Quatre

11.7K 916 61
                                    

Allard p.o.v

"Nghhh~" Nafasku semakin memberat karena memanjakan penisku.

Kenapa aku harus seperti ini?! Louis adalah pria. Ia memiliki perkakas yang sama denganmu, Allard. Namun dengan hanya melihat pinggang langsingnya dan punggung sempitnya yang bahkan masih menggunakan pakaian lengkap kenapa aku sangat ingin mencicipinya?!

Dan akhirnya disinilah aku, memanjakan penisku di ruangan kerja kedap suaraku yang kukunci rapat. Untung kendali penuh kamera keamanan di ruanganku hanya aku saja yang memegangnya.

"Mhhhh, Al~"

Dengan membayangkan bibir merah plum mungil Louis yang basah dan merekah mendesah namaku berulang-ulang kali saja, milikku menjadi semakin keras dan rasanya suhu di ruanganku semakin panas. Aku mempercepat permainanku ketika aku merasakan jika milikku semakin membengkak dan setelah beberapa kocokan aku mencapai klimaksku sambil menggeram nama Louis.

Aku langsung menarik banyak beberapa lembar tissue dan membersihkan spermaku dengan cepat sebelum mengotori boxer dan celana kerjaku yang kuturunkan selutut lalu memakaikannya dengan benar kembali.

Aku mengambil hand sanitizer untuk membersihkan tanganku karena badanku seketika lemas karena permainan soloku tadi. Aku menyenderkan punggungku pada kursi kerjaku dan mengadahkan kepalaku ke langit-langit ruanganku lalu memejamkan mataku.

Aku terlalu sering bercinta dengan banyak perempuan entah dengan perempuan yang masih perawan maupun perempuan dengan vagina yang sudah dirudal banyak penis. Tapi jujur saja, aku baru benar-benar merasakan kepuasan ketika aku membayangkan Louis.

Hanya dengan membayangkan diriku menghancurkan Louis yang secara teknis memiliki kelamin yang sama denganku saja seperti ini puasnya. Bagaimana jika kenyataan? Monica yang kupacari karena tubuh sintalnya dan performanya di ranjang saja kuakui benar-benar kalah telak.

Aku menyeritkan dahiku ketika mendengar dering nyaring telepon. Dengan menggeram tidak nyaman aku membuka mataku dan merahih ganggang teleponku.

"Bicara." Aku kembali menemperkan punggungku pada kursiku.

"Maaf mengganggu pekerjaanmu Mr. Pierre . Saya hanya ingin mengingatka bila 30 menit lagi rapat dengan Brightway Corp. akan segera dimulai. Saya sudah menyiapkan data-data yang dibutuhkan." Balas suara yang kutahu adalah Dean mengingatkan rincian kerjaku. Aku melirik jam di meja kerjaku yang menunjukkan pukul 11.10. Aku langsung memijit kening karena baru saja teringat jika aku sebentar lagi rapatku dengan perusahaan besar incaranku akan dimulai. Aku menarik nafasku sebentar lalu bangkit dari tempat dudukku.

"Aku akan keluar." Responku lalu menutup teleponku. Aku menarik nafasku kembali dan membuangnya dengan pelan bersiap-siap untuk menghadiri rapat.

***

Louis p.o.v

Aku meringis ketika mengobati luka pada tanganku. Setelah selesai dengan lukaku aku sebenarnya ingin langsung meletakkan kembali kotak P3K itu pada tempatnya, namun pandanganku tertuju pada satu kepeng obat maag yang persis seperti milikku. Aku berpikir beberapa saat apa harus meminta beberapa keping obat atau tidak dan akhirnya aku memilih untuk meminta beberapa keping obat untuk berjaga-jaga lalu mengembalikan kotak P3K itu pada tempatnya.

Bonjour, Mr. Fancy Pants! (ManxBoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang