2.

978 52 1
                                    

OSPEK sudah berjalan selama 2 hari yang lalu. Semua mahasiswa/i baru mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan oleh ketua penyelenggara karena mereka tahu bahwa yang melanggar akan mendapatkan hukuman yang sangat berat.

Sekarang hari terakhir OSPEK untuk mahasiswa/i baru. Dengan seperti biasa mereka ber-5 berjalan dengan santainya di depan koridor kampus. Mahasiswa/i berbisik ketika mereka berjalan dengan berpasangan.

Ya, Matthew merangkul bahu Gracie. Sedangkan Michael, Alyssa dan Bryan hanya berjalan berdampingan dengan Alyssa ditengah Michael dan Bryan, seperti sang putri yang sedang dikawal oleh bodyguard-nya.

***

Setiap hari ada yang berbeda dari Matthew, dia lebih sering berdiam diri dan tidak memarahi kalau ada mahasiswa/i yang salah. Walaupun kesalahannya kecil atau besar tapi tetap aja dia diam tidak bergeming.

Sahabatnya tidak tahu yang sedang terjadi kepada Matthew, sampai mereka harus bertanya berulang-ulang kali supaya bisa mendapat jawaban. Tapi hasilnya, nihil.

"Kau kenapa Matth?" Kata Alyssa sambil menyentuh pundak Matthew.

Matthew pun menggelengkan kepala. Jawaban yang sama seperti kemarin ketika semua sahabatnya bertanya.

"Babe! Tolong kau jangan berdiam diri, kau harus memberi tahu kita supaya kita bisa membantu." Kata Gracie dan langsung diberi anggukan oleh Alyssa dan Michael.

Diam, hanya respon itulah yang Matthew tunjukan.

"A-aku ss-ang-att lel-aah se-kaali."

"Kemana saja kau Bryan? Matthew masih tetap berdiam diri seperti ini dan kau baru saja kembali." Kata Michael sambil memberi minuman kepada Bryan. Michael tahu kalau Bryan baru saja berlari sangat kencang.

"Huufft! S-ssebenernya tadi aku dari loker, aku menemukan kotak yang terbungkus sangat rapih. Tapi aku tidak tahu apa isinya, aku takut sesuatu yang tidak mengenakkan ada didalam kotak itu." Kata Bryan sambil meminum sampai habis minumannya.

"Mungkin itu kotak dari fans kamu Bryan, jadi kelihatan elegant dibungkus rapih." Kata Alyssa dengan santainya.

Matthew menatap ke arah Bryan.

"Aku juga mendapatkan kotak sepetimu, tapi aku berfikir itu dari fans-ku. Ya sudah aku membuka kotak itu dengan santai, ternyata setelah aku membuka kotak tersebut seperti ada pisau dengan darah hewan. Aku dari kemarin berfikir tentang itu terus-menerus, itulah penyebabku selalu berdiam diri. Aku berfikir harus cepat mencari tahu siapa yang berbuat seperti itu ke aku." Jelas Matthew dengan diberi tatapan shock oleh teman-temannya.

"Kau serius Matth? Aku mendapatkannya juga. Sebentar aku akan mengambil kotak itu." Kata Michael sambil berlari kearah lokernya itu.

"Ja-jaadi kalian bertiga mendapatkan kotak itu? Apa aku juga mendapatkannya ya?" Kata Alyssa sambil melirik ke arah Gracie yang sudah memucat.

"I don't know. Yansudah begini saja, kita periksa loker kita masing-masing kalau ada barang yang mencurigakan kita bawa. 5 menit lagi kita kumpul di taman belakang kampus, bagaimana?" Kata Michael dan ditanggapi dengan anggukan oleh semua temannya.

****

*Di Taman Belakang Kampus*

Matthew pun datang pertama ke taman belakang. Dia sama sekali tidak mendapat clue dari barang yang ada di lokernya itu.

Mungkin, clue ada di salah satu sahabatnya .pikir Matthew

Satu persatu Mereka datang ke taman belakang kampus. Dimulai dari Gracie, kemudian disusul oleh Alyssa, Bryan dan Michael.

"Apakah kalian mendapatkan kotak itu?" Kata Matthew langsung to the point

"Hmm. Babe, aku hanya menemukan ini saja di lokerku." Kata Gracie sambil menyerahkan sesuatu kepada Matthew.

"Kalau aku juga sama seperti Gracie." Kata Alyssa sambil menyerahkan sesuatu juga kepada Matthew.

"Okee, tidak apa-apa. Kalau kalian berdua, menemukan apa saja?" Kata Matthew sambil menatap ke arah Bryan dan Michael.

Bryan dan Michael melirik satu sama lain.

"Yang seperti kita bilang, kita cuman menemukan ini saja." Kata Bryan disertai anggukan dari Michael.

Diambillah barang yang mereka bawa dan di buka satu persatu.

"Ini apa?! Ini semua hanya kertas dari fans kau!" Kata Michael sambil membuang surat yang diberikan oleh Alyssa tadi.

"Memangnya iya ya? Maaf aku tidak tahu, kata kalian menyuruh membawa apa saja yang ada didalam loker." Kata Alyssa sambil tersenyum kikuk.

Mereka ber-5 terus mencari dan mencari, sampai akhirnyaa salah satu dari mereka menemukan sesuatu.

"Matth, Tolong buka surat itu. Sepertinya mencurigakan." Kata Alyssa sambil menyerahkan surat itu.

"Oke." Kata Matthew sambil meraih surat itu dan membacanya.

Mereka ber-4 bingung melihat Matthew membaca surat itu dengan muka yang datar, tidak seperti biasanya.

"What's happen Babe?" Kata Gracie sambil mengguncangkan tubuh Matthew.

"C-coba kalian baca yang keras." Kata Matthew sambil menyerahkan surat itu kepada Michael. Michael pun membacanya.

Hi geng 5!

Miss me? Kalau kalian kangen, tenang! Aku selalu mengikuti kalian kapan pun dan dimana pun!

See you in The Big Game's guys!

-B

Setelah Michael membaca surat itu, yang lain terdiam ditempat. Sedangkan Michael berdiri dan langsung membuang surat itu di tempat sampah.

"Huft! Beraninya orang itu mengirim surat seperti itu. Seperti tidak punya pekerjaan lain saja!" Kata Michael saat membuang surat itu di tempat sampah.

"T-taapi Michael, k-kkaallau i-iini b-beeneeran b-baaggai-iimana?" Kata Gracie gugup.

"Itu hanya surat bercanda! That's imphossible oke!" Kata Michael dengan muka datarnya.

"Tapi Michael, kau tidak mengingat siapa itu "B" ?" Kata Bryan sambil menatap serius kearah Michael.

Mereka ber-5 sangat mengingat kejadian itu..

Ya, kejaadian yang membuaatt....

------------

Vomment please :v

Bleeding VictimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang