model dadakan

1.9K 163 12
                                    


***

Telfonku berbunyi. Ku lihat di layar nomor tak di kenal menelfon.

"eomma tunggu sebentar.", aku mengangkat telefon, "Yeobuseo?"

"Anyeonghaseo, Soo Hyang?" ucap perempuan yang menelfonku.

"iya, benar ini dengan Soo Hyang. Ini Siapa?"

"ini Kim Sae Ron. Maaf, tapi bisakah kita bertemu sekarang?"

"ah, nde. Dimana?"

"Restoran Marker's. Kau tahu kan tempatnya?. Ada yang ingin ku bicarakan denganmu."

Dia pasti sangat kaya sampai mengajakku ke Restoran itu.

Restoran Marker's yang terletak di pusat jantung kota Seoul memang termasuk salah satu Restoran elite di kota ini. Restoran yang hanya bisa di masuki oleh orang-orang berdompet tebal. Untuk orang sepertiku mungkin harus menabung dengan uang jajan selama 2 tahun 6 bulan agar bisa menikmati satu porsi makanan Special yang terbilang cukup mahal.

Aku memilih pakaian dengan penuh pertimbangan. Aku tahu aku tidak punya baju yang cukup keren untuk bisa di anggap laak masuk ke restoran mewah itu, jadi aku hanya memakai dress pink polos selutut. Ku rasa tidak buruk. Tapi setelah aku melihat beberapa pengunjung, aku sadar seberapa besar usahaku, aku tidak akan terlihat keren. Masalah sepatu, aku mengenakan Bots hitam semata kaki.

Ketika aku tiba, Kim Sae Ron sudah duduk di Kursi kayu yang mengkilap indah dan berpangku kaki dengan nyaman. Di mejanya ada segelas Jus Jeruk yang masih penuh. Dia Photograper yang seperti model. Lalu aku duduk di kursi depannya dan menatap berkeliling.

"Wah, aku hanya mendengar dari orang-orang kalau tempat ini keren" gumamku terkagum-kagum. Dia tersenyum.

"Setelah kau melihatnya?"

"well, mereka memang benar."

Aku menyipitkan mata membaca menu dengan tulisan hitam.

"apakah anda mau minum dulu sebelum makan?" tanya Waiter yang menghampiri kami.

"a-anio. Aku air putih saja". bukannya sok rendah hati, tapi aku ragu memesan makanan karena aku yakin tidak mampu membayarnya.

"kenapa air putih?. Pesan saja apa yang kau mau di dalam menunya." Ucap Sae Ron.

Okay, disini aku tahu apa yang dia pikirkan, tapi aku pura-pura meringis.

"Tenang saja, aku yang traktir"

"ini salmon goreng kering dengan saus hijau dari ayam yang di kebiri. Wah, ayam yang di kebiri!. Sepertinya sudah banyak kemajuan yang di hasilkan dari produk hasil persilangan" ucapku.

Wajahnya terlihat ragu. Ia pun mengecek buku menunya, "itu salmon goreng kering dengan saus caper, Soo Hyang-ssi, bukan capon (ayam yang di kebiri)".

"oh, caper sejenis biji-bijian itu ya?.. ah, akan lebih bagus kalau itu benar ayam capon".

Dia tertawa.

"saya pesan yang seperti biasa." Ucapnya pada waiter.

Setelah kami memesan, sang Waiter pergi.

"ku dengar kau bisa membuat makanan Indonesia,"

"iya, kau tahu dari mana?"

"ah, Joshua yang bilang padaku."

"kelihatannya kalian akrab"

Dia diam sejenak lalu berkata, "yah well.., kita sangat dekat, bahkan sebelum dia terkenal. Ku pikir dia sudah memberi tahumu waktu itu kalau aku mantannya Vernon. Sebenarnya aku dan Vernon pacaran karena aku bertemu dengan Joshua duluan, dan setelah itu bisa berteman dengannya."

i'm (not) fanatic fangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang