Sudah setahun lebih saat jungkook datang kesini. Dan aku sekiranya sadar, Ada beberapa fakta yang bisa aku simpulkan dari kehadiranya.
Pertama, Dia benar-benar penguasa 4 elemen yang diimpi-impikan oleh Bang PD-nim.
Kedua, tentu kami semua, hyung-hyungnya sangat menyayanginya seperti adik sendiri.
Ketiga, jimin masih terobsesi dan tak hentinya mengganggu jungkook.
Keempat, jungkook masih sama, selalu terlihat tidak pernah peduli pada apapun yang dilakukan jimin untuknya.
Dan kelima, jungkook adalah orang yang paling dekat dengan ku sekarang.
Jungkook memang bukan jungkook yang kutahu saat pertama kali masuk kedorm ini. Ia bukan orang yang arrogan, maruk, bahkan sombong, ia hanya bocah polos yang pandai dalam melakukan segala hal.
"tae-Hyung, ayo kita main"
"tae-Hyung, lihat aku ada baju yang sama dengan mu."
"tae-Hyung, tunggu aku. Ayo pergi bersama."
"tae-Hyung, jauhkan jimin hyung dari ku."
"Tae-Hyung, jimin mengejarku lagi."
"tae-Hyung, ayo kita makan"
Jungkook senang memanggilku. Dan aku tahu ia merasa sangat dekat denganku. Tapi satu hal yang paling membuat ku penasaran selama ini, sangat penasaran.
Apa rasanya saat berhasil membangunkannya dipagi hari?
Oh tuhan... Aku selalu gagal. Itu menyebalkan sangat menyebalkan.
"Jungkooooook banguuuuuuuuunnnnn heeeeiiiiiaaaaa!!!!!" aku berteriak kencang tepat didepan telinganya.
"Jungkooukk bangun llaaaaahhhhh!!!"
"Jungkooookkkkkk kebakarannn!!"
"Jungkoookk ada kecoa dibajumuuu!!"
"Jungkookk!!"
aku prustasii. Ekspetasi ku berkali-kali terus gagal.
Aku mengguncang-guncang badannya sekeras mungkin tapi tak ada jawaban. Bolehkah aku menangis karna ini?
Aku menyerah...
"Taehyung-ah, bisakah pagi ini kau tak berisik seperti itu?"
Sss... suara pria itu. Suara yang membuat aku iri karena bisa membangunkan jungkook dengan sekali panggilan.
"Hyung, bangunkan dia. Aku ingin sekali memukulnya." ucapku cemberut.
"Ini masih sangat pagi, kau ingin menyiksanya?" ucap rapmon hyung.
Ya pagi ini aku ada janji dengan jungkook untuk lari pagi.
"Jungkook-ah bangunlah" suara berat itu berbisik didepan telinga jungkook.
Dan tak lama mata jungkook terbuka pelan.
"Jungkook-ah, tak bisakah sekali saja kau bangun saat aku yang membangunkan. Kau membuatku gagal menjadi hyung mu." protesku memelas.
"Hyung, kapan kau membangunkan ku?" tanyanya polos.
"Cukup!! Aku merasa prustasi" aku melangkah keluar kamar.
"Hyung, kau bohong ya?"
Aisssshh dia membuatku semakin gila. Bagaimana mungkin aku bisa bohong dengan hal sepele seperti itu.
"Sudahlah, cepat bersiap Kita akan lari pagi kan?"
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Jungkook (bts fanfiction)
Fanfiction"tiba-tiba saja seseorang datang pada team kami. ia hanya seorang bocah berumur 16th dari busan. datang dengan tampang yang datar, dengan sejuta kebanggaan, kehormatan dan kemarukan. ia dipilih, bukan, ia memilih. dia.. cemerlang, mempesona, berkh...