그냥 사랑합니다 (part 4)

84 7 0
                                    

WARNING!! TYPO EVERYWHERE

"Hanya..."

--sarang prov--

"Hanya apa Jungkook?"

Tanyaku dengan penasaran, Jungkook yang sedari tadi duduk didepanku terus-menerus mengucapkan kata 'Hanya', Maunya apa coba ini anak. Apa dia tidak tau aku penasaran? Apa dia tidak tahu aku khawatir?
Setelah beberapa menit Jungkook diam dan menggantungkan pembicaraan itu sontak saja membuatku jengkel terhadapnya.

"Ah sudahlah terserah, aku lelah."

Jawabku dengan kesal, aku memanyunkan bibirku tanda bahwa aku benar-benar kesal terhadap Jungkook. Suasana disekitarku yang tadinya sepi akhirnya terpecah dengan tawa dari Soora, Taehyung, Mark, dan Jungkook. Melihat mereka seperti itu membuatku benar-benar tambah bad mood.

"Yaa!! Choi Sarang, neo gwaenchana? hanya karena Jungkook tidak menjawab pertanyaanmu kau sudah mengeluarkan bibirmu? hahaha." kata Taehyung yang juga menertawakanku.

"Yaa!! Choi Sarang, apakah kau menyukai Jungkook?" Timpal Mark yang juga sedari tadi menertawaiku.

Tiba-tiba saja kata-kata mereka membuat pipiku menjadi merah panas, dan membuatku salah tingkah didepan Jungkook. Aku langsung menjitak kepala Taehyung dan Mark, aku sudah tak peduli lagi keras atau tidaknya jitakanku ini.

Mereka berdua meringis kesakitan, aku menatap sinis ke arah Jungkook yang masih tertawa. Hari ini aku benar-benar kesal terhadapnya. Apa aku salah sebagai seorang sahabat yang khawatir terhadap sahabatnya sendiri? Apa aku salah peduli dan perhatian sama sahabatku sendiri? Aku benar-benar tidak faham sama pemikiran orang-orang ini, mereka seenaknya sendiri langsung menyimpulkan bahwa aku menyukai Jungkook. Yaa whatever!!!

--jungkook prov--

"Hanya apa Jungkook?"

Lihat ekspresinya sangat lucu itu, dia khawatir terhadapku. Betapa imutnya dia.

"Hanya saja..."

Aku memang sengaja mengerjai dia, aku hanya ingin memastikan apakah dia peduli atau tidak terhadapku. And yap kalian bisa lihat betapa khawatirnya dia terhadapku, betapa lucunya ekspresi itu, betapa imutnya ketika dia salah tingkah hahaha...

Andai aku bukan seorang pengecut yang tak berani mengungkapkan semua isi hatiku terhadapnya, andai aku bisa lebih gentle lagi untukmu. Aku hanya manusia bodoh yang menyia-nyiakan waktu kebersamaan kita. Bisakah aku memutar kembali waktu? Waktu dimana pertama kali kita bertemu dan waktu dimana pertama kali aku jatuh cinta terhadapmu.

Ah sudahlah penyesalan selalu berada diakhir, semoga saja aku bisa memperbaiki itu semua di waktu yang tepat.

-----skip----

"Guys--- Aku benar-benar boring, apakah kalian tidak ada fikiran untuk keluar?" tanya Soora yang sudah memecah keheningan diantara kami yang sedang sibuk menonton film di tv.

"Ide bagus tuh."

kringgg~~~

"Jamkkanman-yo" pamit Sarang untuk mengangkat telfon.

Sudah hampir 1 jam Sarang tidak muncul setelah berpamitan mengangkat telfon dari entahlah aku sendiri tidak tau, tapi kelihatannya itu telfon benar-benar penting.

Aku coba mendatangi kamar Sarang dan aku mendengar suara tangisan dari dalam. Aku memegang knop pintu dan berfikiran untuk membuka pintu itu.... but wait

"Tapi eomma, kenapa tidak dirundingkan dulu denganku? kenapa aku harus mengikuti keputusan eomma dan appa seperti ini?"

Ternyata Sarang mendapatkan telfon dari eomma-nya tapi keputusan apa? apa yang barusan aku dengar? Keputusan? karena aku tidak ingin menguping pembicaraan orang lain atau privasi orang lain aku berusaha kembali.

'Geunyang.. Saranghabnida..' 그냥 사랑합니다Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang