Sexy Icon

359 25 20
                                    

Sexy Icon © Taushiyyah
.
.
.
.
For,

Strlight

"Hei kemari kau!"

Robekan kertas yang digumpal sedemikian rupa itu terlempar tepat mengenai kepala Ravi. Hongbin tersenyum penuh arti. Lemparannya tak pernah meleset. Bocah itu berkacak pinggang memasang pose menantangnya.

Sang target sasaran menghentikan langkahnya tepat di pintu lift yang terbuka. Kaki kiri Ravi sudah masuk lift sementara kaki kanannya tidak. Aku berjalan acuh melewatinya. Memasuki lift dan berdiri tenang di sebelah Hyuk dan Ken. Sedangkan Hakyeon masih mengejar kami bersama beberapa staff dibelakang.

"Wae wae wae??" Ledek Ravi.

Hongbin tidak menjawab. Ia hanya mengepalkan jari tangannya dan memasang tampang murka yang kuartikan idiot.

"Kalau mau baku hantam, lakukan dalam lift." Ucapku seraya membuka tutup botol air mineral dan menenggaknya. Maknae mendengus menahan tawanya mendengar kalimatku.

Retinaku memperhatikan Hakyeon yang sudah sampai di dalam lift. Ia membungkukkan badan, sambil mengatur napasnya. Punggung tangannya tergerak menghapus peluh di pelipisnya. Beberapa detik berlalu, airmuka N berubah. Tiba-tiba ia mendorong Ravi dengan kasar dan menekan tombol lift. Ravi yang nyaris terjungkal masih terkejut. Bukannya bergegas masuk, ia dan Hongbin hanya menonton pintu yang tertutup secara horizontal.

"Gunakan tangga darurat! Kalian harus sampai di van dalam waktu lima menit." Titah tak terbantahkan seorang Hakyeon.

Setelah itu pintu lift tertutup rapat. Dapat kurasakan benda kotak ini membawaku turun dengan cepat. Tanpa waktu lama, lift terbuka dan kami sampai di lantai dasar.

Ck dua bocah itu masih belum sampai. Tentu saja. Studio tadi berada di lantai 11 gedung. Butuh waktu lebih dari 10 menit untuk sampai di lantai dasar melalui tangga darurat. Yah kecuali ada keajaiban. Well, yang kutau keajaiban hanyalah bumbu penyedap dalam cerita-cerita dongeng.

"Tunggu mereka sebentar lagi, hyung. Kasihan jika ditinggal." Pinta maknae. Ya, tentu saja kami menunggu cukup lama di dalam van. Sampai aku nyaris tertidur saking bosannya.

N tidak menjawab. Dirinya asik memandangi foto-foto Hyuk di showcase kemarin yang diunggah netizen. Senyum cerah tak hilang dari wajahnya. Sama seperti seorang ibu yang baru melihat anaknya tumbuh menjadi pria dewasa. Geez...

"Uri kawaii Hyukkie...ommo! Kau terlihat manly disini."

Ken yang penasaran mencondongkan tubuhnya kearah kursi dekat kemudi tempat Hakyeon. Ikut mengintip apa yang dilihat leader.

"Hyung kau terlihat seperti kurcaci!" Ledek Ken.

"Hei! Itu karna kalian yang seperti raksasa. Dan Hyuk! Berhentilah tumbuh tinggi." Protes N.

"Itu Binnie hyung!" Aku memutar kepalaku, Hongbin berlari kearah kami dengan Ravi dibelakangnya.

Segera Ken turun dari van untuk mempersilahkan mereka berdua masuk. Mobil ini berjalan meninggalkan halaman gedung, setelah Ravi dan Hongbin duduk di tempat mereka. Aku berdecih, mendengar Hongbin tak berhenti mengeluh dengan napas tersendat. Tanganku meraih botol air mineral milikku dan memberikannya pada pemuda berdimple tersebut.

"Kalian seperti habis maraton saja." Kekeh Jaehwan.

"Ini semua karna Ravi."

"Hei hei berhenti menyalahkan aku."

Latte ① LEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang