Previous Chapter...
"Jadi? Apa oppa sudah bisa menentukan arti dari perasaan itu?" Jaena bertanya malu-malu sambil menundukkan kepalanya. Kyuhyun tersenyum kecil melihat tingkah Jaena. Setidaknya remaja tetaplah seorang remaja.
Tangan pria itu terangkat untuk mengacak rambut Jaena dengan gemas. "Aku sudah mengerti. Gomawo karena telah menyadarkanku. Jadi, bagaimana denganmu?"
Jaena menggeleng kuat. "Aku tetap pada pernyataan pertamaku. Selama ini aku memandang oppa sebagai laki-laki, bukan sebagai kakak. Naneun johahaeyo, oppa," ujar Jaena dengan senyum manis yang sejak awal sangat disukai oleh Kyuhyun.
"Arrayo, kalau begitu, mulai besok aku harus mencarikan tempat tinggal baru untukmu."
"EHH?!"It Called Love Part 11
Author’s POV
Bagaikan sebuah porselen yang baru saja dijatuhkan dari tempat yang tinggi. Hati Goo Jaena remuk hanya dalam hitungan detik. Harapannya yang sudah memuncak pada akhirnya lenyap begitu saja. Apa maksud pria itu?
“Ma-maksud, oppa?” Goo Jaena tak bisa menghentikan buliran air mata yang jatuh pada saat itu juga.
“Bukankah sudah jelas bahwa kau tidak bisa lagi tinggal di tempat ini?” Tangisan Goo Jaena pecah tanpa bisa ditahan lagi. Gadis itu menangis sejadinya karena merasa ditolak oleh seseorang yang disukainya.
“Wae, waeyo? Waeyo, oppa?” tanya Jaena dengan lirih. Kedua tangannya menangkup wajahnya sendiri untuk menyembunyikan tangisnya yang memilukan.
Cho Kyuhyun mendekatkan diri kepada gadis itu. Berbeda dengan Jaena yang menangis, Kyuhyun malah tersenyum lebar. Pria itu mengikis jarak diantara mereka. Kyuhyun merengkuh Jaena dan mendekapnya erat, meletakkan kepala gadis itu pada dadanya.
“Mianhae, aku harus melakukan ini. Selama beberapa bulan ini aku senang karena tidak kesepian lagi. Aku senang karena merasa seperti sedang diurus oleh adikku sendiri. Aku juga...”
“Hajima. Jangan lanjutkan lagi, aku tak mau mendengar! Jebalyo..,” Jaena meraung disela-sela tangisnya. Meski begitu, gadis itu sama sekali tak memberontak dalam dekapan Cho Kyuhyun.
“Mianhae karena pada akhirnya aku sendiri tidak bisa menganggapmu sebatas adik saja, Jaena-ya,” ujar Kyuhyun lembut. Perlahan tangis Goo Jaena tak terdengar lagi. Gadis itu berhasil mencerna maksud kalimat pria itu. Setelah beberapa saat hening, Jaena bertanya dengan sedikit gemetar untuk memastikan asumsinya.
“Maksud oppa?” suara gadis itu terdengar parau dan lemah.
Kyuhyun menangkup wajah Goo Jaena. Ibu jari pria itu bergerak untuk menghapus sisa air mata yang masih ada di wajah cantik Jaena. Tindakan ini membuat gadis itu menjadi semakin takut. Takut kalau pada akhirnya mereka benar-benar menjadi sebatas kakak-adik saja dan Kyuhyun tak bisa menerimanya lagi di rumah ini.“Aku tak tahu apakah hal ini benar atau tidak. Tapi yang pasti aku ingin mencobanya,” ujar Kyuhyun menggantung kalimatnya. Hal itu membuat degup jantung Goo Jaena tak melambat sedikit pun.
“Nado johahae, Jaena-ya,” lanjut pria itu seraya tersenyum lebar dan memesona siapa saja yang melihat senyuman itu dan Goo Jaena beruntung dapat melihatnya.
“Mwo?” tanya gadis itu ragu-ragu. Ia sangat takut kalau telinganya salah menangkap maksud kalimat Cho Kyuhyun. Ia takut akan menjadi semakin terpuruk karenanya.
“Aku juga menyukaimu sebagai seorang perempuan,” Kyuhyun menekankan sekali lagi maksudnya. Pernyataan itu membuat Goo Jaena sekali lagi meneteskan air mata. Berbeda dari sebelumnya, air mata kebahagiaan yang keluar dari mata indahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It Called Love
FanfictionGoo Jaena, gadis belia berusia tujuh belas tahun yang telah hidup mandiri setelah ditinggal oleh kedua orang tuanya selama-lamanya. Seakan menemui takdirnya ditengah badai masalah, seorang pria yang akhirnya menjadi tambatan hatinya bernama Cho Kyuh...