Chapter 7

431 23 0
                                    

Kenza's POV

"Eh ada lo, sejak kapan disitu?" tanya gue sambil nyengir.

"Sejak ada suara gerbang kebuka" ucapnya yang membuat diri gue membeku

"Oh" jawab gue singkat, padat dan jelas.

"Sapa yang nganter?" tanyanya dengan senyum jahil.

"Temen"

"Oh, tadi jarak teman kamu dekat ya" tanyanya tapi lebih tepat pernyataannya sambil tetap senyum jahil, duh mati gua dia ngeliat lagi.

"Jarak apa ya? Au ah, gue ke kamar dulu bye" jawab gue sambil melangkahkan kaki menuju kamar.

"Oh, yaudah. Entar turun lagi ya buat makan"

"Iya"

Gue pun menaiki anak tangga satu persatu sampai pada anak tangga terakhir gue pun bergegas masuk kamar dan ganti baju.

Selesai ganti baju gue turun ke bawah buat makan. Kali ini ada yang nemenin gue makan yaitu Kenan. Dia udah duduk aja di meja makan.

Gue pun duduk di sampingnya dan makan. Setelah selesai makan, gue pun ke kamar buat rebahan.

Sesampainya di kamar, gue di sambut dengan notif. Setelah gue cek ternyata Azka, dia nanyain besok, gue pura-pura lupa aja, haha. Tapi apalah daya nolak kalo akhirnya tetep di paksa.

Karena hari udah sore, gue pun mandi. Selesai mandi gue rebahan di kasur dan terlelap.

________

Azka's POV

Gue membuka mata, ternyata matahari udah nyambut gue dengan sinarnya. Gue pun pergi ke kamar mandi dan bersiap turun ke bawah untuk sarapan.

Gue duduk di kursi meja makan sambil menyapa semua"pagi semua" ucap gue

"Eh sayang udah bangun, baru aja mama mau nyuruh Arya bangunin kamu"

"Iya ma, nanti jam 9 aku ijin keluar ya" ucap gue

"Emangnya kamu mau kemana?" tanya papa kali ini membuka pembicaraan.

"Mau refreshing pa" jawab gue

"Oh yaudah, ntar jangan lama-lama pulangnya"

"Iya pa tenang aja"

Kita semua pun makan tanpa pembicaraan. Selesai makan gue pamit ke atas buat ganti baju.

Gue pakai celana jeans dan kaus polo warna biru ditambah sepatu converse gue. Setelah gue perkirakan siap, gue mengambil iphone dan mengirim pesan buat Kenza.

Azka  : Woi, udah siap blom?
              Otw

Karena tak ada balasan gue pun turun ke bawah buat pamit ama bonyok dan menuju garasi outdoor tempat mobil gue berada.

Gue pun tancap gas menuju rumah Kenza. Di perjalanan cukup macet, jadinya gue sampai di rumah Kenza memakan waktu 20 menit.

Setelah sampai di depan gerbang rumah Kenza. Satpam pun menghampiri gue.

"Mau ketemu Kenza pak, ada?"

"Ada silahkan masuk dek"

Satpam pun membukakan gerbang yang tinggi dan tampaklah pekarangan rumah yang besar dan asri. Selain banyak pepohonan, di pekarangan atau bisa di sebut taman juga terdapat air mancur dan ayunan.

Gue pun memarkirkan mobil di halaman. Setelah mematikan mobil, gue pun menuju pintu utama. Gue mengetuk pintu. Dalam hitungan ketiga pintu sudah terbuka dan menampakan seorang lelaki yang tak salah pernah gue liat, tapi di mana ya?
Lupa gue.

"Kenzanya ada?" tanya gue

"Oh ada, temennya?"

"Iya"

"Masuk, tapi Kenzanya masih tidur, gue bangunin dulu ya"

"Oke"

Gue pun duduk dan menunggu di ruang tamu. Gue mengingat-ngingat siapa dia, karena perasaan gue mengatakan pernah bertemu dia.

Dan sekarang gue udah ingat siapa dia. Dia adalah orang yang kemarin ngantar Kenza ke sekolah dan mencium dahi Kenza, ya dia orangnya. Tapi ada hubungan apa dia sama Kenza, mungkin yang di katakan satpam tempo lalu benar kalau dia adalah saudaranya Kenza. Ah sudahlah, bukan urusan gue juga. Gue kan ngedeketin Kenza juga karena tantangan dari trio kampret.

________

Kenza's POV

Gue ngerasa kasur sebelah gue menurun dan pipi gue kayak ada yang nepuk. Gue pun ngerasa keganggu dan mulai membuka mata ternyata itu Kenan.

"Bangun Za" ucapnya masih sambil menepuk pipi gue.

Gue masuk kedalam selimut"Paan sih lo Ken, ganggu orang lagi tidur aja" jawab gue dengan suara serak.

"Lo hari ini ada bikin janji nggak, ada yang udah nungguin lo tu di ruang tamu"

"Bikin janji? Cowok apa cewek?" tanya gue.

"Cowok yang kemarin nganter lo pulang dari sekolah"

Seketika gue ingat "Lo napa nggak bilang dari tadi sih" ucap gue bangkit dari tempat tidur.

"Kan dari tadi udah gue bilangin, gimana sih"

Gue mengambil baju dan menuju kamar mandi "ya udah suruh tunggu aja dulu" ucap gue.

Gue pun mendengar derap langkah yang menjauh dan suara tutupan pintu. Gue mandi dan ganti pakaian.

Gue memakai skinny jeans, tanktop yang di lapisi kemeja kotak-kotak corak biru, dan sepatu converse gue. Setelah gue perkirakan rapi dan semuanya sudah siap, gue turun ke bawah.

Di bawah gue melihat Kenan lagi ngobrol bareng Azka.

"Ekhm" gue berdehem untuk menandakan gue udah di dekat mereka.

"Udah siap, yok" ajak Azka.

"Em, yaudah, Ken gue pergi dulu, jangan kangen" ucap gue yang di balas kekehan dan anggukan Kenan.

Kita pun menuju pintu utama dan di antar Kenan sampai depan.

"Ka, jagain adek gue" ucap Kenan sambil menepuk bahu Azka

"Ya, tenang aja nggak bakal gue apa-apain" jawab Azka sambil terkekeh.

Setelah itu mereka bertos ala pria dan Kenan mencium dahi gue. Azka pun memimpin gue untuk sampai ke tempat mobilnya terparkir. Dia membukakan pintu untuk gue. Dia memutari mobil dan duduk di samping gue tepatny di bangku pengemudi, mobil pun mulai melintasi jalan raya ibukota.

________

A/N

Update lagi... nggak butuh apa-apa cukup vommentnya ya, jangan jadi silent readers ya..
See ya...

15-11-15






Second HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang