Sakura pov
Cahaya matahari membangun kan ku. Ku lirik orang di sebelah ku. Hah! Kosong. Kemana dia!
Aku menuruNi anak tangga, ku dengar cekikikan dari arah dapur. Sepertinya mereka sedang asik.
"Neechan sudah bangun!" Ujar sara ketika aku memasuki dapur.
"Saku- chan.. mandi gih, kami sudah buatkan sarapan" ujar gadis indigo yang sejak tadi ku cari.
Aku kembali keatas, lalu mandi. 20 menit kemudian aku selesai dan kembali turun..kulihat toushan, kaashan, niishan, neechan, sara dan hinata sudah berkumpul di meja makan.
"Ne neechan. Ternyata usia ku sama dengan hina-chan." Ujar sara memulai perbincangan.
"Hm ya.. walau begitu kau tetap harus memanggilnya neechan" ujar saso-nii
"Iya sara-chan.. dia kan calon istri naruto-kun" ucapan tsuna-nee seketika merubah warna hinata.
Gadis itu lagi-lagi blushing hanya karna mendengar nama naru. Hmm apa dia menerima perjodohan ini dengan bahagia ya hahaha.
"Hina-chan, kapan kalian akan menikah?" Tanya toushan ku. Dia antusias sekali
"Kami sudah sepakat kalo bertunangan akhir bulan ini jishan. Dan menikah sekitar bulan september" ujar hinata, ku lihat seutas senyum di bibirnya.
Aku tiba-tiba teringat keluarga namikaze itu. Mereka sedang apa ya.
Kami seMua sudah selesai sarapan, dan disinilah aku. Di taman bersama hinata. Aku duduk di taman yang tak jauh dari rumah ku. Taman bermain ini tempat pertama kali aku jadian dengan aido. Hah! Aku mendesah frustasi.
"Sakura" sebuah suara memanggilku. Sepertinya aku pernah kenal suara itu. Aku menoleh ke asal suara dan benar saja, dia.
"Kau" ujar ku, ada nada bergetar di suara ku.
"Masih ingat aku!?" Ujar nya dengan seringai terpatri di wajahnya.
"Ya" aku berusaha serileks mungkin.
"Siapa dia saku-chan" ujar hinata di sampingku
"Dia yumi? Tapi irisnya berbeda" pria blonde itu menatap hinata intens
"Bukan.. hina-chan dia a-" ucapan ku di potong pria itu
"Kenalkan., aido. Hanabusa aido" ujarnya menjulurkan tangan.
"Hinata, hyuga hinata" hinata menjabat tangannya. Ku lihat sepertinya aido tertarik dengan hinata. Buktinya ia tak melepas jabatan tangan hinata,.
"Maaf.. tangan saya" ujar hinata lagi aku hanya sweatdrop. Dasar playboy.
"Sakura. Kau tambah cantik ya. Aku merindukan mu" dia langsung memelukku sebelum aku mengambil ancang-ancang. Aku berusaha melepas pelukannya. Tapi dia memelukku erat.
"Sakura" aku dengan suara naru disini. naru tolong aku.
Tiba-tiba dia melepaskan pelukannya. Dan tergambar jelas seringai di wajahnya.
"Naruto.. apa kabar? Sudah lama sekali ya" ujar nya menatap pada naruto.
"Hime, neechan meminta mu datang" ujar naruto menghiraukan aido.
"Tch! Ku dengar orang tua mu mati. Aku turut berduka." Ucapan aido terdengar mengejek.
"Terimakasih" nada suara naruto terdengar kesal.
"Siapa dia?" Tanya sasu. Aku yakin dia cemburu tadi
"Di-" lagi-lagi ucapanku di potong aido
"Kekasih sakura, kau?" ujar nya menjulurkan tangan
Aku menaikkan sebelah alisku, begitu juga sasuke. Ku lihat ada seringai di wajah sasu
"Tunangan sakura" ujar nya dengan senyum licik. Tch! Apa-apaan dia. Menyebutku tunangannya,.
"Oh! Ku rasa sakura tak mencintaimu" ujar aido, apa maksudnya berkata begitu. Aku memang belum mencintai sasuke, tapi sedang dalam proses mencintainya
"Oh benarkah? Kalo begitu aku akan buat dia mencintai ku " ujar sasu menarik lembut tangan ku menjauh dari aido. Naruhina menyusul di belakang. Samar-samar ku lihat seringai di wajah aido.
*
"Apa maksud mu sas" tanya ku saat kami sudah jauh dari taman.
"Maksud apa?" Tanya nya balik.
"Maksud kau menyebutku tunanganmu"
"Memang benar kau tunanganku. Aku sudah bilang pada toushanku kalo aku akan menikah. Jadi aku meminta anikiku melamarmu. Dan ayah serta niishan mu setuju. Kita akan bertunangan sama dengan naruhina" ujar nya tersenyum.
"Apa!? Sejak kapan?" Tanya ku
"Sejak tadi pagi. Bukan kah kau sudah pergi keluar sejak sarapan usai." Ujar nya santai.
"Kenapa kau tak bilang dulu pada ku"
"Aku ingin memberimu kejutan. Aku ingin meyakinkanmu bahwa aku benar-benar mencintaimu" ujarnya mengecup pucuk kepala ku.
"Hei-hei...dunia bukan milik kalian berdua" ujar naru, tch dia mengganggu saja.
Ohh sasu, aku benar-benar terharu dengan cara mu. Aku menyayangi mu. Aku sangat berharap bisa bahagia bersamamu.
Tapi kalo kami bertunangan akhir bulan. Lalu menikahnya kapan. Bukan kah kalo kami menikah berarti kami mendahului kedua aniki sasu. Hah! Apa mereka rela.
"Saku-chan.. saat pertunangan kita besok.. tak hanya pasangan kita. Tapi juga pasangan itashion, izusari." Tutur naru
Hah!! Apa-apaan ini masa kami tunangannya masal. Aku tak setuju huwaaaaa..
"Oh.. ya" hanya itu yang bisa ku jawab.
"Saku-chan, aku akan menikahimu awal tahun depan." Ujar sasu mengecup tangan ku.
Oh! Sasu.. baiklah sasuke-ku.
"Hime, besok pernikahan teman sma ku, kau mau datang bersamaku?" Tanya naru
"Hmm bai.. baiklah" hinata menunduk. Dia merona aku yakin itu.
"Eh! Naru-kun.. aku ingin bertanya" ujar hinata meNgangkat wajah nya
"Tanya apa?"
"Hmm yumi itu siapa?" Tanya hinata menatap naru
Naru menunduk lalu menegakkan lagi kepalanya.
"Dia, mantan ku hime. Dia telah meninggal 7 tahun silam" ujar naru mengamit tangan hinata.
"Oh.. gomen ne" ujar hinata menunduk
"Tak apa! Bagaimana kalo kita mengunjunginya?" Tawar naruto dan kami semua mengangguk
*
"Konichiwa yumi-chan" ujar naruto memberi salam pada makan yumi, dan kami mengikutinya.
"Yumi-chan, aku ingin mengenalkan mu dengan tunanganku. Gadis yang pernah ku ceritain. Dia hinata." ujar nya ada seutas senyum di bibirnya.
Naru pernah bercerita tentang hinata disini? Hah!"Konichiwa yumi-chan.. aku akan menjadi istri yang baik untuk naru-kun. Ku harap kau memberi izin. Semoga kau bahagia disana " ujar hinata. Dan naruto tersenyum
Apa-apaan mereka. Apa mereka gila, masa mereka mengajak batu nisan bicara.. ada-ada saja. Tapi ya mereka cocok lah. Sama-sama gak warga hahHahah
Happy reading
Thanks for waiting-author-
©inyaazca
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Sakit (End)
RomanceRumah sakit ini adalah saksi bisu kisah cinta anak manusia. Stay in here.