14

2K 77 2
                                    

Hari pernikahan sasotsuna,
3 hari setelah pertemuan mereka,

Author pov

Pernikahan sasori di laksanakan di hotel kiryuu. Hall hotel kiryuu telah di penuhi tamu undangan.

Di meja sebelah kanan, terdapat kumpulan jomblo. Sasuke, ithaci, izuna, naruto, dan sakura.

Meja depan diisi oleh pasagan ino dan zero, kiryuu zero. Dan pasangan otosaka yu dan nao tomori. mereka sahabat sakura dan naruto di masa sma.

Lalu pasangan temari dan shikamaru duduk di meja belakang meja ino. Serta pasangan sara dan kiba.

Terlihat menyedihkan untuk itachi. Dia harus menerima kenyataan bahwa hanya dia yang jomblo. Sedang kan dua teman nya akan menikah. Bahkan salah satu temannya baru saja menikah.

Kasihan..

"Naru-chan.. ino kok bersama zero? Bukan kah kalian pacaran?" Tanya sakura

"Saku-chan. Aku sudah bilang kan kalo aku dan ino-chan tak pacaran" suara naruto naik satu oktaf pada kata pacaran.

"Haik haik.. aku percaya"

"Tapi.. kenapa kemarin saat ino dapat salam dari sai kau marah" tanya sasuke

"Ya jelas lah.. ino pacarnya sahabat ku, dan sai itu sudah punya pacar. Nama nya misa, kurobane misa"

"Hah! Kembarannya yusa!" Saskue kaget dengan pernyataan naruto.

"Haha nampaknya kau dan sai akan bersaudara" ujar naruto tertawa karna saat ini izuna dekat dengan yusa.

Setelah mereka bercakap2. Sasori dan tsunade menghampiri.

"Selamat bahagia saso-nii " ujar sakura, sasuke dan naruto bersamaan. Seraya meledek itachi

"Tch! Kalian menyebalkan. Kenapa kau melangkah duluan dan meninggalkan ku" itachi mengerucutkan bibirnya

"Haha setelah ini, nanas menyusul. Lalu kau? Kapan?" Sasori tertawa bahagia Dan tsunade hanya tersenyum

*menderita banget itachi kun*

"Urusaii" itachi membuang muka.

"Ya sudah kami harus menyapa tamu yang lain.. kalian semua harus cepat2 punya pasangan"

" tenang saso-ini,, sebentar lagi" ujar izuna yang sedari tadi diam

*
*
*

Next day,

Naruto pov

Aku berjalan menyusuri kota kelahiran ku. Mengingat ingat masa kecil ku bersama saudara-saudaraku. Mengingat masa sekolah ku.

Aku berjalan terus hingga sampai di sebuah taman. Tak banyak yang berubah dari taman ini sejak saat itu.

Ini pertama kali nya aku ketaman ini setelah kepergian mu yumi. Sejak kau meninggalkanku 7 tahun yang lalu, aku tak pernah kemari. Karna terlalu banyak kenangan kita.

Ku hela nafas panjang, dan aku kembali menyusuri jalan. Aku ingin mengunjungi mu yumi.

Aku membeli sebuket bunga tulip pink kegemaranmu. Dan disini aku, di depan makam mu.

"Kau apa kabar yumi-chan! Kau tau aku sangat merindukan mu! Yumi-chan, aku membawakan kau tulip pink. Kesukaan mu. Oh ya yumi, di konoha, anak pasien ku mirip dengan mu. Rambut indigo tergerai panjang dan mata lavender pucat. Tapi iris purple mu yang membedakan kalian "

Kuhela nafas ku, menatap batu nisan yang tertulis nama nya, shirayanagi yumi.

Air mata ku tak terbendung. Mengalir deras sama saat pertama kali aku kehilangan mu.

"Yumi, bolehkah aku main ke rumahmu. Nomuro pasti sudah besar sekarang. Dia pasti sudah akan masuk sma, sama seperti nagato. Aku pamit ya yumi. Jaga dirimu. Jaa-" aku menghapus air mata ku dan beranjak pergi menuju rumah rumah yumi.

*

Tok tok

Aku mengetok pintu rumah yang berwarna ungu.

Cekleek

Pintu terbuka, betapa kaget nya aku melihat mu berada di balik pintu.

"Yu..yu..mi" lirih ku

"Naruto-niishan" ujar gadis yang sangat mirip dengan yumi. Ternyata dia nomuro

"Ayo masuk niishan" ajaknya dengan senyum tepatri di wajahnya.

Dia sangat mirip dengan yumi. Tak ada bedanya. Hanya saja dia bukan yumi.

"Ohayou" ujar ku pada ibunya yumi

"Ohayou, naruto-kun" ujar ibunya yumi dan langsung memelukku. Bashan sudah menganggap aku anak nya sendiri. Dia sayang padaku sama seperti sayang pada kedua putri nya.

Beliau, pernah meminta ku untuk melupakan yumi. Karna waktu itu aku depresi disebabkan kepergian yumi.

Mana sanggup aku melupakan yumi. Dia cinta pertamaku.

Waktu aku tau yumi meninggalkan ku dan tak kembali, aku tak ada keluar kamar sama sekali. Waktu itu libur kenaikan kelas.

Aku tak makan, tak keluar kamar. Walau aku tidur bersama kedua otoutou ku, aku tetap mengunci mulut ku rapat2. Aku tak ingin berbicara apa2.

Aku merasa kalo semangat hidup ku pergi. Sampai ibunya yumi mendatangiku karna khawati. Dan memberikan aku semagat

"Walau yumi pergi dari dunia ini, tapi dia tetap disini"

Kata-kata itu yang membuat ku semangat kembali..aku yakin yumi akan sedih bila aku terus menerus mengurung diri.

Tak lama aku di rumah keluarga yumi. Aku hanya melakukan rutinitas yang telah ku lakukan sejak yumi pergi.

Ya pergi kerumahnya, bertemu ibunya dan pulang. Hanya itu yang dapat ku lakukan untuk mengingat yumi.

Setelah keluar dari rumah yumi. Aku kembali kerumah. Aku menghampiri ibu ku dan memeluknya. Jika aku sudah begini beliau sudah tau bahwa aku baru saja dari rumah yumi.

Karna sebenarnya aku tak pernah begini sebelumnya. Yumi meninggal dalam kecelakaan.

Yumi, di tabrak sebuah truk bersama shunsuke. Shunsuke anikinya yu,. Otosaka shunsuke.
mereka berdua baru saja pulang dari acara club. Club menulis.

Shunsuke berusaha menyelamatkan yumi saat truk itu hampir menabraknya. Tapi naas, mereka berdua tertabrak sekaligus.

Shun buta karna kejadian itu. Dia selalu menyalahkan dirinya, karna tak bisa menyelamatkan adik kelasnya. Dia slalu merutuki diri sendiri. Dia slalu merasa bersalah pada ku.

Tapi aku tak pernah menyalahkan shun, dia sampai menjadi buta karna demi menyelamatkan pacar ku. Mana mungkin aku menyalahkannya. Walau pun kenyataannya yumi tetap pergi. Aku tau itu sudah waktunya.

Konichiwa..
Cerita ini semakin gj kan readers.
Menurut kalian. Cerita ini gimana? Aku takut kalian tak puas.

Gomen ne,, kalo minna-san kecewa.
Kiryuu zero di mulmed ya..

Happy reading
Thanks for waiting

-author-
© inyaazca

Rumah Sakit (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang