Episode 3 – Earl Grey Tea (Namjoon)
---
Seokjin memasang name tag-nya sambil melangkah keluar dari ruang ganti. Pukul setengah tujuh pagi lewat dua menit, begitulah yang tertera saat Seokjin melirik jam yang menempel di dinding. Jimin bilang dia akan sedikit terlambat karena harus mengantarkan adiknya yang ingin pergi field trip ke Stasiun Yongsan pagi ini.
Baik, Jimin akan terlambat. Tapi siapa kira Namjoon juga akan terlambat? Tidak biasanya Namjoon terlambat, namun sudah lewat lima belas menit dan Seokjin belum juga datang. Tapi Seokjin tahu jika ia mengeluh ia hanya akan mendengar gema keluhannya sendiri jadi lebih baik ia mulai menuruni bangku-bangku dari atas meja dan menyusunnya.
"Hyung, maaf aku terlambat." Namjoon masuk ke dalam café dengan tergesa-gesa dan kemudian langsung masuk ke ruang ganti dan keluar beberapa menit kemudian dengan pakaian kerja dan name tag-nya.
Tanpa banyak bicara, Namjoon kemudian membantu Seokjin menurunkan bangku-bangku dari atas meja.
"Astaga, Kim Namjoon!" Seokjin melangkah mundur saat menyadari sesuatu. "Yang benar saja, kau minum-minum tadi malam?"
Namjoon hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya dan menunduk. Peraturan nomor satu di Milky Way Café adalah tidak boleh minum-minum—bukan minum, tapi minum-minum—di malam hari saat besoknya akan bekerja pada shift pagi. Dan Namjoon melanggarnya. Seokjin akhirnya memperhatikan Namjoon lekat-lekat setelah tadi mencium sekilas bau alkohol samardari tubuh Namjoon. Benar, Namjoon terlihat lebih kacau dari biasanya.
"Dan kau akan melayani pelanggan seperti ini? Kau tampak.. menyedihkan." Seokjin menghela nafas sambil kemudian menyuruh Namjoon mengikutinya ke lantai atas café yang merupakan tempat beristirahat khusus yang disediakan ibu Seokjin untuknya namun ia sering membawa pekerja lainnya ke sana.
"Ini." Seokjin mengambil sesuatu dari lemarinya dan melemparkannya pada Namjoon. "Itu semacam pencuci muka yang dapat menghilangkan bau alkohol. Kau cuci muka dulu, lalu aku akan pesankan sup untuk menghilangkan hangover-mu."
Seokjin baru saja ingin turun kembali ke café namun Namjoon mengikutinya.
"Kim Namjoon," Seokjin menatap Namjoon tajam. "Kalau kau tidak ingin menuruti kata-kataku, kau pulang saja."
"Tapi aku.. oke. Aku akan cuci muka. Tapi aku tidak hangover, aku masih bisa bekerja seperti biasa—"
"Aku tidak ingin dengar."
Namjoon kemudian hanya menghela nafas saat Seokjin turun meninggalkannya. Ia kemudian berjalan ke kamar mandi dan mencuci wajahnya di wastafel. Namjoon menatap pantulan dirinya di cermin, kemudian bergumam pada dirinya sendiri.
"You do look miserable, Kim Namjoon."
***
Namjoon sudah terlihat lebih segar saat pelanggan pertama datang, terima kasih pada pencuci muka dan semangkuk sup penghilang hangover yang diberikan Jin.
"Satu English breakfast tea, satu cappuccino, dan dua butter toast." Namjoon mengulangi pesanan pelanggan di depannya. "Semua dua belas ribu empat ratus won."
Namjoon kemudian mulai membuatkan pesanan si pelanggan tersebut dengan cepat. Berhubung Jimin belum datang, itu artinya ia dan Seokjin harus ekstra cepat melayani pelanggan yang mulai berdatangan. Milky Way memang ramai dikunjungi untuk sarapan pagi hari.
"Chimchim, tidak bisakah kau lebih cepat?"
Namjoon melirik ke arah pintu saat mendengar suara Seokjin. Ah, untunglah Jimin sudah datang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love at The Milky Way Cafe (BTS)
FanfictionBTS members as part time workers, 7 kinds of drinks, 7 kinds of stories. Read and feel the love~