Kling,kling berkali-kali bunyi nada pesan masuk. Gadis dengan rambut coklat sedikit pirang tengah tidur diatas kasurnya sembari memainkan handphone kesayangannya. Ada yang aneh dengan ponselnya? Kenapa dia senyum-senyum seperti orang Gila?
"Shit! Alea bangun dari tidurmu!" Seorang gadis 'lagi' berambut pirang tengah marah-marah seperti orang kerasukan.
"Hey tutup mulutmu Jasmine! Suaramu hampir membuat gendang telingaku pecah!"
Jasmine? Jasmine Victoria, nama gadis pirang itu."Masa bodoh Alea! Kau tau kita ada mata kuliah satu jam lagi dan kau malah asik dengan ponselmu itu!"
Terkadang Jasmine lelah kenapa ia mempunyai teman sebodoh ini.
Alea Ellen gadis berambut coklat sedikit pirang tadi. Mereka sudah bersahabat sejak lama dan lebih beruntung lagi mereka masuk ke kampus yang sama."Kau tau dirimu selalu datang dan menghancurkan moment bahagiaku." Alea bangkit dari kasurnya dan berjalan menghampiri Jasmine.
Oh Tuhan dia melangkah mendekati Jasmine dengan rambut acak-acakan.
Kuharap kau sudah mandi Alea! batin Jasmine."Apasih? Aku belum mandi tau. Kau buru-buru sekali"
Oh God. Alea sialan."Cepat mandi Alea atau aku akan membuat kau mati! Cepat!" Jasmine berteriak keras dan membuat Alea lari buru-buru ke kamar mandi.
***
"Mana pangeranmu itu katanya dia ingin menemuimu di taman"
Jasmine sialan kenapa dia cerewet sekali sih.
"Sebentar mungkin dia sedang perjalanan kemari. Kau tau Jas tadi pagi Calum mengirimiku sms yatuhan dia benar-benar manis. Sekarang aku gugup untuk bertemu dia katanya ada hal penting yang ingin ia bicarakan."
Jasmine memutar bola matanya "Calum Hood memang selalu manis di matamu kan Al."
"Tapi dia tidak semanis sekarang tau. Aku ingin terbang rasanya." Alea merentangkan tangannya sambil tersenyum menutup mata.
"Eh Alea itu dia." Jasmine menunjuk laki-laki berkaos hitam yang berjalan kearah mereka.
"Dead! Itu Calum."
Kemudian laki-laki itu sudah berada didepan mereka."Haii!" Laki-laki itu tersenyum.
Yatuhan siapapun tolong aku.Kenapa dia manis sekali sih. Alea berkata dalam hati.
"Aku akan meninggalkan kalian." Lalu Jasmine berjalan pergi.
"Ada apa Cal? "
"Kau single?" Hah apa-apaan ini?
"I..iya. Why?"
"Kalau sekarang aku memintamu menjadi pacarku apa yang kau bilang?" Calum menatap mata coklat indah milik Alea. Untung saja semua mahasiswa sudah pulang jika tidak mungkin mereka akan bergossip yang tidak-tidak tentang Alea dan Calum.
"Jangan membuat lelucon Mr.Hood! Ini tidak lucu!" Alea mencoba untuk bersikap biasa saja tapi sumpah demi apapun ia gugup sekali.
"I am not kidding Mrs.Ellen! Aku serius." Tangan Calum bergerak menggenggam jemari tangan Alea.
"Kau serius?" Tanya Alea.
"Aku serius Lea."
"Lea?"
"Iya Lea. Hanya aku yang boleh memanggilmu seperti itu."
"Oh."
"Jadi jawabannya?" Calum menatap mata Alea 'lagi'.
Alea menggigit bibir bawahnya. Apa aku harus jawab?"Jadi? Aku..." Alea menghentikan ucapannya dan Calum sangat benci dengan situasi ini.
"Come on Alea! Jangan membuatku deg-deg kan seperti ini"
Oh Tuhan andai Calum tau betapa gugupnya Alea.
Aku menarik nafas dan membuangnya perlahan "Oke. A..Aku mau!"
Yessss!!!
Calum tersenyum "Jadi sekarang kau milik ku okey. I Love you baby."
Kemudian mereka berdua berpelukan dengan status baru mereka. Mereka resmi pacaran!
"Aku mencintaimu Calum. Sangat!" Alea mendongak menatap mata Calum.
"Aku lebih mencintaimu Lea."
••••••••
Hello ini cerita baruku happy reading semoga suka Jangan lupa vote dan comment okey. Thx
KAMU SEDANG MEMBACA
Hood And Hemmings // CAKE
FanfictionMereka adalah hal istimewa yang pernah aku punya. Memilih salah satu dari mereka itu mustahil. Dan aku tidak akan mau melakukan itu. Aku tahu ini egois. Tapi biarlah aku hanya ingin keduanya bukan yang satunya ataupun satunya lagi.