Part 9

4.3K 200 9
                                    

"Oppa, kau minum?" Goo Jaena nampak terkejut ketika melihat Cho Kyuhyun sedang meneguk cairan berwarna merah yang ia yakini adalah anggur.

"Seorang pria dewasa pasti melakukannya," suara parau Kyuhyun membuat gadis itu sedikit merasa khawatir. Bekerja beberapa bulan di kelab membuatnya mengerti tanda-tanda orang mulai mabuk dan Kyuhyun sudah masuk pada tahap itu.

Penampilan pria itu sangat berantakan. Dua kancing atas kemejanya terbuka dengan dasi yang sudah dilonggarkan masih mengalung pada leher putihnya. Rambut coklatnya sangat jauh dari kata rapih. Hal itu membuat Goo Jaena duduk persis di samping Kyuhyun guna menemani pria itu.

"Oppa sudah terlalu banyak minum, lebih baik jangan dilanjut," kata Jaena lembut sembari menepuk ringan lengan Kyuhyun.

Pria itu menoleh dan menatap Goo Jaena penuh arti. Tatapan bingung, gelisah, kecewa, sekaligus sedih. Meski hanya sebentar, Kyuhyun tetap melanjutkan kegiatannya yang sudah menghabiskan dua botol besar sejauh ini. Ketika pria itu hendak membuka botol selanjutnya, tangan Jaena menghentikannya.

"Oppa! Sudah terlalu banyak, jangan dilanjut!" Kali ini Jaena menaikkan nada bicaranya, bermaksud membuat Kyuhyun sadar. Di luar dugaan, pria itu menghempaskan tangan Jaena dengan kasar lalu menatap marah kepada gadis itu. Untuk pertama kalinya Kyuhyun berkata dengan nada kasar, "Memangnya apa yang kau mengerti?! Kau hanya seorang remaja yang tak tahu apa-apa! Lebih baik jangan campuri urusanku! Lagipula minuman ini hanya boleh untuk orang dewasa." Perkataan Kyuhyun yang semakin melantur membuat Goo Jaena kesal. Gadis itu dengan berani merebut botol yang masih tersegel lalu membukanya. Ia mengambil gelas milik Kyuhyun dan mengisinya dengan anggur sampai penuh.

"Apa oppa pikir aku tidak cukup dewasa untuk ini?" Kyuhyun terdiam ketika Jaena mengacung-acungkan gelas berisi anggur ke dekat wajahnya.

Mata Kyuhyun melebar saat Jaena memejamkan mata lalu menuangkan isi gelas itu ke dalam mulut gadis itu sendiri, menghabiskan isinya dalam beberapa tegukan saja. Tidak hanya sampai disitu, Goo Jaena mengisinya kembali lalu menghabiskannya dalam sekali minum. Hal itu berulang sampai botol besar itu menyisakan anggur kurang dari setengah botol itu. Ketika gadis itu ingin mengulanginya sekali lagi, Kyuhyun lebih dulu menahannya.

"Hentikan! Kau belum cukup umur untuk ini!" Pria itu tidak bermaksud untuk membahas soal usia, hanya sebagai alasan saja. Jaena mendengus dengan sinis.

"Lihat? Aku ini sudah dewasa! Bahkan aku kuat menghabiskan setengah botol ini, jadi biarkan aku membuktikannya sampai isi botolnya habis! Potong gajiku sebagai gantinya," suara datar Jaena dengan tatapan dingin gadis itu membuat Kyuhyun terusik hatinya.

"Cukup, ini bukan sebuah lelucon, Jaena. Kau harus terima kenyataannya bahwa kita memang tak sama. Aku terlalu dewasa untukmu, kita tidak bisa berteman!" Secara tidak sadar Kyuhyun mulai mengeluarkan ganjalan hatinya. Jaena yang pikirannya sudah sulit dikendalikan akhirnya ikut menanggapi dengan jawaban yang mengejutkan.

"Kalau kita tidak bisa berteman, berarti posisi kita saat ini adalah lebih dari itu," tukas Jaena. Ternyata waktu membuatnya sadar akan hal ini, bahwa ia tak menganggap Kyuhyun sekedar kakak saja. Gadis itu sadar bahwa ia telah jatuh dalam pesona Cho Kyuhyun.

"Apa maksudmu? Aku menganggapmu sebagai adikku sendiri, tak lebih," sahut Kyuhyun dengan keraguan tersirat di dalamnya. Pria itu sadar bahwa ucapannya sama sekali tak benar. Perasaannya mengatakan bahwa Jaena dianggap lebih dari sekedar adik perempuan. Sangat sulit menyangkalnya.

"Oppa yakin dengan perasaan itu? Apakah oppa melihatku hanya sebagai adik dan tak lebih dari itu?" Mata Jaena mulai berkaca-kaca, gadis itu terlihat jujur dengan penuturannya barusan.

"Ne, aku menganggapmu sebagai adikku saja," jawab Kyuhyun tanpa menatap mata gadis yang kini berlinang air mata. Kyuhyun sendiri merutuki dirinya karena telah membuat gadis yang mengisi pikirannya belakangan ini menangis, terlebih karena bualannya.

It Called LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang