We Found Our True Love (the last)

11.1K 397 60
                                    

Sakura turun dari mobilnya dan menatap nanar langit-langit lobby yang berdebu. Sakura menggigit bibir bawahnya, mengepal erat kedua telapak tangan mungilnya itu. Sakura diam dan berkali-kali menghela napas, jantungnya berdebar kuat dibandingkan biasanya, pikirannya melambung jauh entah kemana. Sakura sangat kacau.

.

.

.

Sakura berjalan perlahan menelusuri lorong kantor Uchiha. Entah mengapa jantungnya tak berhenti berdebar walau dia telah menghela napas berkali-kali. Sakura terus berjalan tanpa menggubris rekan kantor yang menyapanya. Orang-orang yang melihat itu hanya bisa berbisik, menggosip dan membicarakan tentang keadaan dirinya. Hyuga Neji yang tak sengaja melihat Sakura pun hanya dapat diam karena dia mengerti apa yang saat ini Sakura rasakan, apalagi ditambah hari ini adalah puncak dari kegelapan yang akan menimpa diri Sakura bahkan Sasuke. "Gadis yang malang" ucap Neji lirih.

.

.

Sakura tiba di depan ruang kerjanya, tangan kanannya tampak bergetar ketika hendak membuka pintu. Sakura menunduk dan memejamkan matanya untuk menahan semua gejolak yang ada di hatinya. "Shannaro!!" umpatnya pada diri sendiri. Air mata pun tertahan di kedua ujung matanya, tangan kanannya kini menggenggam kuat gagang pintu ruangan.

KREK...

Pintu pun perlahan terbuka, ditatapnya sebuah ruangan yang sunyi seperti biasanya, namun entah mengapa, ruangannya kali ini terasa sangat sunyi dibandingkan biasanya. Seperti ada sesuatu yang hilang...

Sakura menutup pintu dan berjalan perlahan menuju meja kerjanya. Ditatapnya sebuah foto ayah dan ibunya serta foto Sasuke di atas meja. Sakura hanya menatap dengan tatapan dingin ke arah gambar yang ada di bingkai foto itu. Sakura memejamkan matanya dan mengusir segala pikiran negatif yang dia hadirkan untuk Sasuke, kekasihnya.

Sakura membuka mata, dia menatap sebuah komputer yang tertata rapih di meja kerjanya. Namun, mata Sakura tajam menatap sebuah bunga yang ada di balik komputernya itu. diambilnya bunga tersebut dan ditatapnya dengan tatapan sendu.

Sebuah bunga lily putih yang mulai layu, dipegang olehnya. "Sasuke-kun..." ucap Sakura lirih ketika melihat bunga tersebut. Air mata Sakura pun mulai mengalir perlahan membasahi pipinya yang lembut. Hatinya yang kacau, semakin kacau ketika melihat sebuah bunga lily yang tak lain pemberian dari Sasuke. Sakura pun mulai menangis, ditatap bunga lily yang basah karena air matanya itu, suara tangisannya menggema dan menyayat hati siapa pun yang mendengarnya. Bunga lily itu digenggamnya semakin erat, didekap, seolah dia sedang memeluk Sasuke. Sakura menyebut-nyebut nama Sasuke berkali-kali, hatinya seakan memberontak dan ingin sekali menemui pria Uchiha itu.

"Tidak... Aku tidak boleh menemuinya..." batin Sakura.

Namun hati dan perasaannya lebih kuat memaksa dirinya untuk bertemu dan bahkan jika hari ini adalah hari terakhir dia bisa melihat pria itu, maka dia akan melakukannya meski itu beresiko baginya.

"Aku harus menemuinya..." ucap Sakura yang berlari sekuat tenaga untuk menemui Sasuke.

.

.

Sakura terus berlari menelusuri anak tangga hanya untuk menemui kekasihnya itu. Tak peduli berapa anak tangga yang harus dia lalui, tak peduli seberapa lelah tubuhnya ketika menaiki puluhan anak tangga tersebut, asalkan dia dapat bertemu dengan Sasuke, semua terbayarkan.

Napas Sakura hampir habis, namun dia tetap bersemangat berlari. Terlihat di tangan kanannya, tergenggam erat sebuah bunga lily. Bahkan ketika seorang Sakura seperti ini, tak seharusnya dia seperti ini. Dunia seolah bertanya, mengapa kisah cintanya harus serumit ini? Tubuhnya mulai dipenuhi keringat, baju kerjanya basah kuyup, namun Sakura terus berlari hingga dia sampai di depan pintu ruang kerja Sasuke.

We Found Our True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang