foto

17.4K 440 22
                                    

Prilly mengantar orang tuanya penuh rasa haru seolah tak akan bertemu lagi, sepertinya rasa haru prilly hanya di bandara saja karena setelah pesawat take off prilly kembali ceria.

"Ayo pulang..." ucap prilly penuh tekanan seperti sedang memerintah

"Ayo.."

Di dalam mobil prilly mengetikkan sesuatu di ponselnya sambil bicara pada ali.

"Nanti aku pergi ke pesta mungkin tidak pulang dan mungkin besok teman-temanku menginap, kalau bisa kamu tidak usah keluar kamar, ngerti...?"

"Uhm..." jawab aliando malas dengan perintah prilly.

"Bagus kalau kamu mengerti"

~~~

Prilly berpakaian sexy malam ini, tube dress pendek berwarna meran dan rambut yang digulung asal memperlihatkan leher jenjangnya dan stilleto merah yang juga menggoda ditambah dengan makeup tebalnya yang pas diwajahnya, prilly melenggang keluar dari kamarnya.

"Kamu mau ke mana dengan pakaian seperti itu...?" Tanya aliando yang masih memonton diruang tengah.

"Kepesta kenapa...? Awas kalau kamu mengadu soal ini" ujarnya.
Tak lama kembali meneruskan perjalanannya keluar rumah dimana teman-temannya -nayla dan shiren- menunggunya dalam mobil.

"Ayo..." prilly masuk kedalam mobil buru-buru.

###~~~###

Prilly meminum dua gelas vodka sambil menikmati irama musik yang dihasilkan para DJ profesional hingga tak terasa gadis itu telah menghabiskan berbotol minuman beralkohol itu...
Cairan yang mereka minum sebenarnya tidak terlalu enak namun demi gengsi jiga karena orang lain meminumnya, mereka pun ikut meminumnya... cairan itu terasa mulai memberisi sensasi membakar kerongkongan, tak lama setelah meminumnya para gadis itu terus minum lecuali shiren karena ia yang bertugas menyetir.

Saat malam semakin larut, pesta pun semakin gila ketiga gadis itu turun ke lantai dansa dan tak perlu menunggu lama hingga beberapa pria langsung mendekat bagai gula yang dikelilingi semut.

#sementara di tempat lain.

Jam sudah menunjukan pukul 2 sini hari dan prilly belum juga pulang, aliando mengecek jam tangannya setiap 3 menit sekali.

"Ke mana gadis itu...ugh...baiklah aku tidak peduli, tapi ayah dan ibunya...ugh...aku sudah berjanji untuk menjaganya, baiklah aku tunggu saja"

Ting...tong

"Pasti itu prilly"

"Prill..." bisik ali matanya melebar saat menangkap sosok prilly tengah mabuk berat dan menyandarkan tubuhnya pada shiren yang memapahnya penuh kesulitan.

" ali...andao...?" Tanya shiren yang tidak percaya dengan matanya.

"Kemarikan dia, gadis menyusahkan...kamu bisa pergi sekarang, terima kasih"

"Uhm...kalau begitu aku pergi" shiren mengangguk berpamitan, setelah pintu tertutup.

Ia berbalik mengucek matanya tak percaya dan kembali melanjutkan perjalanannya mengantar nayla yang kini sibuk mengeluarkan isi perutnya dalam kantong muntah dalam mobil.

~~~

Prilly kembali dipapah menuju kamarnya bekas muntah sudah bercecer di tube dressnya membuat aliando mengrnyit jijik.

'Gadis menyusahkan...' sesuatu tertulis dalam pikiran aliando 'istriku yang liar...aku akan membuatmu tunduk...lihat saja'
Aliando mengambil ponsel dan memotret gadis itu...

Aliando juga membuka pakaian prilly hingga yang tersisa hanya pakaian dalamnya saja, kemudian memotretnya dari berbagai sudut, masih saat gadis itu setengah tak sadarkan diri.

Aliando memperhatikan tubuh prilly, memindahkan rambutnya yang menutupi wajah cantik prilly, bibirnya masih penuh dengan lipstik merah menyalanya begitu idah dan terlihat lembut.

Tanpa sadar aliando mendekatkan wajahnya dan menatap wajah tanpa dosa prilly saat tertidur.

-Gadis menyebalkan ini bisa terlihat bagai memikat saat tertidur-. Pikir Aliando sembari tersenyum.

Tanpa sadar tangannya mengusap lembut bibir prilly mengecup perlahan bibir penuhnya dengan ringan.

-ya Tuhan aku tidak bisa berhenti mengecupnya- pikir aliando.

Kecupan-kecupannya menjadi ciuman yang dalam, namun tak disangka gadis itu memeluk leher dan kaki ali seperti halnya saat ia memeluk bantal guling favoritnya sehingga pria ini tidak bisa bergerak.
aliando menahan nafas yang semakin berat dan menyesakkan.

Perasaan aliando saat ini...?
Tentu saja ia senang saat mendapat perlakuan seperti itu,

Tanpa aliando sadari ciuman dalam itu berubah menjadi tak terkendali.

Bibir pria berusia 21 tahun itu mulai turun menciumi leher dan menggigit dengan gemas membuat tanda keunguan disana, mendengar desahan nafas prilly yang semakin kencang membuat aliando semakin berani.

Dengan perlahan bibir dan lidahnya mulai turun ke daerah dada hingga payudaranya, payudara prilly memang tidak terlalu besar namun cukup membuat aliando gila.

Ia menjilati dan menghisap payudara gadis yang tengah mabuk itu, sesekali prilly mengeluarkan desahan dan lenguhan yang membuat Aliando kembali terangsang.

Telah puas dengan payudaranya aliando turun menciumi perutnya dan ke sudut kewanitaannya, kaki prilly yang kini terbuka lebar membuat akses aliando menuju tempat sensitif itu sangat mudah.

Aliando menyingkap sedikit celana dalam hitam yang terlihat seksi itu dengan berhati-hati ia mulai menjilat dan menghisap klitoris dan bibir vigina prilly,
Lenguhan keras kembali terdengar dari bibirnya saat ali akan memasukkan jemarinya kedalam vigina prilly.

Tangan aliando berhenti, 'ini bukan saatnya...tidak seru kalau memperkosa orang yang tidak berdaya' pikirnya.

Ting

Sebuah pesan kakaotalk masuk ke dalam ponsel prilly.

'Kiriman foto...?'

Sebelah alis aliando menukik penasaran, ia segera membukanya.

Dalam foto itu prilly terlihat sedang mabuk meminum bir dalam gelas kemudian seorang pria menciumnya dengan gila.

Aliando meremas ponsel prilly.

"Berani sekali gadis ini bermain api dibelakangku...bahkan aku belum pernah menciumnya sampai hari ini.
Kau benar-benar dalam bahaya prill..."

Aliando tersenyum miring.

Sebuah ide gila muncul dalam otaknya aliando mengirim foto-foto itu ke dalam ponselnya, selanjutnya aliando mengunci kamarnya prilly dari dalam dan masuk sedalam kamarnya dari pintu sambungan yang tidak ada kuncinya.

'Setelah kau bangun, kau akan terkejut' pikir aliando...

#TBC

~Slave Love~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang