“mandikan aku, dengar Prilly aku benci mengulang perkataanku, jika lain kali kamu membuatku harus mengulangi perkataanku lagi, kamu akan kuhukum.”
“Baik Tuan.”Aliando membuka satu persatu pakaiannya dengan santai sedang Prilly menutup mata sejadi-jadinya ia malu, sangat malu saat ini.
“ayo lakukan sesuatu.”
Prilly menyiapkan air hangat dalam bathtub bersama bubble bath beraroma lavender yang menenangkan,
setelah itu Aliando masuk kedalamnya.“gosok punggungku.” perintah Aliando
“iya tuan."
Aliando memainkan air dalam bathtubnya dan mengarahkannya langsung kearah tubuh Prilly
yang masih tertutup pakaian lengkap.“Ali… ugh…”
Prilly kembali menahan amarahnya
“apa kamu tadi akan menyebut namaku langsung dan ingin membuatmu dipermalukan seluruh dunia?”
“t..tidak tuan.”
“ah… sepertinya bajumu basah, kamu harus membukanya sebelum kamu sakit.”
perhatian Aliando terdengar sungguh palsu ditelinga Prilly.
“buka?”
“uhm.”
“baiklah aku akan menggantinya, tunggu tuan.”
“aku tidak menyuruhmu pergi dari sini atau mengganti pakaianmu, aku ingin kamu membuka pakaianmu.”
“aku tidak bisa tuan apalagi anda…, aku ti…”
“aku bisa… bisa saja mengirim tombol share ini pada semua teman dikampus.”Senjata itu lagi,
Prilly menggigit bibir bawahnya, ia membuka kaus lengan pendeknya perlahan begitu pula celana
pendeknya,
“masuk.”
Titah Aliando saat melihat Prilly kini sudah dalam balutan underwearnya yang serba putih.“apa kamu ingin menggodaku dengan pakaian dalam seseksi itu?”
“Tidakkk!”
Jeritnya menutup tubuhnya
“apa?”
“maksudku, tidak tuan.”
“aku tidak suka ucapan tidak.”
“maafkan aku.”
“bagus… sekarang gosok punggungku.”Prilly melakukan apa yang Aliando inginkan, jujur saja kini benda
lembut diselangkangan Aliando telah mengeras bagai batu dan berdenyut nyeri ingin dilepaskan,
setiap gosokan di punggungnya memberi aliran kenikmatan tersendiri“sekarang masuk kedalam sini.”
Aliando menarik Prilly sedikit kasar kedalam bathtub mengakibatkan air didalamnya keluar sedikit, Prilly
baru akan protes namun sesuatu menghentikannya,posisi… iya posisi…
posisinya saat ini sangat tidak menguntungkan Prilly.
Prilly berada diantara kaki Aliando dengan punggungnya yang sepenuhnya menempel pada dada Aliando.“maaf Tuan.”
Prilly bergerak maju namun Aliando kembali menariknya kedalam dekapannya.
“tidak usah sungkan mendekatlah padaku.”
“bukankah dalam perjanjian aku hanya sebagai budak pembantumu? aku bukan pemuas nafsu seksmu bukan?”
Prilly menaikan alisnya tersinggung.
“kamu istriku, lagi pula aku tidak pernah bilang seperti itu, aku berkata, kalau kau budakku dalam segala hal,
kamu ingat?”Prilly mengingat semuanya.. memang Aliando mengatakan hal itu, ia kesulitan menelan.
“sudah mengingat semuanya? puaskan aku.”Ctak
kaitan bra Prilly terbuka, sontak Prilly segera menutupi bagian depan dadanya.
“a..apa yang kamu lakukan? dan Ibu bilang kita tidak boleh melakukan ini, ini akan membuat kita tak
berkonsentrasi kuliah.”
“aku akan mengatasinya… tapi nanti sekarang aku hanya melakukan apa yang memang seharusnya aku lakukan.”
“Tidak mau.”
“Tidak mau? TIDAK MAU? Kau… kamu pegang ini… milikku telah berdenyut karenamu, kamu harus bertanggung
jawab.”Raung Aliando menarik tangan Prilly hingga menyentuh Mr.P Aliando yang berdiri tegak tepat di
belakang bokong Prilly.“maafkan aku… Tuan, tapi bisakah kamu melepaskan aku.”
“rasakan milikku Prilly, denyutan itu.. semua karena mu, sentuhlah aku Prilly…”
Bisik Aliando dengan suara yang parau penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
~Slave Love~
Fanfictioncast: Aliando syarief Prilly latuconsina sebuah pernikahan yang di lakukan karena sebuah perjodohan, pria sangat mencintai wanitanya tetapi sang wanita tidak mencintai prianya lalu di malam pengantin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan s...