nge date bareng Joshua

1.9K 150 20
                                    


***

Usai membeli kue beras dan bertemu dengan Kim Sae Ron, yang katanya mantannya Vernon itu. Aku memaksa Joshua mengikutiku ke pasar malam –pasar malam bukanya dari Sore—. Kami berhenti di sebuah outlet yang menjual perhiasan. Ku dengar tempat itu menjual kalung yang bandulnya bisa di ukir dengan nama pembeli sendiri.

"ahjussi, berapa harga satu kalung yang di ukir?" tanyaku pada ahjussi yang sedang mengukir bandul milik pelanggan lain.

"dua dolar perkalungnya."

"ah.." aku mengangguk, "Joshua kau mau?" tanyaku pada Joshua yang kelihatan sedikit malas.

"tidak. Kau saja."

"ahjussi, setelah ini aku ya." ucapku pada ahjussi.

"tulis nama Agassi di buku itu" ucap ahjussi seraya menunjuk buku yang tertera di atas lemari kaca setinggi pinggangku.

'J.S.H' inisial dari namaku, Joo Soo Hyang. Tunggu sebentar, inisial ini bisa juga di gunakan cowok bermasker di belakangku. J.S.H = JoSHua, atau JiSoo Hong. Kenapa baru terpikirkan sekarang?. benar-benar kebetulan.

"JSH?. Yak, aku bilang aku tidak ingin di buatkan kalung seperti ini." ucap Joshua setelah mengintip tulisanku.

"siapa bilang ini buatmu?. JSH itu aku, JO SOO HYANG." Ucapku menekan penyebutan nama panjang.

"S-s-sekalian saja kau taruh nama panjangmu di situ, kenapa harus pakai inisial?. Membuat orang salah paham saja." ucapnya salah tingkah.

Entah bagaimana Ahjussi itu mengukir bandul inisialku dengan cepat. Hasilnya bagus. Aku memasangnya sendiri dan bertanya pada Joshua, "bagus kan?", dia mengangguk.

Aku hendak membuka Dompet biruku. Joshua langsung menyodorkan uang dua dolar pada ahjussi.

"yak, kenapa kau yang bayar?" tanyaku bingung.

"anggap saja kalung itu aku yang belikan."

"gumawo!" Ucapku semangat seraya menatapnya dengan wajah sumringah.

"Ini layanan untuk penggemar. Sekali lagi hanya layanan. Jadi jangan salah paham, okay!"

"hey, anak muda," panggilnya pada Joshua, "namamu tadi Joshua kan?".

"nde.."

"kenapa kau tidak pesan satu kalung lagi?, inisial namamu sama dengan inisial nama pacarmu"

Mwo?, pacar?. Itu lucu sekali. Mana mungkin aku pacaran dengan cowok ini?. –Kenyataannya hatiku terasa seperti berbunga-bunga. Entah kenapa sebagian dari diriku berharap itu benar.—

"ah, Jeosoonghamnida, perempuan ini bukan pacarku." Jawab Joshua.

Seketika bunga-bunga itu layu dan mengering. Aku langsung menarik Joshua keluar dari outlet itu setelah pamit.

"ah, aku lupa!" seruku.

"kenapa?, ada barangmu yang ketinggalan di dalam?"

"hadiah-hadiah dari fans seventeen ketinggalan di loker sekolahku!."

"mwo?"

"yak, kau harus temani aku ke sana."

"kau sudah gila?"

"ah, tenang saja, jam segini sekolah sudah kosong. Lagi pula tidak akan ada yang mengenalimu."

Segera saja ku tarik Joshua. Awalnya dia terus menolak, tapi akhrinya dia mau juga.

Setelah mengambil sekantung hadiah-hadiah besar dari loker, kami memutuskan untuk membawanya sepanjang hari dan pergi menghabiskan waktu untuk jalan-jalan di taman –karena aku menginginkannya--. Kami singgah ngemil di beberapa tempat pedagang kaki lima yang menjual aneka jajanan, salah satunya jajanan kue ikan. Dia sempat bilang padaku bahwa waktu dulu sebelum terkenal, dia sering memakan jajanan di pinggir jalan, dan dia sudah tidak pernah melakukannya lagi semenjak dia terkenal. Well, dia bernostalgia di depanku.

i'm (not) fanatic fangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang