Setelah selesai mengobrol untuk melepas rindu dengan teman lama dan juga sudah menemukan buku yg bagus untuk hadiah ulang tahun audi, aku dan ruffan berpisah dengan niko.
"Terus apa yg akan kita berikan untuk ulang tahun audi besok?" tanyaku pada ruffan.
"Sudahlah kita cari sambil jalan-jalan sekarang kan kita sedang kencan" sambil mengelus rambut panjangku yg tergerai.
Aku menangguk dan membiarkan ruffan menggandeng tanganku menujuh parkiran.
"Awas jangan ngebut" aku kembali mengingatkannya.
Ruffan tersenyum "siap cantik"
Setelah itu kami pergi meninggalkan toko buku, menerjang padatnya lalu lintas meliuk menghindari kendaraan yg lainnya. Dasar! Padahal sudah aku bilang jangan ngebut ternyata masih juga ngebut meskipun tidak sekencang saat berangkat tadi. Terkadang aku tidak mengerti dengannya, tapi yang pasti...!! Aku tau dia bersungguh-sungguh atas perasaannya padaku.
Aku tidak tau perasaan apa yg aku rasakan saat bersamanya hanya saja aku tidak ingin berpisah dengannya kemanapun dia pergi aku ingin selalu bersamanya, aku mempererat pelukanku dipinggangnya merasakan aromanya yang ingin kuhafal.
Hari ini ruffan telah menunjukan padaku bahwa memang sangat menyenangkan jika kita sudah menemukan seseorang yang menerima kita untuk berjalan bersama sambil bergandengan tangan menjalani hidup ini. Dan sekarang aku sudah menemukannya..!!
Takdir akan berjalan dalam hidupmu.
Cepat atau lambat mengoyak ceritamu.
Menjadikannya kepingan puzel yang harus kau rangkai kembali.
Karena hidup tidak akan semudah kisah dongeng dalam bukumu.Waahh..!! Menyenangkan sekali bisa menghirup udara pantai dan menyaksikan sunset yang akan menghiasi langit sore ini.
Tadi kami jalan-jalan dan sudah menonton bioskop setelah mencari kado untuk audi yaitu sebuah bola kaca yg didalamnya ada dua boneka saling bergandengan tangan lalu kalo bola kaca itu dikocok salju putih akan bertaburan terbang menghiasinya, sangat indah bukan?! Aku menemukanya saat berada ditaman kota yg banyak berjajaran para penjual barang antik, aku langsung tertarik untuk membelinya.
Lalu setelah itu aku dan ruffan pergi kedufan untuk bermain sepuasnya terus makan ice cream dan akhirnya disinilah aku sekarang, berdiri merentangkan tangan ditepi pantai merasakan angin yang membelaiku mengibarkan rambutku yg tergerai bebas.
Ruffan hanya tersenyum dibelakangku melihat tingkahku saat ini.
Aku menoleh menatapnya "terima kasih" ucapku.
Ruffan berjalan mendekatiku "untuk apa?" sambil merapikan rambutku yg tertiup angin.
"Untuk hari ini" sambil menatap mata hitamnya.
Lalu tiba-tiba dia menarik tengkukku dan menciumku "sama-sama sayang" ucapnya setelah menciumku.
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Me
Teen FictionTerima lah seseorang apa adany maka orang itu juga akan menerima mu apa adanya juga.