Malam ini Jason mengajak Diana untuk makan di sebuah restoran masakan Perancis. Entah kejutan apa lagi yang akan Jason berikan kepada Diana, tetapi lelaki itu berkata bahwa malam ini akan menjadi malam yang sangat spesial. Bahkan lelaki itu telah memberikan Diana sebuah gaun hitam tanpa lengan sepanjang mata kaki dengan belahannya hingga ke paha putih wanita itu. Sementara rambut kecoklatan Diana, dibiarkan tergerai indah dengan hanya di pasangkan sebuah jepitan berwarna emas yang pernah Jason berikan padanya kala itu.
Kini mereka tengah duduk manis menunggu pesanan mereka datang. Pemain biola senantiasa akan memanjakan telinga para tamu dengan keahlian mereka memainkan alat tersebut. Belum lagi interior yang terkesan mewah namun tetap membuat nyaman siapapun yang memasuki restoran ini.
"Jason, apa ini...tidak terlalu mewah hanya untuk sekedar makan malam?" ucap Diana sedikit ragu ketika Jason mengajaknya ke tempat seperti ini. Seperti tahu akan perasaan bingung yang menghinggapi kekasihnya, Jason hanya tersenyum dan berkata, "ini sangat spesial. Kau akan menyukainya." Diana hanya memberengut kesal karena Jason tidak memberikan jawaban yang pasti tentang ini semua. Bahkan ia tidak berulang tahun hari ini, terlebih Jason sudah melamarnya satu minggu yang lalu. Lantas, untuk apa ini semua? Batin Diana tidak pernah berhenti bertanya-tanya, hingga tanpa sadar pelayan telah membawakan pesanan mereka.
Ketika seorang pelayang pria membukakan tudung saji di atas meja makan Diana, yang Diana lihat bukanlah makanan yang menggiurkan yang ia pesan, tetapi sebuah amplop berwarna merah tua dengan pita yang menghiasi bagian depan amplop tersebut. Diana mengernyit heran, ia menatap kearah Jason, namun Jason hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya, tanda bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Dengan perasaan ragu beradu kebingungan, Diana membuka pita tersebut dan membuka amplopnya. Diana membaca berkali-kali tulisan yang ada di kertas tersebut, memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam penulisan itu serta yang dilihatnya adalah sebuah kenyataan.
"Tiket pesawat?" ucap Diana setengah tidak percaya. Jason mengangguk.
"Ke Birmingham?" Jason mengangguk lagi.
"Kita berdua?" Kini Jason sudah tidak tahan untuk tidak tertawa. Diana sangat lucu dengan pertanyaan-pertanyaan yang jelas-jelas sudah ia ketahui jawabannya.
"Jason...bagaimana bisa? Bagaimana bisa kau melakukan ini semua?" Kini mata Diana telah berkaca-kaca menahan haru atas perbuatan Jason yang di luar dugaannya. Jason berdiri dan mendekat ke arah Diana, digenggamnya tangan mungil itu lalu diciuminya berkali-kali.
"Aku akan melakukan apapun untuk membuatmu bahagia. Besok kita akan berangkat, masalah kuliahmu sudah kuatur, masa cutimu dan cutiku telah kuurus, semuanya telah kusiapkan sedemikian rupa. Kau tidak perlu khawatir. Sekarang yang aku ingin tanyakan, apakah kau suka dengan rencanaku ini?" Suara Jason terdengar begitu tulus dan lembut, membuat relung hati Diana seutuhnya menghangat dan bergetar. Jason begitu mencintainya. Diana tidak bisa menahan air matanya lebih lama lagi hingga kini turunlah cairan kristal bening itu ke pipinya. Diana menutup mulutnya dengan telapak tangan dan mengangguk, isyarat bahwa ia teramat bahagia hingga tidak dapat berkata-kata.
**
Diana dan Jason kini telah berada di Bandar Udara Paris-Charles de Gaulle. Menunggu penerbangan mereka menuju ke Birmingham, tempat dimana kedua orang tua Diana serta adiknya tinggal. Setelah kejutan yang sangat spesial yang ia dapatkan dari Jason, Diana seakan tidak sabar untuk bertemu kedua orang tuanya dan adiknya itu. Bahkan semalaman Diana tidak bisa tidur mengingat dengan mendadak akan pulang ke tanah kelahirannya. Diana sengaja tidak memberitahu kepada ayah dan ibunya akan pulang menemui mereka. Biarlah, Diana ingin ini menjadi kejutan besar untuk mereka, terlebih Diana pulang membawa Jason bersamanya. Ia sangat yakin bahwa kedua orang tuanya akan menyukai Jason serta kepribadian laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Paris (COMPLETED)
Romance(BEBERAPA PART DI PRIVATE. FOLLOW TO READ IT!) "Manusia tidak akan pernah abadi. Tapi cinta, akan selalu abadi bersamamu." Wanita itu berharap bahwa ia bermimpi sekarang. Bagaimana bisa, sosok yang ia ketahui sangat mencintainya, berlalu begitu saja...