata terbelalak dan mulut menganga. Mampus gue

Sang pemilik laptop berdiri menatapku "Selma.." panggilnya dengan tatapan tajam yang dihunuskan seperti pedang kearahku.

Membuat jantungku serasa tersetrum beribu-ribu volt listrik..

You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang