mantan pacar Seung Cheol

2.2K 155 12
                                    

***

Menenteng tas belanja dengan isi yang banyak dan super jumbo membuat pinggangku hampir encok. Apa lagi Soo Hyun terus menerus mengirimi pesan suara karena aku tidak mengangkat semua panggilannya.

~"dimana kau sekarang ?, Rumah temanmu?. Sauna?". Aku di neraka.

~"jawab aku. Kau di sauna?. Yak, jangan sekali-kali kau ke sauna, okay! Banyak pencuri!.". dirumah kau pencurinya, tepatnya pencuri makananku.

~"yak, setidaknya telfon balik aku. Kau baik-baik saja kan?" Aku sekarat!.

Semua pesannya tidak ada satu pun yang ku indahkan.

Aku menyetor uang pada supir taxi karena sudah membantuku mengeluarkan belanjaan dari mobil, dan meletakkannya di teras rumah.

"gamsahamnida" ucapku pada supir taxi. Ia pun berlalu.

Sabun cair jumbo 4 botol, shampoo jumbo 5 botol, pasta gigi satu pack, sikat gigi satu pack, dan bahan-bahan makanan dan kue yang akan ku buat malam ini. Well, jam 12 malam nanti adalah ultah Xu Minghao aka The8.

Seung Cheol datang. "mwo-ya?, kau pergi belanja sendiri?" tanyanya. Aku mengangguk sambil mengambil sekantong buah-buahan di meja teras.

"kau masuk saja sana. Biar aku yang mengurus sisanya." Selorohnya sambil mengambil kantong yang ku pegang dan mengambil kantong lain. Ia tersenyum.

Setelah dia masuk, aku mengernyit sambil merapatkan bibir. Saking senangnya, aku ingin berteriak dan melompat. Tapi..

"noona sudah pulang?" tanya Dino. Aku mengagguk masih dengan bibir yang rapat. "Woah, banyak sekali belanjaannya. Pasta gigi juga banyak, sekarang tidak ada yang akan menghisap pasta gigi lagi" gumamnya saat melihat isi kantong belanjaan satu per satu.

"siapa yang menghisap pasta gigi?" tanyaku.

Seung Cheol datang. Dino menoleh kearahnya lalu menunjuk sambil berkata "Seung Cheol Hyung!"

"mwo?" tanya Seung Cheol bingung.

"kau menghisap odol?"

"yak. Kau bilang padanya?" tanya Seung Cheol pada Dino. Dino pura-pura tidak dengar, Dia hanya mengambil satu pack dan membawanya kedalam.

"haiss. Anak itu." gumam Seung Cheol. "ani, itu waktu pasta gigi kami hampir habis. Dan.."

"kwenchana-kwenchana" selaku sambil tertawa.

Aku merasa dia memperhatikanku. Tapi aku tidak berani menatap wajahnya.

"kau itu cantik, tapi kenapa dia tidak suka padamu?" gumamnya lembut seakan bertanya.

Aku sempat fly, tapi bingung dengan kata 'dia'. 'dia' itu siapa?

"nde?"

"anio, kwenchana. Ayo bawa masuk barang-barangnya, kau bawa saja yang ringan-ringan."

"hay, sweetie," sapaku riang saat mendapati Woozi sedang duduk di depan tv yang off sambil menulis dan menyanyi, "kau mau buah persik? Buahnya baru di petik dan manis loh." Tambahku, membenci diri sendiri karena menjilat cowok yang lebih tua, yang pantas di sebut anak kecil karena kenyataannya dia lebih pendek dariku.

"okay!". Senyum aegyo. Ah, manisnya. Mungkin dia tidak perlu buah persik yang manis ini.

Aku menyodorkan satu padanya setelah ku ambil dari tas plastik.

"anu.." perlahan lahan aku mendekatinya dan duduk di sampingnya.

"mwo?" tanyanya di sela-sela mengunyah.

i'm (not) fanatic fangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang