Lanjut baca ya :)
jungkook'spov
Namaku Jungkook, ibu memanggilku dengan sebutan Kookie, aku adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara, aku memiliki satu orang hyung yang kini sudah berkeluarga.
Ayah adalah seorang kariawan disebuah pabrik minyak didekat tempat tinggal ku, sedangkan ibu, ia seorang ibu rumah tangga yang hanya bisa memasak.
Kata ayah, ibu adalah murid paling cantik disekolahnya dulu, walau ayah tak tampan ia bisa mendapatkan hati ibu dengan suara merdunya kala itu. Ayah menceritakanya dengan begitu bangganya.
Aku tahu, ayah dulunya adalah seorang penyanyi di salah satu band disekolahnya, tapi dia semakin tua dan memilih hidup dengan tak mengingat tentang musik lagi, tapi walaupun begitu ia tak melupakan itu sepenuhnya, bahkan ia menumpahkan sedikit kemampuannya padaku.
Ayah mulai menemukan kemampuan menyanyiku saat kelas 4 SD, ia memanggilku dan mulai berbicara 4 mata kalai itu.
"Jungkook ah, jadilah penyanyi"
"Kenapa ayah?"
"Kau akan jadi jauh lebih bahagia dibandingkan kehidupan kau yang sekarang. Nak, jadilah penyanyi, aku akan sangat bangga padamu jika kau mengabulkannya."
Kata-kata ayah itu tiba-tiba membangkitkan minatku, aku mengiyakannya dengan anggukan mantao dan mulai berlatih teknik menyanyi dari ayah, ia sangat tekun mengajariku. Melihatnya yang teramat gigih membuat aku semakin bermimpi untuk jadi penyanyi nantinya.
Ayah mulai memasukan aku ke sekolah menengah seni. Aku lulus tes dengan nyanyianku, mereka bilang suaraku bagai malaikat, aku merasa itu tidak benar.
Diawal tahun pertamaku, aku mulai dekat dengan guru tari disekolah, ia tiba-tiba menjadi sahabatku, padahal umurnya lebih 20 tahun diatasku. Tapi ia membuatku menganggapnya seperti teman.
"Ikutlah perkumpulan B-boy, kau baik dalam bergerak, aku akan membawa mu keorang yang ku kenal"
Mimpiku semakin menjadi-jadi saat mulai memasuki perkumpulan yang direkomendasikan sendiri oleh guru tari ku itu, bahkan aku mempelajari seluruh teknik menyanyi dan mulai memasuki bidang rap, guru vocal ku mengajarkannya. Ia sangat sabar.
Kata guru vocal ku, sekolah mulai membicarakan tentang kemampuanku, sekolah mulai mengangkatku, aku tahu ini akan membuat ku lebih dekat lagi dengan mimpiku menjadi seorang penyanyi.
Berbagai lomba menyanyi dan dance sudah mulai kujalani, semakin lama sekolah semakin menganak emaskan aku, aku tahu ini tak adil untuk yang lain, karna mereka semua(teman sekolahku yang lain) masih menyimpan bakatnya. Perbedaan mereka denganku hanya satu, aku lebih berani membuka semua gerbang didiriku.
Sampai aku naik kekelas 8, aku mulai memiliki adik kelas, aku benci mereka menatapku panjang saat aku berjalan sendirian, mereka mulai memanggil, menyapa dan berteriak. Apakah tak ada sedikitpun rasa sombong untukku? Aku ingin menyombongkan itu sesekali. Tapi kenapa aku tak suka?
Namun, sejarah baru dihidupku baru saja dimulai, dipertengahan semester, satu hal besar terjadi padaku, satu hal besar yang membuat aku mengutuki semuanya, aku terpuruk, aku terjatuh, mimpiku hancur, aku harus mengubur jauh-jauh mimpiku selama 4 tahun itu, aku membenci itu.
Menjadi penyanyi adalah keinginanku, adalah impian terbesar ayah, tapi hal besar itu membuat semuanya berubah. Hidupku berubah.
Aku tak lagi memiliki ambisi, lomba menyanyi tetap ku jalani, mendapatkan mendali atau piala pun langsung ku beri ke sekolah dan tak berniat mengambil gambar atau semacamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Jungkook (bts fanfiction)
Fiksi Penggemar"tiba-tiba saja seseorang datang pada team kami. ia hanya seorang bocah berumur 16th dari busan. datang dengan tampang yang datar, dengan sejuta kebanggaan, kehormatan dan kemarukan. ia dipilih, bukan, ia memilih. dia.. cemerlang, mempesona, berkh...