Peppermint Mocha Frappuccino (Suga/Yoongi)

83 4 0
                                    

Episode 2 – Peppermint Mocha Frappuccino (Yoongi)

---

Milky Way selalu sepi setiap kamis malam.

Yoongi memang tidak pernah menghitung satu persatu pelanggan yang datang tapi.. yeah, setidaknya hanya di kamis malam seperti inilah Yoongi bisa memiliki waktu luang untuk menonton streaming pertandingan basket diam-diam di lantai dekat mesin kopi yang tidak akan terlihat oleh pelanggan.

"Yoongi hyung!" Hoseok yang baru saja selesai melayani seorang pelanggan melangkah ke arah Yoongi dan berjongkok di hadapan pria yang seratus persen perhatiannya tertuju pada layar smartphone-nya.

"Hm?"

Hoseok memutar kedua bola matanya. Kalau saja Yoongi tak lebih tua setahun darinya, Hoseok mungkin akan melemparkan benda-benda yang ada di sekitarnya untuk menegur Yoongi, tapi siapa yang berani melawan seorang Min Yoongi?

"Hyung, apa kau bisa berhenti menonton tayangan basket itu dan membuatkan pesanan pelanggan?" Hoseok berusaha menyelipkan sedikit tekanan pada kalimatnya, setidaknya agar Yoongi mengerti betapa mendesaknya permintaannya ini.

"Kau bisa membuatnya." Yoongi masih fokus pada tayangan basket tim kesayangannya. "Lagipula aku sudah cukup banyak membuat pesanan hari ini, berikan aku sedikit waktu istirahat."

Hoseok menghela nafas kemudian berdiri dan mulai membuatkan pesanan pelanggannya. Padahal Hoseok-lah yang diberikan kepercayaan oleh Seokjin—anak pemilik café sekaligus pekerja paling senior—untuk menggantikan posisi Seokjin saat shift malam. Tapi kenapa ia seolah tak memiliki kuasa apapun di hadapan Yoongi?

Lagi-lagi.. kalau saja Yoongi tak lebih tua setahun darinya...

Yoongi akhirnya menutup aplikasi streaming di ponselnya dan berdiri saat melihat seorang pelanggan datang dan tidak ada yang melayaninya. Saat berjalan ke mesin kasir Yoongi melihat Jungkook dan Taehyung sedang sibuk menyapu lantai, dan Hoseok tentu saja sedang membuatkan pesanan pelanggan sebelumnya. Yoongi bukanlah orang yang akan berpura-pura tidak tahu saat ada pekerjaan yang harus ia kerjakan—lagipula memang tidak ada orang lain yang bisa mengerjakannya.

"Selamat malam," Yoongi tersenyum samar pada pelanggan yang kini tampak sedang melihat papan menu di belakang Yoongi. "Ingin pesan apa?"

"Hmm.." Pelanggan yang merupakan seorang gadis muda dengan rambut diikat ekor kuda itu kemudian melirik ke arah Yoongi. "Aku mau pesan peppermint mocha frappuccino."

"Peppermint.." Yoongi baru saja ingin menekan pesanan si gadis itu pada layar mesin kasirnya namun ia mengangkat kepalanya saat tidak menemukan menu yang dikatakan gadis itu. "Mocha Frappuccino?" Yoongi bahkan memutar badannya dan memindai dengan cepat papan menu di baliknya—walaupun tentu saja ia sudah hafal benar menu apa saja yang ada disana.

"Aku tidak melihatnya di menu," gadis itu tiba-tiba mengarahkan jari telunjuknya ke matanya dan kemudian membuat Yoongi berteriak saat gadis itu menyentuh bola matanya sendiri.

"Astaga! Apa yang kau lakukan?" Yoongi hanya bisa membelalak saat menyaksikan adegan yang sepertinya hanya bisa dilihat di film-film horor. Kalau Hoseok yang melihatnya, mungkin dia bisa kejang-kejang dan tak sadarkan diri.

Gadis itu masih menyentuh bola matanya dan kemudian menarik sesuatu dari permukaan bola matanya. Ah, soft lens.

"Ah." Yoongi kemudian menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Ia kemudian tertawa, lebih tepatnya menertawai dirinya sendiri yang sudah cukup menjadi seorang penakut barusan—dan mungkin menertawai gadis itu yang bisa-bisanya melakukan tindakan tak terduga yang hampir membuat jantung Yoongi copot.

Love at The Milky Way Cafe (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang