Belnya berbunyi sendiri? Tapi, tidak mungkin. Sumpah demi apapun siapapun orang yang ada di luar pintu itu dia benar-benar pengganggu.
"Tunggu sebentar." Ku harap bukan Calum. Oh Tuhan.
Aku meraih knop pintu memutar nya pelan dan menariknya. Kulihat sesorang didepanku. Aku belum menatap wajahnya hanya menatap sepatu kets warna birunya, kemudian naik di celana biru jeansnya, ke baju kaos putih dengan jaket hitamnya, naik lagi ke dagunya,bibirnya, dan wajahnya—
"Apa yang kau lakukan." Oh god.
"Ha–ii ak–ku hanya ingin melihatmu Cal." Aku menyengir lebar di hadapan CALUM yang memakai topi rajut kerucut abu-abunya! Kenapa dia datang lebih cepat.
"Sayang kau terlihat seperti orang gila." Ya ampun.
"Hehe." Aku melebarkan senyum sekarang. Dasar Alea tolol.
"Menyingkirlah Lea aku mau masuk." Ia hendak melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam. Tidak.
"Jangan!!" Aku menahan badannya agar tidak jadi masuk. Dia menatapku seolah berkata ada-apa?
"Rumah ini sedikit berantakan. Aku sedang mencoba membersihkannya." Lagi-lagi aku memasang tampang bodoku.
"Maksudmu dengan berantakan apa? Ini rumahku. Apa yang kau perbuat Lea?"
Oh habislah aku.
"Hanya bermain-main kecil. Ayolah Cal aku sudah biasa melakukan ini dan aku berjanji akan membereskannya segera."
"Yatuhan terserah kau pokoknya aku ingin masuk. " Dasar keras kepala.
"Cal rumahmu berantakan ada tikus dan kecoa juga disana, kalau kau masuk, nanti kau bisa dimakan mereka. " Ini alasan yang bodoh menurutku. Ohya bodoh sekali lebih tepatnya.
"Aku tidak peduli. Jika mereka memakan ku aku akan membuatnya matang di oven. Oke sekarang menyingkir dari pintu." Calum tetap mencoba untuk masuk dan hampir sampai kedalam. Aku sudah kehabisan akal untuk menahannya. Yaampun.
"Hey Cal! " Tiba-tiba seseorang keluar dari pintu.
Calum berhenti.
"Ada apa Mike?" Dia menjawab dengan wajah datar.
"Temani aku ke supermarket. Aku ingin belanja."
"Sialan. Pergilah sendiri Michael. Aku lelah ingin tidur jadi aku tidak mau okey. "
Michael mengait lengan Calum seraya menyenderkan kepalanya di pundak. Pundak Calum tentunya. Dan aku bisa melihat ekspresi Calum yang nampak terlihat–jijik.
"Hoi hentikan! Aku tidak gay Mike." Calum menarik-narik rambut hijau rumput Michael.
"Kalau begitu temani aku. Akan ku traktir jika kau ingin sesuatu. Dan Alea bilang ia ingin menitip untuk membelikannya pembalut bergambar hello kitty. Jadi kau harus melakukannya demi pacarmu Cal."
Ide yang bagus Michael.
Eh tunggu yang terakhir apa? Pembalut untukku? Hello Kitty? Hey Michael kurang ajar! Itu menjijikan.
"Lea." Calum melirik ke arahku.
"Iy–ya Michael benar." Aku menyengir lebar. Ini memalukan. Tapi setidaknya Michael bisa membuat Calum pergi dari sini untuk beberapa waktu.
"Yasudah ayo." Michael menarik tangan Calum dan berjalan meninggalkan ku yang masih ada diambang pintu. Samar aku melihat Michael menoleh kebelakang dan mengedipkan sebelah matanya padaku. Terima kasih untuk ide konyolmu Mr.Clifford.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hood And Hemmings // CAKE
FanfictionMereka adalah hal istimewa yang pernah aku punya. Memilih salah satu dari mereka itu mustahil. Dan aku tidak akan mau melakukan itu. Aku tahu ini egois. Tapi biarlah aku hanya ingin keduanya bukan yang satunya ataupun satunya lagi.