Dear Diary

1.4K 7 0
                                    

25 Agustus 2013

Orang bilang hidup itu pilihan. Ya, pilihan dimana kita mau memilih a. hidup susah b. hidup enak c. hidup normal d. hidup santai dan e. hidup mempunyai tujuan. Ya memang hidup itu pilihan, memang hidup itu butuh perencanaan. Tapi, kalau semuanya serba direncanakan lalu apa positive nya? Ada juga yang bilang life is unexpected. Nah, berarti seterencana apapun hidup kita memang nggak akan pernah kaya yang kita rencanakan bukan? Oke berarti intinya hidup itu bergantung di kita sendiri. Bukan, maksudnya hidup itu nggak terduga. 

Oiya, hai namaku Leah. Bukan penyanyi tapi punya mimpi buat jadi penyanyi. Keluargaku? oke aku tinggal bersama Mom, Dad, dan satu adik laki-laki, Cameron Twingdale. HIdupku oke oke aja kok, bukan tipikal hidup yang hancur atau apapun lah. Hidupku normal, aku dapat hak asuh sebagai anak yang normal, kasih sayang yang normal, tempat tinggal yang normal, pokoknya semua yang normal. Tenang, aku bukan tipikal anak yang suka melukai diri sendiri kok. Oiya lagi, aku tinggal di kota kecil di London, Cheshire. Umur? duh kenapa berasa interview begini ya... oke umurku 18 tahun. Ngerasa tua? nggak kok, tenang. Kan aku bilang, aku terima aku apa adanya. Hidup itu pilihan, aku pilih jadi diri sendiri. 

Status? maksudnya? oke aku single. Sebenarnya sih lebih ke belum bisa percaya sama laki-laki manapun semenjak aku diputuskan seorang cowok aneh di SMP dulu. Aneh? jelas. Dia bilang waktu itu "i will always love you, till the milky way explode" hah. Tapi? nah. Memang, susah buat percaya sama orang. Terlalu banyak kata-kata yang manis itu terkadang malah bahaya lo, bukan bahaya sih. Lebih ke fake. Ya intinya sok manis, padahal dalamnya maaf, pahit. 

Hobi? tuh kan berasa interview cari kerja. Oke hobiku banyak, aku suka nulis lagu. ya memang sih lagunya bukan lagu yang oke dan kata katanya juga bukan yang spektakuler banget, tapi seenggaknya aku bisa nuangin kejadian kejadian penting dalam hidupku ke lagu-lagu itu. Mau dengar satu?

i'm walking pass the wind

the smell of autumn leaves is still the best good morning

and right there i see him

the beautiful guy in the glasses is just the reason behind my daydream

CUKUP. oke, maaf kalau liriknya kacau. tapi seenggaknya kalian bisa membayangkan keadaannya. 

Oke, cukup ya? ya. Lagian aku bingung sebenarnya esensi dari nulis ini itu apa. Ah biarin, mungkin nanti suatu saat. Mungkin 20 tahun atau 10 tahun dari sekarang bakalan ada yang baca ini. Dan mungkin saat itu nanti semuanya udah berubah. Termasuk aku yang udah berubah jadi seorang....seorang wanita tua yang mempunyai....oke.Anak. Ya kan? normalnya sih begitu. Tapi yang lebih fascinating adalah, Tuhan udah nyiapin seseorang diluar sana buat aku. Maksudnya buat melengkapi hidupku sih.

Lucu rasanya kalau seseorang dibagian dunia lain sana, yang mungkin aku belum pernah ketemu sama sekali atau mungkin malah aku pernah ketemu adalah seseorang yang Tuhan ciptain buat ngelengkapin hidupku. Lucu dan terlalu jauh juga sih pemikiran ini. Kalau ditanya apa aku percaya love at first sight atau I met him in starbucks once, he smiled at me and that was the beginning of everything dan semacamnya? Aku bakal jawab percaya. Ya. Kenapa? Love is unexpected.

Enough is enough, oiya yang jelas aku nulis ini waktu umurku 18 tahun. Live life for the moment 'cause everything else is uncertain kata seorang member boyband nomor 1 di jagad raya ini. Hah, bener sih. 

Ketinggalan, nama panggilanku lebih dari satu. Leah bisa, Lee pun juga bisa.

Leah Twingdale xx

Yours SincerelyWhere stories live. Discover now