Page 4

334 4 0
                                    

23 Desember 2013

hari ini hari kerja terakhir cafe ice cream sebelum liburan natal dan tahun baru. sebenarnya bukan libur sih, istilahnya lebih tepat ke jadwal bergantian kerja aja. karena walaupun natal, toko ice cream tempat aku kerja tetap buka.

begitu bangun hal yang pertama aku lakukan adalah mengecek hp, bukannya bangkit dari kasur kemudian mandi tapi aku justru mengecek hp. bayangkan, mengecek hp karena suatu alasan bodoh. mendapati home screen hp yang kosong mlompong benar-benar mengecewakan. tidak ada pesan atau apapun itu. padahal aku udah ber ekspektasi tadi malam sebelum tidur. jadi begini ekspektasinya: aku menunggu pesan dari seseorang, kemudian pesan itu tidak kunjung datang, kemudian aku pun tertidur, dan di pagi hari aku mendapati sms dari seseorang yang kutunggu tersebut, bahkan kata "hi" saja sudah cukup. begitulah ekspektasinya, tapi nyatanya pagi ini juga nggak ada pesan dari si seseorang itu. harry styles.

aku masih ingat kejadian kemarin sore, aku bertemu lagi dengan Harry untuk yang ke..tiga kalinya kalau nggak salah dan kemudian diakhir pertemuan yang entah memang kebetulan atau bukan itu Harry minta nomor telfonku. begitu sih seingatku. oke aku tau ini mungkin kedengaran gila, masa iya aku...umm...bukan jatuh cinta sih..eh tapi ini..oke terserah..ya semacam jatuh cinta kepada orang yang belum aku kenal. ini aneh, aneh banget. dan satu hal lagi, gara-gara kejadian kemarin sore aku ketemu Harry dan dia minta nomor telfonku, aku menghabiskan sisa kemarin dengan adegan yang paling sering muncul di film-film. adegan dimana saat seorang pria bertemu dengan seorang wanita, kemudian si pria meminta nomor telfon si wanita, dan tidak beberapa lama setelah bertemunya mereka dan berminta nomor telfon tersebut si pria pasti mengirimkan pesan kepada si wanita. minimal kata kata "hi" yang diikuti dengan tumpukan simbol berbentuk senyum :-)

cukup. memang, ekspektasi terlalu tinggi terkadang menyakitkan kalau nggak tercapai ya. 

sambil menatap layar hp lemas dengan rasa yang sangat bodoh kemudian aku meletakkan hpku lagi dan bangkit dari kasur, ke kamar mandi dan mandi sekitar kira-kira 15 menit an lah. aku keramas dulu. setelah selesai mandi aku langsung mengambil kaos berwarna ungu muda, dan juga celana jeans warna biru tua kesukaanku. dan mengenakan mereka.

sehabis sarapan dan pamit dengan Mom dan Dad aku pun langsung bergegas meninggalkan rumah, kemudian berjalan menyelusuri kompleks.

"hey leah, are you leah?" tanya seorang pria yang nggak lain adalah tetanggaku yang juga tinggal di kompleks yang sama denganku. jujur aku nggak kenal dia sebenarnya siapa.

"umm i am, who are you?" jawabku spontan dengan melontari pertanyaan ke orang ini

"im vincent. oh nothing" jawabnya singkat dan bisa dibilang ketus sambil berbalik badan dan jalan gitu aja tanpa merasa berdoa apapun

"what" ucapku pelan sambil masih memandangi kepergian si vincent yang nggak dikenal tadi itu. dasar pria aneh

akhirnya aku sampai di halte bus di pinggir jalan bersebrangan dengan batas kompleks rumahku. iya, jadi hari ini Cam ada acara sama teman-temannya. dia baru pulang nanti sore, yaudah jadi mau nggak mau aku harus berangkat ke cafe ice cream dengan bus. asik kok. udah banyak orang yang menunggu di halte bus ini, ya kira-kira lebih dari delapan orang lah termasuk aku. 

setelah kira-kira 15 menit an bus nya akhirnya datang juga. nggak terlalu lama sih, jauh lebih lama ekspektasiku. kali ini realita berjalan lebih baik daripada ekspektasi. tumben.

begitu masuk bus ternyata didalam bus ini juga udah ada cukup banyak orang. nggak penuh sih tapi cukup banyak orang. dan begitu aku berjalan mencari tempat duduk yang kosong di bus ini entah kenapa beberapa orang didalam bus ini menatapku dengan tatapan yang paling aneh, aku yakin nggak ada seorangpun yang suka tatapan ini. beberapa orang itu nggak duduk di tempat duduk yang sama, mereka di tempat duduk yang berbeda dan mereka juga nggak saling kenal kecuali dua orang perempuan yang duduk di tempat duduk di baris ke 4 dari depan mereka kelihatan saling kenal karena sembari menatapku dengan tatapan yang aneh itu, mereka juga berbisik pelan.hah. dikira aku nggak tau apa. semuanya berlalu cepat sampai aku duduk di tempat duduk barisan ke 6 yang dekat dengan jendela, ya dengan perasaan sebisa mungkin menghiraukan pandangan aneh orang-orang yang sama sekali nggak aku kenal di bus ini. 

Yours SincerelyWhere stories live. Discover now