Chapter 8

437 24 0
                                    

Selama perjalanan hanya diisi suara radio sampai azka berdehem dan kemungkinan dia mau buka pembicaraan.

"Za kok baju kita hampir samaan gitu ya, gue polo tshirt biru, lo kemeja biru, berasa couple" ucapnya, gue pun langsung tersadar ternyata memang benar baju kita hampir samaan, padahalkan nggak ada janjian.

"Eh iya, kok bisa, hahha lucu juga" ucap Kenza

"hahhha iya lucu, kalo udah sampai foto yuk, entar gue post di akun gue"

"Dasar anak alay, mentang mentang most wanted" sungut Kenza dan di balas kekehan oleh Azka

"Lo kan juga most wanted sekarang, lo nggak sadar?" tanya Azka yang sedikit bingung seorang Kenza tidak mengetahui dirinya termasuk cewek most wanted di sekolah.

"Enggak tuh, emang siapa yang kenal gue, gue juga belom lama pindah ke Sma Husada" jawab Kenza yang tampak bingung akan perkataan Azka yang mengucapkan kalau dia juga termasuk cewek most wanted di sekolah.

"Yee, semua orang kenal lu kali, dari kelas 10 sampai kelas 12 juga pada kenal lo semua, bahkan lo ngalahin cewek eksis di sekolah, siapa tu namanya?" tanya Azka

"Carmel maksud lo? Yang gue denger suka ngejer-ngejer lo?" tanya gue balik, karena setau gue anak eksis Husada banyak tapi Carmel yang paling menonjol, apalagi dia kelas 12, secarakan senior gitu.

"Bener, itu maksud gue Carmel anak kelas 12 IPA 3, emang tu cewek gue baru masuk mos aja udah di ganggu dengan tampak centilnya, jiji gue" ucap Azka 

"Hahaha, rasain lo" ucap Kenza

Karena Kenza merasa bingung dia mau di bawa kemana, dia juga nggak tau arahnya nuju mana dan yang paling membikin dia mikir yang macem macem dia pergi bareng Azka yang baru beberapa hari ini di kenalnya.

"Ka, lo mau bawa gue kemana?"

"Ada deh, yang pasti bukan tempat yang mungkin sekarang lagi ada di pikiran lo" jawabnya seperti membaca pikiran gue.

~~~

Azka pun terus menyetir dan tak lama kita sampai di tempat yang Azka tuju, ternyata festival toh. Kita pun turun. Tempatnya lumayan ramai juga, banyak anak kecil dan bahkan banyak pasangan yang kemungkinan lagi kencan. Wah udah lama gue nggak ke festival. Dengan semangat Kenza narik tangan Azka memasuki festival tersebut.

Kenza melihat banyak stand yang ingin sekali di kunjunginya. Tanpa Kenza sadari azka menariknya ke lain arah.

"Lo mau bawa gue ke mana?" tanya Kenza dalam keadaan masih di tarik tangannya oleh Azka.

"Ikut aja elah" ucapnya masih menarik tangan Kenza.

Kenza pun hanya menurut dan mengikuti langkah Azka. Ternyata azka menuju stand memecah balon hadiahnya dapet boneka panda gede. ah itu mah gampang.

"Pak, saya minta jarumnya" pinta azka kepada orang yang menjaga stand.

"Ini dek, adek harus mecahin sebanyak sepuluh balon, kalau pecah semua adek bisa bawa pulang boneka ini" jelas si penjaga sambil menunjuk boneka panda.

Azka pun mengambil jarum yang di kasih sang penjaga. Balon yang tergantung tersebut pun mulai berputar. Kenza hanya memperhatikan Azka yang melempar jarum ke arah balon dalam diam. Sejauh ini jarum yang di lempar Azka berjumlah 5 dan semuanya tepat sasaran. Gue kira tadi mudah, dan ternyata nggak. Banyak pasangan yang juga mencoba melempar, sang cowok melempar jarum, dan sang cewek memperhatikan sang cowok sambil memberi semangat. ada yang berhasil dan ada juga yang nggak. Kebanyakan sih nggak berhasil. Tanpa gue sadari ternyata Azka udah selesai ngelempar jarum dan sepertinya dia berhasil karena dia udah nyengir dan memegang boneka panda di gendongannya. Dia pun mengasi gue boneka tersebut.

NGGAK NYANGKA.

Setelah itu dia ngajak gue ke bagian festival yang ada danau buatannya. Dia ngajak gue foto di situ. Dia meminta salah seorang pengunjung buat motoin kita berdua.

Banyak banget pose yang kita buat. Di antaranya ada yang Azka lagi ngerangkul gue dan saling pandang, ada yang Azka nutupin mukanya dengan boneka dan gue ngakak, ada yang boneka di tengah dan kita nyium boneka di posisi samping kiri kanan boneka, ada yang kepala Azka nongol di bahu gue dan gue megang boneka dan sambil senyum ke kamera dan masih banyak lagi pose yang lainnya. Posenya banyak yang seperti menggambarkan kalo kita berdua itu punya hubungan special. padahalkan sebenarnya enggak. Huhu miris.

"Ka nanti fotonya kirim ke gue ya, gue juga pengen post di akun instagram gue" minta Kenza

"Okay, ntar gue juga mau post di akun instagram gue, ntar kita tukeran tag ya" ucap Azka

"Iya bawel, beres"

________

Tak terasa hari sudah sore. Kita pun memutuskan untuk pulang. Di perjalanan diisi seperti biasa hanya suara mesin mobil dan radio. Tak lama pun akhirnya sampai di rumah Kenza. Satpam membukakan gerbang untuk mereka. Sesampainya di pekarangan Azka memberhentikan mobilnya. Dia turun duluan dan membukakan pintu untuk Kenza.

"Makasih ya hari ini nemenin gue jalan" ucap Azka setelah membukakan pintu untuk Kenza.

"Santai aja kali, gue juga makasih ya buat bonekanya" balas Kenza

"Iya, lain kali temenin gue jalan lagi ya." ucap Azka

"Kalo nggak sibuk" tambahnya.

Gue pun membalas dengan anggukan. Azka masuk ke dalam mobilnya dan keluar gerbang. Kenza melambaikan tangannya dan segera menuju pintu utama. Yaaa... seperti biasa Kenan udah ada di dekat jendela. Kebiasaan tuh orang kepo.

"Ngapain lu di situ?" tanya Kenza

"Ngeliatin lo pulang, boneka baru tuh ciee" ledeknya

Gue pun merasakan pipi gue yang memanas setelah itu gue langsung beranjak menuju kamar. Semoga Kenan nggak ngeliat pipi gue yang merona akibat ledekannya.

________

A/N

Huh, akhirnya bisa update juga. Nggak mau banyak omong. Cukup vommentnya okay, see ya.

17-11-15



Second HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang