Damaged Love

8.5K 372 0
                                    

Ia menggenggam tanganku erat sambil sesekali meremasnya perlahan seakan-akan memberitahuku bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tapi ini bukan pertama kalinya untukku dan aku tahu semuanya akan baik-baik saja. Setidaknya, jika ia bersamaku semuanya akan baik-baik saja.

Ia melempar rokok yang sedari tadi bertengger dimulutnya keatas tanah. Menginjaknya sehingga kini rokok itu padam.

"Kau sudah siap?" Tanyanya tanpa menoleh kearahku. Aku menatap lekukan wajahnya yang terpahat dengan sempurna dari samping.

"Aku selalu siap," Gumamku.

Ia menarik lenganku untuk mengikutinya masuk kedalam klub yang selama lima menit terakhir terus kami pandangi. Bunyi dentuman musik yang keras dan bau alkohol langsung menyambutku saat aku menginjakkan kakiku di klub ini.

"Kau tahu apa yang harus kau lakukan," Bisiknya tepat ditelingaku.

Ia pergi meninggalkanku diantara kerumunan orang-orang yang tengah meliak-liukkan badannya. Aku ingin sekali menahannya hanya untuk menciumnya tapi itu sudah terlambat. Aku menatap punggungnya yang semakin lama semakin menghilang dari pandanganku.

Aku menghela napas panjang seraya memejamkan mataku. Aku mulai menggerakan badanku mengikuti suara dentuman musik. Aku terus menari-menari sampai aku menabrak seseorang.

"Aku minta maaf," Gumamku seraya menatap pria di depanku.

"Tak apa," Ucapnya sembari di iringi dengan senyuman. "Kau sendirian?"

"Apa kau melihat orang lain bersamaku?" Ia menggelengkan kepalanya. "Itu berarti aku sendirian,"

Ia terkekeh pelan. Ia melingkarkan lengannya di pinggangku, membawa tubuhku agar lebih dekat dengan tubuhnya. Matanya tidak pernah lepas dari mataku.

"Kau ingin kutemani?" Tanyanya.

Aku mengelus dadanya perlahan dengan jemariku. "Tentu," Gumamku. "Aku kesepian,"

Ia meremas pinggangku perlahan. "Kau tahu, sepertinya kita harus mencari kamar kosong,"

"Dan apa yang akan kita lakukan di kamar kosong itu?"

"Apa aku harus memberitahumu?" Ucapku menahan tawa. "Kau bisa melakukan apapun padaku,"

"Apapun?"

Aku mengangguk. "Apapun,"

Damaged Love | Justin BieberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang