We Found Our True Love (Part 9)

5.7K 281 5
                                    

Part 9

We Found Our True Love

Part nya hampir habis nih... Dibaca saja kelanjutan kisah dari Sasusaku dan konflik keluarga uchiha ini ^^

Awas! Typo tersebar di dalam cerita ini

.

.

.

.

-KEDIAMAN KELUARGA HARUNO-

Sakura duduk menyendiri di teras rumahnya. Pandangan matanya menatap ke sudut air mancur kolam ikan di taman rumahnya. Di sampingnya ada sebuah gelas berisi teh hangat yang menemani kesendirian gadis berambut merah muda ini.

Setelah kejadian dan semua fakta yang dia dengar tentang keluarga calon suaminya itu, Sakura hanya dapat terdiam dan bersembunyi menjauh dari pria yang sangat dia cintai itu.

Entah mengapa, air mata pun seolah percuma saja jika dikeluarkan. Tak akan dapat mengubah apapun hanya dengan menangis. Sakura pun juga meliburkan dirinya dari kantor. Hal ini yang tentunya membuat pria bermata onyx itu kebingungan dengan sikap Sakura.

.

.

Sakura duduk sambil menekuk kedua kakinya dan memeluk kakinya erat-erat. Pandangan mata sendunya itu menunjukkan betapa gundah hatinya dengan apa yang sedang terjadi. Sakura juga bingung harus menjelaskan apa kepada kedua orang tuanya bahwa pernikahannya kemungkinan batal.

Sesungguhnya, di dalam hati kecil Sakura, dia tidak ingin semua hal ini terjadi. Rasanya tidak pantas hatinya merasakan kesedihan yang sama kembali. namun, di satu sisi, dia juga mengkhawatirkan kondisi Sasuke yang sedang dalam bahaya. Dia hanya tidak ingin Sasuke terluka. Bahkan jika hal itu terjadi, dia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri.

Tiba-tiba, disaat Sakura sedang dirundung kegalauan berat, terdengar suara bel pintu rumahnya.

TING TONG...

Dengan sigap Nyonya Mebuki membukakan pintu rumahnya tersebut. Sakura hanya mengintip dari teras rumahnya, terkadang dia takut namun juga berharap bahwa yang datang ke rumah adalah Sasuke. "Aku berharap itu Sasuke...." batinnya.

.

.

"Hai, Sakura!" sapa Ino tiba-tiba sambil membawa sebungkus takoyaki kesukaan Sakura.

"Ino? mengapa kau datang ke sini?" tanya Sakura yang sedikit terkejut ketika melihat Ino datang ke rumahnya.

"Aku mengkhawatirkanmu. Sudah tiga hari kau tidak masuk kerja. Apa kau sedang sakit?" jelas Ino yang terlihat cemas dengan sahabatnya itu. Dengan spontan, Ino menyentuh kening Sakura untuk memastikan apakah suhu tubuh Sakura normal atau tidak.

"Aku baik-baik saja, Ino! sungguh! Aku bukan anak kecil yang harus kau cemaskan." Balas Sakura sambil menepis tangan Ino dari keningnya.

Ino pun cemberut. "Bagiku kau selalu terlihat seperti anak kecil, Sakura!" ucap Ino kesal.

Sakura pun melongo mendengar ucapan Ino dan tersenyum manis. Ino pun terlihat senang mengetahui Sakura baik-baik saja.

"Oh ya, ini aku bawakan kau takoyaki kesukaanmu. Kau pasti suka.." ucap Ino sambil menyodorkan bungkusan takoyaki.

"Waaaah, kau tau saja kalau aku sedang lapar. Baiklah, aku akan siapkan minuman sebentar untukmu..." balas Sakura dengan wajah berbinar-binar melihat bungkusan takoyaki. Kemudian, Sakura pun berdiri dan berjalan menuju dapur untuk membuat teh hangat. Wajah Sakura terlihat senang, seperti lupa bahwa dia sedang dalam masalah. Bahkan, Nyonya Mebuki pun tersenyum melihat putrinya kembali bersemangat karena kehadiran Ino.

We Found Our True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang