1

112 10 0
                                    


"Calum berhenti. Kembalikan bukuku baru kau boleh pergi" Aku sudah lelah mengejar Calum. Uh dasar menyebalkan.

"Kau lelah lea?" Dia berhenti juga. Akhirnya.

"Lelah sekali tau. Lihat keringatku? Banyak kan? Ini masih pagi Cal tapi kau sudah membuatku lelah. Kebiasaanmu dari dulu sama saja menyebalkan. " Sekarang aku marah. Marah padanya. Dasar Calum Hood menyebalkan!

"Hahaha maafkan aku babe. Aku senang menggodamu. Lebih baik aku kan yang menjailimu dari pada si onar Michael dan Ashton, huh mereka akan meracunimu dengan hal-hal bodoh."

Yaa, aku tau diantara Calum,Michael,dan Ashton hanya Calum saja yang masih wajar!

Lihat saja Mike waktu itu 2 hari lalu ia sukses membuat guru ter-killer sekampus menangis. Bayangkan saja siapa yang tahan jika harus pulang naik bus dihalte dengan badan penuh tepung dan telur. Itu ulah Mike.

Ashton. Dia pria manis. Lesung pipinya itu benar-benar menarik. Tapi ia sama saja dengan Michael hanya saja ia lebih suka meneror dari pada melakukan hal bodoh seperti Michael. Waktu itu dia berhasil meneror gadis terpopuler di kampus dan membuat gadis itu keluar dari kampus karena takut dengan teror Ashton. Great idea! Gadis itu memang sedikit sombong.

Oke cukup aku lelah.
"Kau lelah kan? Ya sudah kita bolos saja. Kau tau kan aku sudah lama tidak kerumahmu?" Calum? Yatuhan apalagi ini? Dasar pemalas!

"Calum aku tidak mau membolos! Dan asal kau tau kau baru ke rumahku 2 hari yang lalu. Huh listen to me Mr.Hood katamu kau ingin masuk ke university di London kan? Maka dari itu belajar lah mulai sekarang okey. Kau mengerti sekarang? " Calum memang ingin masuk ke university di London tapi entahlah dia hanya ingin atau benar-benar ingin menggapainya?

"Aku tidak mengerti! " Calum bersedekap dada. Tingkah anak-anaknya muncul lagi. "Ayolah Lea kau kan pacarku jadi ku mohon temani aku kali ini. Masalah London nanti-nanti saja. Please Mom! "

Shit mata itu lagi. Calum sialan.

"Uhh.. okey kau menang sekarang. And stop it memanggilku mom karena aku tidak mau punya anak seperti mu. " Menyebalkan. Kenapa dia memanggilku mom? Tidak ada yang lebih manis lagi apa?

"Kau kan mom untuk anak-anak ku nanti Lea. Suatu saat nanti kita akan menikah dan punya anak. Dan kau akan menjadi wanita yang paling cantik untuk ku. " Calum memujiku. Lagi.

Aku yakin sekarang wajahku sudah semerah tomat. Dia selalu saja membuatku terbang.
"Berhenti menggodaku Cal wajahku sudah merah." Aku menutup wajahku yang merah dengan tangan.

"Tapi aku suka itu My Lea."

"Sudahlah berhenti menggodaku Calum!"

"Tidak mau!" Calum berlari sambil menjulurkan lidahnya. Shit aku capek Calum!

***

Kedua manusia ini sedang berada di ruang tamu. Mereka sedang menonton film horor-romance.
"Bagaimana dengan film itu Le. Manis kan." Calum berbicara sembari memainkan rambut pirang coklat Alea.

"Biasa saja. Ini film horor mana ada sweet-sweetnya. " Calum bodoh. Sudah tau ini film horor kenapa ia bilang ini so sweet.

"Jadi kau mau yang seperti apa babe?" Sekarang ia menegakkan tubuhnya, memutar nya kebelakang dan menatapku. Mata itu lagi.

Kemudian Calum mendekat. Ia memajukan mulutnya tepat ditelingaku "Kau mau kita menonton film Titanic dan memperagakan adegannya. Humm?" Ia mengangkat sebelah alisnya.

Hood And Hemmings // CAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang