Broken Heart

16 0 0
                                    

Hari dimana Damian menikah telah datang dan di saat itu juga Allegra keluar dari rumah sakit. Perayaan resepsi pernikahan Damian sedang berlangsung, banyak tamu yang hadir dari kalangan yang cukup terkenal karena profesi Damian sebagai pengacara handal.
"Hay.. Dude .. Congratulation.. Aku tidak menyangka kau mendahului ku" ujar Dave
"Kau terlalu lama memdam nya, nanti dia pergi meningal kan mu" jawab Damian
" Jangan bilang seperti itu Damian,, oh iya Arlo apakah kau mengundang nya?"
"Iya aku mengundang nya, tapi entahlah dia sepertinya tidak akan datang sampai sekarang pun aku tidak bisa menemukan nya"
"Mungkin dia sedikit terlambat"
" Kita lihat saja nanti."
Sementara di tempat lain Allegra tengan gelisah antara menghadiri pernikahan Damian atau tidak, banyak pertimbangan yang dia pikirkan, jika dia datang dia takut tidak bisa menahan perasaan nya, jika dia tidak datang mungkin Damian akan mempertanyakan itu dan dia merasa tidak enak dengan Damian, dia sahabat Damian sejak kecil. Saat sedang berfikir dengan segala kemungkinan yang ada Alvian sudah berada di hadapan nya. Ya saat ini Allegra memang sedang berada di Apartemen nya, dan jangan tanyakan kenapa Alvian bisa masuk tanpa sepengetahuan nya.
" Kau melamun lagi?"
"Hmm.. Kenapa kau berada di sini? Dari mana kau masuk?"Tanya Allegra dengan heran
"Aku masuk karena kau tidak mengunci pintu nya, dan pintu nya sedikit terbuka jadi aku masuk, dan kau juga aku pangil tidak menyaut jadi aku masuk saja" dengan nada meyakinkan Alvian menjelaskan nya, Allegra percaya namun sedikit bingung, tentu nya penjelasan Alvian adalah bohong, Alvian sudah mengetahui pasword dari apartemen Allegra
"Oh ,,, mungkin aku ceroboh"
"Kenapa kau belum bersiap?" Tanya Alvian
"Bersiap kemana?"
"Ya ampun apa kau lupa, salah satu teman terbaik mu kan menikah, kenapa kau tidak datang?"
"Aku malas, biarkan saja aku akan mengunjungi nya nanti saja"
"Kau ini, teman macam apa yang seperti itu? Jahat sekali kau ini, ayo ikut aku" ujar Alvian sambil membawa Allegra ke luar dia tidak memperdulikan perlawanan dari Allegra
Alvian membawa Allegra ke sebuah butik ternama, saat masuk ke dalam butik itu Alvian sudah di sambut oleh manager nya.
" Oh my god, kau baru muncul lagi Alvian, dan siapa ini?"
"I'm busy, she is my girl, so for her to be beautiful and charming because she's a woman will attend the wedding important and do not disappoint me again, you know! Ujar Alvian dengan penuh penekanan
" Oke,, no problem so you stay in here" jawab manager
"come on gril's follow me" ajak Manager pada Allegra, Allegra yang tidak tau hanya mengikuti nya, seraya menuju ruangan rias nya Allegra mencerna kembali kata-kata Alvian.
"(Dia bilang wanita nya, ck apa-apaan itu, sejak kapan aku menjadi wanita nya, jika dia memintanya pun aku tidak akan pernah mau menjadi wanita nya, hanya dalam mimpi mu)"
" Kenapa kau melamun nona manis, ayo sini, ini ganti pakayan mu dan segera lah datang ke sini" ujar si manager sambil menyuruh Allegra untuk cepat.
Di luar sana Alvian menunggu dengan tidak sabar dia ingin  melihat Allegra dengan penampilan yang rapi, meskipun menurut nya Allegra memang sudah cantik meski tidak memakai make up. Tidak lama kemudian Si manager datang menghampiri Dave yang di susul oleh Allegra dengan gaun warna biru langit dan berenda putih, dia bagai kan seorang bidadari yang baru turun dari kayangan, benar-benar cantik, dengan rambut yang di gulung ke atas dan di beri hiasan di rambut nya menambah kesan manis feminim dan memperlihatkan leher jenjang Allegra, make up yang tidak terlalu tebal memanbah kecantikan nya, sungguh benar-benar seorang bidadari. Alvian yang melihat nya hanya bisa membelalakan mata nya, dia tidak percaya bahwa Allegra akan secantik ini, jika ada kata yang lebih cantik maka itu lah Allegra sekarang.
"Ini untuk mu Alvian, apa aku mengecewakan mu?" Tanya Manager dengan was-was takut Alvian tidak menyukai nya.
" She is beautiful.. Oh my god, kenapa kau begitu cantik Al?" Tanya Alvian sambil mendekati Allegra dan tidak memperdulikan perkataan si manager.
"Terimakasih Alvian , tapi menurut ku ini terlalu berlebihan"
"Tidak ini tidak berlebihan Darl, ini cukup, you look's so beautiful women"
"Thank's, but let us go to his wedding, so I can take off the dress as soon it's because I'm not accustomed to using this dress, so I wanted to remove it and replace with regular clothes. and please don't ever remove your hand from me, I beg, don't ever get away from me." Ujar Allegra merasa belum terbiasa dengan penampilan nya
"casual affection, never spoil your dress, I'm sure your friends will be stunned to see you, he would regret not choose you, and maybe there will be more people getting love you."
" Oke"
Mereka berdua akhir nya mulai meningalkan butik, setelah Alvian membayar semua nya. Dalam hati Allegra dia sangat gugup dia takut akan menangis ketika melihat Damian. Alvian yang melihat kondisi Allegra merasa heran karena lagi-lagi Allegra melamun.
Selama perjalanan ke acara Damian, banyak sekali panggilan masuk di handphone Allegra, Selama Allegra tidak berada di kantor Sam lah yang menghendle segalanya, tak jarang banyak sekali komlaint dari klien karena merasa kecewa bahwa yang menangani bukan Allegra langsung, tapi Allegra tidak pernah menyesal, karena kesehatan merupakan hal yang penting. setelah dia kembali lagi ke perusahaan banyak sekali yang ingin dia kerjakan, namun dokter belum memperbolehkan Allegra terlalu lelah karena memperburuk keadaan nya. Maka Allegra memahami itu.
"Ya Sam? Ada apa?" Jawab Allegra
"Maaf nona menganggu anda, tapi tuan Jonatan ingin bertemu dengan Anda, dia bilang ada yang ingin dia rubah dari konsep nya." Jelas Sam pada Allegra. Allegra yang mendengar nama Jonatan merasa jantung nya di hantam oleh sebuah batu besar.
"Aku sedang sibuk, jadwalkan dia setelah semuanya beres."
"Baik miss, tapi maaf samapi kapan?" Tanya Sam
"Lusa depan. Aku akan menemuinya."
" Baik miss"
Sambungan berahir, namun ada rasa yang tidak bisa di jelaskan Allegra, dia memang menerima kerjasama dengan Jonatan karena tidak ada Alasan untuk menolak nya, dia tidak mau di sebut tidak profesional.

Alvian yang melihat perubahan raut wajah Allegra merasa ada yang aneh.
" What's wrong Darl? What your problem?"
Tanya Alvian seraya mengusap rambut Allegra
"I'm oke, jauhkan tangan mu dari ku. Sudah ku bilang aku tidak suka di sentuh oleh mu Mr. Al dan berhenti menyebutku Darling, aku bukan pacar mu, aku bukan wanita mu, jadi jangan harap setelah kejadian ini kita akan semakin dekat. Aku mau melakukan ini karena Damian, dan aku akan membayar untuk semua ini."
"Wow.. Slow Darl.. Kenapa kau selalu bersikap seperti itu pada ku.? Apa salahku?"
"Salahmu? Aku tidak pernah menyukai mu karena kau selalu melihat seseorang dari penampilan fisik nya dan kau selalu merendahkan orang lain aku tidak menyukai nya."
"Oke Ms. Al kita lanjutkan nanti, sekarang kita sampai. Skrng waktunya kau berakting." Sahut Alvian sambil keluar dan membanting pintu mobil nya lalu membuka pintu Allegra dari raut muka nya Alvian sedang menahan amarah. Dan Allegra bisa melihat itu.
" Terimakasih"
Mereka berdua mulai memasuki ruangan pernikahan, dengan di ikuti oleh beberapa pasang mata yang melihat ke arah Allegra membuat perhatian semua orang beralih. Allegra dan Alvian langsung menghampiri Damian dan Dave.
"Ehem.. Hay Damian, selamat ya, semoga kalian bahagia." Allegra mengatakan itu dengan susah payah, Untung saat ini Allegra di gandeng oleh Alvian jika tidak, dia sudah terjatuh karena lemas.
"Hem.. Thank's Angel, you so look beautiful."
"Thank's"
"Selamat dude, maaf kita datang terlambat."
"It's oke"
Sementara itu Dave yang sedang di dekat Damian tak mampu berkata apa-apa, dia terkagum dengan penampilan baru Allegra, dia tidak menyangka bahwa Allegra benar-benar cantik.
"Dave kau tidak menjemputku, kau jahat" ujar Allegra dengan menunjukan wajah kesalnya, dan langsung mendekati nya.
"Oh.. I'm sory baby, aku tidak tau kau mau datang ke sini. Jadi aku tidak menjemputmu."
"Iya..,( Aku ingin pulang dengan mu)" sahut Allegra sembil berbisik.
"Tapi..." Belum sempat Dave melanjutkan nya Allegra sudah mencubit Dave. Dia tau bahwa Ada masalah dengan nya.
"Mr. Al.. Kau tidak usah mengantarku, aku akan pulang dengan Dave, terimakasih untuk semua nya."
Tanpa menjawab apa-apa Alvian langsung pergi setelah berpamitan, dia merasa harga dirinya di injak-injak oleh Allegra.
Allegra pov
Mungkin aku jahat telah menginjak hargadiri seorang Alvian Aldrich tapi hanya itu yang biasa aku lakukan aku tidak tahu harus berbuat apa saat ini karena Alvian selalu ada di saat aku membutuhkan nya termasuk sekarng dan dia sudah banyak berjasa  padaku tapi aku bingung dengan apa yang harus aku lakukan padanya perasaan ku masih belum jelas aku tidak ingin semakin jauh terjerat kedalam pesona nya. Aku melihat wajah nya sungguh memancarkan permmusuhan padaku tapi aku akan menerima itu. Itu bukan maslah, dan aku akan siap jika harus kehilangan proyek itu lagi.  Sejak kedatangan ku dengan Alvian ke pesta pernikahan Damian banyak sekali orang yang memandang kami terutama para wanita yang memandang Alvian itu membuat ku ingin mencokel keluar mata wanita-wanita itu. Ada perasaan panas saat melihat wanita-wanita itu memandang nya. Dan  Saat membarikan ucapan selamat Pada Damian kaki ku sudah sangat lemas kalau saja Alvian tidak memegangi ku aku sudah jatuh tersungkur.  Setelah itu aku meminta Dave mengantarkan aku pulang aku tidak ingin bersama dengan Alvian lebih lama lagi.
....
Alvian pov

Hari ini adalah resepsi pernikahan Damian, teman wanita itu, apakah dia akan datang pada acara itu, aku pusing memikirkan nya lebih baik aku memastikan nya. Aku tau bahwa dia mencintai Damian, aku bisa meliat raut wajah nya ketika melihat Damian.
Aku mengendarai mobil ku menuju apartemen Allegra, seperti biasa aku langsung masuk tidak mengetuk pintu dulu karena aku yakin jika aku mengetuk pintu akan sangat lama dia membuka nya.
Saat aku masuk benar saja dia sedang diam merenung. Dia kaget ketika aku masuk dan bertanya kepada ku kenapa aku bisa masuk. Aku memberikan alasan yang meyakinkan, dan dia menerimanya dengan baik. Tanpa pikir panjang aku lansung membawanya ke butik langganan ku. Aku menyuruh si menager untuk merubah penampilan Allegra, walaupun aku tau dia memang sudah cantik. Setelah menunggu lama Allegra datang dengan penampilan yang benar-benar berbeda, dia sangat cantik jika ada kata yang lebih dari cantik maka itulah kata untuk saat ini, tanpa pikir panjang aku langsung menyambut nya.
"She is beautiful.. Oh my god, kenapa kau begitu cantik Al?". Kata-kata itu meluncur begitu saja padahal aku jarang sekali memuji seseorang  Apalagi wanita.
Setelah berbicara sana sini akhirnya kami pergi menuju ke acara pernikahan Damian, tapi Allegra tetap saja selalu meningikan suara nya sesampainya di acara resepsi pernikahan Allegra langsung menginjak-injak harga diri ku. Kurang ajar wanita itu akan ku pastikan dia menerima balasan nya karena telah menginjak-injak harga diri ku. Ini semua salahku, kenapa aku mempermalukan diriku sendiri, aku tidak akan pernah mau peduli lagi pada wanita ini. Cukup sampai di sini.
....

Between Love UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang